"Ibu, kenapa rumah kosong di sebelah terdengar berisik""Kenapa memangnya wonu-ya? Apa itu mengganggumu?"
"Itu menggangguku ibu. Sangat menganggu"
Wanita berusia 30 tahunan itu tersenyum melihat anaknya yang terlihat kesal dengan bibir di pout kan.
Sementara anak berusia 6 tahun itu kini merasa semakin kesal mendengar keramaian dari rumah sebelah.
"Itu tetangga baru kita wonu-ya. Kau ingin kesana? Ibu dengar mereka mempunyai anak yang seusia denganmu"
Wonwoo menggeleng tanda enggan dan membiarkan ibunya pergi ketetangga sebelah.
****
"Wonu-ya kau di mana?"
"Aku di kamar bu"
"Nah, nak mingyu kau tunggu disini bibi akan memanggil wonu"
Anak berusia 5 tahun itu mengerjap polos kemudian mengangguk sambil tersenyum memamerkan giginya yang masih kecil.
Ibu wonwoo mengusak rambut mingyu gemas kemudian segera beranjak pergi.
Beberapa menit kemudian ibu wonwoo kembali dengan wonwoo yang ditariknya pelan.
"Nah, wonwoo ini mingyu. Mingyu ini wonwoo. Wonu-ah dia tetangga baru kita'' wonwoo mengerutkan dahinya kesal.
Mingyu tersenyum malu.
"Wonu, semoga kita bisa belteman" kata mingyu dengan bahasa khas anak-anak.
"Aku tak mau berteman denganmu, kau hitam dan cadel aku tak suka" seru wonwoo dan segera berlari memasuki kamarnya
"YA WONU, astaga anak itu. Maaf ya mingyu, wonu memang seperti itu"
Mingyu mengangguk sambil mencoba menahan tangis.
"Tak apa bibi, mingyu pulang ke lumah"
"Iya. Apa perlu bibi antar??" mingyu menggeleng kemudian segera beranjak pergi.
Beberapa menit kemudian terdengar tangisan dari rumah sebelah.
Ya. Perkenalan mereka memang tak begitu mengenakan tetapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
History about our story [meanie] [End]√
Fanfictionhanya sepenggal-sepenggal cerita bersejarah tentang persahabatan mingyu dan wonwoo. manis pahit kisah yang telah mereka rasakan bersama dari kecil hingga dewasa. #warning🚨🚨