17

2.5K 181 69
                                    

Luhan sejak tadi tidak bisa tidur, entah mengapa perasaan Luhan bergitu gelisah dan panik. Walapun mata cantik miliknya ia tutup agar cepat tidur tapi tidak bisa.

Ini sudah jam 12 malam tapi Luhan belum bisa tidur, tidak biasanya Luhan tidur selarut malam ini.

Saat Luhan ingin memejamkan matanya, ponsel Luhan berbunyi dan. Luhan tidak tahu ini ponsel siapa.

Drrt.... Drrt....... Drrt......

"Yeoboseyo nona kekasih Anda mengalami kecelakaan pesawat dan meninggal dunia di tempat kejadian, kami dari rumah sakit Amerika. Kami menelfon Anda karena nomer Anda yang teratas di ponsel korban atas nama Kris Wu"

Deg.

Tubuh Luhan langsung melemas saat mendengar kabar jika Kris meninggal dunia. Air mata Luhan perlahan-lahan mulai keluar dari mata cantiknya.

Luhan tidak bisa menyangkal bahwa Kris sudah kembali di sisi Tuhan, hancur dan sakit yang luar biasa yang sekarang di rasakan oleh Luhan,  harapan Luhan sudah musnah dan pergi bersama kris.

Hanya Kris yang bisa membuat Luhan kuat untuk hidup, hanya Kris yang bisa memberikan cinta yang tulus setelah Luhan melupakan Sehun, hanya Kris. Tapi Tuhan berkata lain.

"Nona......"

"Ne hiks...."hanya kata itu yang bisa Luhan ucap.

"Nona, jenasa korban akan di kembalikan di negara Korea, Anda bisa menyiapkan acara untuk penghormatan terakhir untuk korban"

Tut......

Saat sambungan telepon itu mati, tubuh luhan langsung terjatuh ke lantai. Seperti pohon tumbang, Luhan tidak bisa menahan air matanya.

Luhan memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa sakit yang luar biasa di dalam hatinya, Luhan membayangkan bagaimana jika tidak ada Kris di hidupnya lagi yang membuatnya tersenyum dan bertahan di Duni yang sangat kejam ini, membuat Luhan bertahan untuk hidup dengan senyum yang tulus dan ikhlas, membuat Luhan tidak menangis saat bersamaan nya.

Tampa sadar Luhan tertidur dengan air mata yang tetap menetes keluar dari matanya melewati pipi gempi nya.
-

-

-

Suara ambulance menggema di sepanjang jalan menuju pemakaman. Tangis pecah begitu terdengar pilu. Luhan yang sedari tadi mengiringi jenazah Kris terlihat sangat menyedihkan. Mata sembab, hidung merah, rambut acak-acakan karena terlalu shock sosok yang dicintainya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Gerbang pemakaman Seoul terbuka lebar. Para ambulance dan mobil-mobil ikut serta memasuki area pemakaman.

Peti mati putih itu dikeluarkan secara slow motion dari dalam ambulance. Luhan menangis sejadi-jadinya melihat kekasihnya berada tak berdaya di dalamnya. Tanpa sadar Sehun mendekap tubuh rapuh itu. Ia mengusap lembut punggung Luhan yang menangis di dadanya.

"Sudah takdirnya, ikhlaskan." Ujar Sehun pelan pada istrinya.

"Hiks.. hiks.. aku tidak bisa melihatnya lagi! Hiks.. Aku tidak bisa bertemu dengannya lagi!" Sanggah Luhan.

"Menangis tidak akan membuat Kris senang disana. Ia tidak bisa melihatmu seperti ini." Sehun menjawab.

Peti mati itu masuk ke dalam tanah yang sebelumnya sudah digali. Perlahan tapi pasti, jasad Kris memasuki liang kubur. Detik selanjutnya, tanah kembali menutupi peti putih itu. Dikuburnya hingga tak terlihat lagi.

Luhan luruh, ia merosot kebawah menyamai nisan Kris yang sudah terpasang. Menatap nama Kris Wu dengan seksama. Kemudian meletakkan bunga di atasnya. Bunga lili favorit Kris.

SO BABY DON'T GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang