012.

27 1 0
                                    

Cerita sebelumnya

Tepat di sebrang rumah Nala, terlihat Rere sedang menunggu Michael. Tanpa Rere tau apa yg sedang terjadi.

Tak lama, Michael pun sampai di hadapan Rere.

"Ayok gua anter Pulang"

Rere segera menaiki motor Michael.

Bukannya menuju arah jalan pulang, Rere dibawa Oleh Michael ke tempat sepi dan banyak semak belukar. Tak lama terdengar deru motor kawanan Michael yang lain.

"Kak ! MAKSUD LO APA!!?" Rere mulai panik.

"Lo mulai ngancem gua. Dan gua gak bakal tinggal diem" Michael tersenyum licik di balik helmnya.

Segera Rere mengambil hp nya di balik saku celana. Dan menelpon Nala. Namun. Hp Rere pun terjatuh ketika Michael mulai ngebut.

"LO GILA MICHAEL!!! GAK ADA ARTINYA LO LAKUIN INI SEMUA! BERENTI SEBELUM LO NYESELLLLL!" Rere mencoba memperingati Michael.

"Bacot lo" Michael mempercepat laju motornya.

Dari arah lain. Dion, menarik rambut Rere yang di bawa ngebut oleh Michael.. dan...........
.
.
BRAAAAAKKKK!!!"

"Arrrgggghht" Teriak Rere kesakitan.

Penglihatan Rere mulai kabur.
Terdengar lirih Rere berkata.

"Nal, maaf"

💫💫💫

Ferly yang menuju rumah Nala. Dikejauhan terlihat dan terdengar banyak motor melaju kencang.

"Geng motor?" Ferly menduga, lalu segera menuju rumah Nala dan mengetuk pintu rumahnya.

"Assalammualaikum, Nala.. tante, permisi.."

"Waalaikummussalam" Terdengar jawaban dari dalam, dan tak lama bunda Nala membuka pintu.

"Permisi tante. Nalanya ada?, saya Ferly, teman sekolah Nala"

"Nala ada kok, masuk dulu yuk, biar tante panggil bentar ya"

Ferly pun masuk lalu duduk di ruang tamu, 5 menit kemudian, Nala muncul dengan raut wajah yang sedikit suram.

"Nala.. gua kesini mau minta maaf " Ferly menghela nafas.

"Fine. Gue udah tau semuanya kok" Nala tersenyum tipis.

"Maksud lo?" Ferly bertanya perlahan.

"Rere udah jelasin semuanya, Michael dibalik beberapa kejadian kemaren. Michael manfaatin Rere buat diajak kerja sama, Michael cuma mau bales dendam atas rasa sakit hatinya yang pernah gue tolak" Pernyataan Nala membuat Ferly tertegun.

"Jadi Rere baru dari rumah lo? Tadi Yuria nelpon gua, katanya Michael mau celakain Rere karna mulai sadar kalo cara Michael salah dan berniat buat nyuruh Michael berenti. Michael mulai incer Rere, Nal"

"Kita harus lapor polisi Fer"

"Nal. Ini cuma asumsi gua. Tadi waktu gua jalan ke rumah lo, gua sempet denger suara ribut motor2 kayak geng motor gitu. Apa mungkin.." Ferly menggantungkan kalimatnya dengan ragu.

"Astaga Ferly.." Raut wajah Nala kian berubah. Linangan air matanya tak mampu terbendung.

"Nal.. jangan panik. Lo harus tenang. Sekarang biar gua telpon Yuria dulu ya. Dia memang kemaren berkelompot sama Michael dan kawan-kawan tapi sekarang. Dia tau batasannya Nal. Dia di pihak kita sekarang" Ferly menenangkan Nala.

Lalu Ferly menelpon Yuria. Dan segera mendapat jawaban

"Halo Fer?" Yuria dari sebrang telpon.

"Gua mau tanya. Michael dkk dimana sekarang?" Ferly to the point.

