Wonwoo merengek menolak ajakan sang ibu untuk mengunjungi tetangga baru mereka lagi.Awalnya wonwoo dibujuk dengan baik-baik tapi ia menolak berakhir dengan wonwoo yang di tarik paksa oleh ibunya.
"Tenanglah mingyu juga berada di sana"
Dan ia berhenti merengek.
****
Wonwoo dan mingyu saling pandang kemudian mengalihkan tatapan pada anak lelaki dihadapan mereka.
"Annyeong, aku mingyu dan ini wonu. Semoga kita bisa menjadi teman" ujar mingyu ceria. Anak lelaki itu tersenyum
"Aku jun. Ne semoga kita bisa menjadi teman" jun menyodorkan tangannya dan mingyu dengan senang hati menjabat tangan jun berbeda dengan wonwoo yang terlihat tak perduli.
Sebelum itu, jun merupakan anak dari tetangga baru mereka. Berusia 8 tahun, itu berarti ia seusia dengan wonwoo.
"Aku punya mainan. Ayo kita bermain di rumahku" Jun tersenyum kemudian mengikuti langkah mingyu dan diikuti wonwoo.
"Kita main mobil-mobilan ya?" tanya mingyu. Wonwoo menggeleng.
"Shireo kemarin kau bilang bahwa hari ini kita akan menggambar" tolak wonwoo.
"Menggambar itu tak seru hyung" ejek mingyu. Wonwoo menatap mingyu kesal.
"Menggambar itu bagus. Kau bisa menuangkan segala imajinasimu dengan coretan di kertas" kata wonwoo.
"Ani, menggambar itu membosankan. Benarkan kataku jun-hyung?" mingyu mencari partner.
"Menggambar itu seru, menurutku. Benar kata wonwoo kau bisa menyajikan segala imajinasimu dalam bentuk sebuah karya" wonwoo tersenyum menang.
"Sudah kubilang menggambar itu seru"
"Tapi, aku tak suka menggambar"
"Kau mainlah bersama mobil-mobilanmu dan aku dan wonwoo akan menggambar" kata jun mengajukan pendapan.
"Tap_"
"Bagus. Kau mainlah bersama mainanmu, dan aku bersama jun akan menggambar di kamarku. Ayuk jun" wonwoo menarik tangan jun menjauhi mingyu.
Mingyu terdiam di tempat kemudian ia memilih memasuki rumahnya.
"Buat apa bermain dengan mainan kesukaanmu, tetapi kau hanya bermain sendiri?"
****
Mingyu menghela nafas bosan kemudian ia terdiam dengan mainan di pelukannya.
Ia sekarang berada di halaman belakang rumah wonwoo, diam memerhatikan wonwoo yang kini sedang asyik berbica dengan jun.
Setiap ia bertanya apa yang mereka bicarakan wonwoo hanya menjawab
"Diamlah, ini bukan urusan anak kecil" memangnya wonwoo sudah dewasa??
"Wonu-hyung" panggil mingyu tetapi wonwoo tak mendengar.
"Hyung"
"Ada apa? Kau ini mengganggu sekali" seru wonwoo jengkel.
"Ayo bermain"
"Sebentar"
Dan wonwoo kembali tenggelam dengan obrolan bersama jun. Mingyu yang kesalpun melempari wonwoo dengan pasir dan mengenai celana anak berkulit putih itu.
"APA APAAN KAU? KAU SUDAH MENGOTORI CELANAKU. PULANG SANA DASAR MENYUSAHKAN. AYO JUN KITA PERGI"
mingyu terdiam dengan tangan bergetar memeluk mainannya. Ia hanya ingin tak diabaikan oleh wonwoo, tetapi mengapa respon sahabatnya itu harus membentaknya??
*****
Semenjak hari itu, wonwoo seakan enggan untuk berbicara dengan mingyu. Ia lebih memilih berangkat sekolah bersama jun dan meninggalkan mingyu yang terpaksa berangkat sekolah diantar ayahnya.
Wonwoo menjadi wonwoo yang dulu, wonwoo yang selalu dingin kepada mingyu. Setiap hari mingyu mencoba meminta maaf tapi wonwoo tetap bungkam dan memilih meninggalkan bocah berkulit hitam itu.
"Mingyu ayo kita kekantin" itu seokmin, teman sebangku mingyu.
"Aku tak lapar"
"Tapi, kau terlihat pucat"
"Aku membawa bekal. Makasih atas ajakanmu" seokmin tersenyum kemudian segera pergi.
Sepulang sekolah seperti aktivitas rutinnya beberapa hari belakangan ini. Menunggu ayahnya.
10 menit kemudian ayah datang.
"Mingyu ada yang harus ayah bicarakan"
Bocah berusia 7 itu mengangguk kemudian segera memasuki mobil sang ayah.
"Kita akan pindah"
Oke, ini adalah kabar yang sudah biasa bagi mingyu. Jika mereka pindah ini adalah kepindahannya yang enam kali, ayahnya merupakan penulis terkenal yang harus selalu mencari ide menurut ayahnya ide tak selalu bisa ditemukan di satu tempat saja.
"Terserah ayah" ujarnya. Mingyu mengalihkan pandangannya keluar jedela mobil.
Ia akan pindah, akan merasakan kembali lingkungan baru. Teman baru, suasana baru. Dan itu sudah menjadi hal biasa bagi mingyu. Yang menjadi masalahnya.
Mingyu akan meninggalkan wonwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
History about our story [meanie] [End]√
Fanfictionhanya sepenggal-sepenggal cerita bersejarah tentang persahabatan mingyu dan wonwoo. manis pahit kisah yang telah mereka rasakan bersama dari kecil hingga dewasa. #warning🚨🚨