"jangan ngungkap janji kalo akhirnya gak bakal lo tepatin"-Nala Anastadhavia.
---------------------------------------------------------Embun pagi yang menyegarkan mulai merambak masuk melalui celah jendela kamar Nala. Membuat sang pemilik kamar menggeliat dan mulai beranjak bangun.
"hah.. Udah pagi aja". Nala mengucek matanya setelah melihat jam di atas meja kamarnya.
"what?! Jam setengah 7?! gua telaaaaatttt!". Teriaknya lagi usai membuka matanya yg dari tadi cuma kebuka 5 watt.
Setengah jam kemudian Nala selesai membersihkan dirinya dan beranjak untuk turun.
Dengan cepat ia menuruni anak tangga rumahnya yang cukup pnjang."Nala.. Makan dulu gih". Ajak bundanya dengan lembut.
"duh.. Sorry bun, Nala telat, Nala bawa roti ini aja yaa.. ". Jawab nala sembari menggamit roti yang sudah disiapkan di atas meja.
"pamit bun.. Assalammualaikum"
"waalaikummussalam.. Hati-hati yaa"
"siip". Seru Nala mengacungkan jempol.
Sesampainya di sekolah......
Di kelas XI IS 3
"telat lo Nal? Tumbenan.. Biasanya telatdan. Haha". Rere mulai bikin si harimau ngamuk.
"idih sembarangan loo! ". Sungut nala.
"noh ada permen d laci meja lo"
"apaaan si.. Lagian dari mana lo tau.. Jangan² elo nih yang sok²an jadi screet admirer gue". Nala ngelantur pagi².
"kuker amat dah gue begitu. "
Mendengar ucapan sahabatnya itu, akhirnya Nala penasaran dan segera memeriksa laci di mejanya. Dan bener aja, ada 3 permen mint beserta sepucuk surat sudah bertengger di laci itu.
"ciah.. Ada surat segala. Baca gede² geh nal, biar keliatan, siapa nih yg iseng begini" rere mengelus dagunya yg kasar.
"oke.. Gue bacain....
To: Nala anastashia.. ". Nala menghentikan bacaannya lalu keningnya mengkerut heran."wah parah.. Nama lo di ganti gitu yak.. Dari Anastadhavia jadi Anastashia.. Haha konyolll!! " sambung Rere ketawa gak jelas.
"oke abaikan.. Gue lanjut ya guys...
"....semoga hari lo semanis permen ini. Jangan jutek²! Ntar manisnya ilang!
..from: anak IA(Ilmu Alam)"
Dann, sekian.. ". Nala membacakan keras² bak toa pengumuman, itu lah isi surat yang ada di laci mejanya membuat kelas riuh."penguntit tuh Nal.. ". Celetuk Gea asal. Gea adalah cewek teralay di kelas Nala.
"yaelah.. Kerenan dikit napa. Secret admirer gituu". Tambah Rere.
"Ya kali' gak mungkin lah.. Siapa tau isengan doang pagi²." sambung Dion lagi. Dion ini yang pas kelas x nembak Nala, tapi di tolak (oke, abaikan) .
"ooohh.. Jangan jangan elo nih yang lakuin. Sorry.. cara lo sampah ya Di.. " Tuduh Nala mulai kesal.
"gak gitu juga kali' Nal.. Gua masih punya muka buat lakuin gituan. Lagian omongan lo tuh yang sampahh, pake tuduh gua segala! ". Jawab Dion mulai membara.
"apa lo bilangg?!". Nala menarik kerah baju Dion.
"wey Nal.. Santay dong.. Jadi cewek kayak preman jalanan' hah" cibir Dion lagi sambil melepas tarikan Nala di kerah baju Dion.
"plaakkk... " Tamparan keras dari Nala mendarat di pipi Dion.
"woy.. Udah.. Udah.. Mulut lo juga di jaga dong yon! Jangan kayak anak ababil yang dipancing dikit langsung marah". Rio si ketua kelas melerai mereka.
"haha.. Secret admirer? Permen gitu doang dah kegeeran". Ungkap Dion lagi tanpa memedulikan ocehan ketua kelas.
"iri tah lo? Mau di kasih permen juga?! Noh ambil tu permenn! Makan ama bungkusnya kalo bisa mah.. Lo kan kagak pernah makan permen. Haha". Balas Rere gak mau kalah dan membela sahabatnya.
"orang kayak lo tu gak pantes punya penggemar, cewek kasar". Dion belum puas mencaci Nala (efek di tolak kali' ya).
"woyy mulut lo di jaga b*****t!!!.". Tiba-tiba ada cowok yang dateng dari depan pintu kelas dan langsung nyamber ninju mulut Dion yang ngomong gak pake filter.
"bukkk..." suara pukulan mendarat di wajah Dion.
"lo sapa hah?!! Gak usah ikut campur lo ya!!. " Dion gak terima.
"weh cukup. Kalian tu dah pada gede. Mikir dong ini kelas, sekolah, bukan arena tinju. " Rio mulai berpidato.
"sorry. Gua gak suka aja sama cara lo yon yang berkali² hina cewek, panas kuping gua dengernya". Ungkap si cowok yang tadi mukul Dion.
Sementara para cewek² histeris dan bilang....
"gila.. gentle banget dia". Celetuk Velisy."emh.. Thanks ya". Nala menghampiri cowok itu . Dan baru ia sadari si cowok inilah yang dua hari lalu ngasih permen ke Rere.
"no problem.. Kalo makan permen, sampahnya jangan lupa di buang ya". Jawab cowok itu lalu pergi keluar dari kelas XI IS 3.
"Nal.. Jangan-jangan.. "
"apaan sih lo.. Gak mungkin lah. Dia juga gak kenal gue. Ngapain kasih surat segala". Nala acuh
"kebiasaan deh lo. "
"bentar lagi masuk noh.. Siapin buku lo nyet". Nala mengalihkan topik.
"iyaa rempongg"
"kriiing.. Kriiinggg" bel pertama pun berdering. Seluruh siswa masuk ke kelas masing-masing kecuali dia yang masih penasaran dengan aktivitas Nala di kelas. Siapa dia? Ya, si penaruh permen tadi pagi. Siapakah dia sebenarnya? Apakah dia orang yang sama yang juga memberi permen pada Nala namun di tolak ?
Simak ceritanya yaa..
~bersambung~Mohon dukungannya teman-teman😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hope [SELESAI✔]
Teen Fiction"kemaren gue emang berharap sama lo.. tapi sekarang, jangan pernah tanya tentang Harapan gue lagi, karna smuanya udah berakhir." ungkap Nala sembari membalik badan ingin beranjak meninggalkan Ferly . "plis nal.. maafin gua, ini gak seperti yg lo kir...