Kedua orang tua wonwoo menatap khawatir pada sang anak semata wayang yang terlihat lesu "wonu-ya. Kau sakit sayang?" tanya ny. Jeon yang di balas gelengan pemuda berwajah flat itu.
"Ibu, aku mau kekamar" kata wonwoo kemudian melenggang pergi.
Ny. Jeon dan tn. Jeon hanya bisa saling pandang melihat tingkah laku sang anak yang agak sedikit aneh.
"ANIYOOO~ KAU TIDAK MATIKAN GYU?? KAU MASIH HIDUPKAN?? HIKS, JANGAN TINGGALKAN AKU GYU. MIANHAE HIKS" mendengar tangis wonwoo kedua pasutri itu segera berlari melihat keadaan putra mereka.
Tok. Tok. Tok
"Wonu-ah, gwaechana??" tanya sang ibu khawatir "ani, aku tak baik bu" suara bergetar wonwoo terdengar dari dalam pintu membuat pasangan suami istri itu makin kelablakan.
"Buka pintunya sayang" bujuk tn. Jeon. Tetapi tidak ada jawaban dari dalam membuat mereka semakin khawatir.
"Won_" ceklek.
"Ibu, mingyu hiks" kata wonwoo kemudian memeluk wanita paru baya itu. Ny. Jeon tersenyum sendu
"Jadi kau sudah tahu? Mian, dari awal ibu tak memberi tahukan nya padamu" wonwoo terkejut "jadi ibu tahu??" ny. Jeon mengangguk
"Dan ibu tak memberitahukan padaku??" ny. Jeon mengangguk lagi
"Ibu jahat. Aku benci" seru wonwoo kemudian kembali menutup pintu dengan kencang
"Wonu, dengarkan ib_"
"Biarkan ia tenang dulu chagiya" kemudian pasutri itu memilih membiarkan wonwoo untuk menenangkan diri.
"Kau masih hidup kan gyu?? Aku percaya kau tak pergi meninggalkanku. Ah, kenapa air mata ini terus mengalir??" wonwoo terus menerus menghapus air matanya.
"Aku tak ingin menangis. Karena ku percaya kau masih hidup gyu"
Jebal, votment juseyooooo😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
History about our story [meanie] [End]√
Fanfictionhanya sepenggal-sepenggal cerita bersejarah tentang persahabatan mingyu dan wonwoo. manis pahit kisah yang telah mereka rasakan bersama dari kecil hingga dewasa. #warning🚨🚨