"Gue lagi di rumah Fer. Mungkin mereka lagi pada kumpul"

"Ini gua lagi d tempat Nala. Waktu d depan rumah Nala, gua denger ada sekitar 4 motor ngelaju kenceng gitu Nal. Ternyata kata Nala Rere 2 jam yg lalu abis dari rumah Nala. Ini cuma asumsi gua atau jangan-jangan.." Ferly menghela nafasnya pelan.

"Ada baiknya lo lapor sekarang. Gue boleh ikut ke rumah Nala gak? Kalo boleh Gue kesana."

"Boleh aja kok . Thanks Yuria". Ferly menutup telpon.

"Fer.. gue gak mau ada apa2 sama Rere. Plis bantu gue ya Fer" Tangan Nala bergetar.

"Sebisa mungkin gua bantu Nal. Sekarang gua telpon polisi dulu" Ferly beranjak menuju teras rumah Nala.

💫💫💫

Waktu menunjukkan jam 17.30
Berselang 10 menit kemudian Yuria datang lalu di sapa oleh Ferly yang sedang duduk d atas kursi teras rumah Nala.

"Lo kesini naik taksi? Dah izin belom am ortu lo?"

"Santay aja. Udah izin kok. Dan gue mau nginep" Yuria menunjukkan tas besar yg dia bawa.

"Barusan gua lapor polisi. Gua bilang ada kejadian ganjil di sekitar Jl. Raya Kesuma. Di deket sini emang ada kebon atau apa gitu yg rimbun?" Ferly nanya Yuria yg memang sering main ke sekitar sini.

"Ada, yaa gak jauh sih. Sekitar 5km.".

"Semoga Rere baik-baik aja"

💫💫💫

Di tempat kejadian Rere kecelakaan...

Rere terbaring lemah dengan kepala yang terbentur batu agak besar. Darah mulai mengering.
2 kawan Michael yang khawatir masih ada di sana. Erlan & Dion

"Wah parah lo Dion. Gak salah-salah lo narik kenceng bener" Erlan khawatir.

"Palingan juga pingsan,yok cabut, keburu ketauan entar"

"Apa ini gak keterlaluan?" Erlan nyadarnya belakangan.

"Udah kejadian, mau d apain, lo mau gotong ni cewek?"

"Enggak juga sih, kita motoran. Susah bawanya. Malah repot"

"Udah ayok cabut"

Karna banyak diskusi. Selang 15 menit. Terdengar suara sirine polisi.

"Nguuung.... Nguing.. nguiing."
Mobil polisi melaju kencang menuju daerah perkebunan yang di kabarkan Ferly.

"Po...polisi coyy.. denger gak lo?" Dion gelagapan.

"Alah. Halusinasi lo"Erlan mulai menaiki motornya.

Lalu ada sinar lampu mobil, ya mobil polisi.

"Angkat tangan! Jangan bergerak! Jelaskan semuanya di kantor polisi!" Polisi segera meringkus Dion & Erlan.

Tubuh Rere yang lemah pun di bopong polisi lainnya dan segera di baringkan di dalam mobil.

💫💫💫

Di rumah Nala.

"Gimana Fer? Ketemu gak si Rere? Atau michael di tempat yang lo curigain.

"Nal.. lo yg sabar ya.." Ferly menepuk pundak Nala.

"Fer." Nala tercekat. Lidahnya kelu tak mampu berkata. Tangisnya pun tak terdengar lagi.

"Rere. Lo sahabat gue. Tolong jangan tinggalin gue. Fer. Gue mau liat Rere sekarang." Ferly memohon pada Ferly.

"Gua tau lo khawatir. Tapi Nal. Plis. Liat kondisi lo sekarang. Dan ini dah malem Nal. Doain Semoga Rere gakpapa"

Yuria, Ferly dan Nala masih berada di rumah Nala sampai jam 22.00 Ferly pamit pulang pada Aira, bundanya Nala. Sedangkan Yuria menginap di rumah Nala.

"Nal. Tenang ya. Everything will be ok" Yuria yg dulu membenci Nala kini berbalik mendukung Nala .

"Sorry malah ngerepotin lo" Nala tersenyum simpul.
.
.
.

My Hope [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang