Tak terpisahkan

1.3K 133 0
                                    


Sudah kubilang bukan. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dimasa depan. Seperti wonwoo dan mingyu yang awalnya wonwoo tak ingin berteman dengan mingyu kini mereka menjadi sahabat yang sulit terpisahkan

Apa-apa selalu bersama.

Terkadang mingyu akan tidur di rumah wonwoo begitu pun sebaliknya.

Kini mereka yang telah masuk sekolah dasar wonwoo kelas tiga sementara mingyu kelas dua.

Kesekolah selalu bersama.

Makan kekantin selalu bersama. Mingyu akan menunggu wonwoo jika kelas wonwoo sedikit lama begitu pun sebaliknya.

Mereka seperti saudara kembar.

"Wonu-hyung"

Wonwoo menoleh melihat mingyu yang kini berdiri diambang pintu kamarnya dengan beberapa mainan berada di pelukannya.

"Masuklah"

"Wonu-hyung tadi ayah pulang dan memberiku mainan. Ayah bilang mainlah bersama wonu-hyung, jadi ayo kita bermain"

"Mian, ming. Aku sedang belajar. Bermainnya nanti sebentar"

"Tapi, aku maunya sekarang."

Mingyu mulai merengek sementara wonwoo masih tetap pada pendiriannya.

"Tak bisa ming. Aku harus belajar kemudian mengisih pekerjaan rumahku"

"Aku.mau.sekarang"

"Nanti habis aku belajar. Kita bermain. Okay??"

"Shireo, aku mau sekarang"

"KAU INI TAK DENGAR YA. AKU SEDANG BELAJAR SEBAIKNYA KAU PULANG KERUMAHMU SANA" bentak wonwoo. Mingyu kaget kemudian segera berlari keluar kamar wonwoo.

"Menyebalkan"

Wonwoo segera melanjutkan belajarnya. Tetapi, ia sedikit merasa bersalah pada mingyu.

"Dasar hitam menyebalkan"

Wonwoo segera pergi berlari mengejar mingyu.

Sesampainya dirumah mingyu, wonwoo melihat mingyu sedang bermain dengan mainan barunya.

"Mingyu"

Mingyu menoleh kemudian membuang muka tak ingin melihat wajah wonwoo.

"Mingyu-ah"

"Sedang apa kau disini, pulang saja kerjakan prmu aku takan mengganggumu" ketus mingyu tanpa melihat wonwoo.

Wonwoo menghela nafas.

"Mianhae mingyu-ah"

Mingyu menoleh pada wonwoo kemudian dia tersenyum lebar.

"Ne, aku memaafkanmu. Kalau begitu ayo kita main" serunya girang sambil memamerkan mainan baru dari ayahnya. Wonwoo tersenyum kikuk.

"Tapi, aku harus menyelesaikan pr ku"

"KALAU BEGITU SANA MAIN SAJA DENGAN PR MU"

dan pada akhirnya wonwoo mengalah. Mereka pun bermain hingga petang kemudian wonwoo mengerjakan prnya dengan mata setengah mengantuk

History about our story [meanie] [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang