Hati Luhan bergitu ragu saat ingin memencet tombol apartemen Sehun, Luhan awalnya tidak ingin kembali lagi ke apartemen ini jika lay tidak menelfon nya untuk datang menjaga Sehun, lagi pula Luhan juga takut jika Sehun melakukan hal bunuh diri saat ia tidak ada di sini.
Clek...
Tubuh Luhan membeku saat melihat Sehun sedang duduk di sofa ruang tamu, Luhan mencoba untuk tetap tenang saat Sehun tersenyum manis melihat nya.
"Kau baru kembali, aku dari tadi menunggu mu"ucap Sehun sambil berjalan mendekati Luhan.
"K-kau sudah makan?"tanya Luhan takut.
Tampa menjawab Sehun langsung memeluk tubuh ramping luhan.,"aku membuatkan makanan untuk kita makan"ucap Sehun sambil menaruh kepalanya di cela leher jenjang Luhan.
"Mengapa tidak makan duluan, ini sudah lewat jam makan malam"
"Aku rela lapar karena menunggu mu, bukankah dulu kau seperti ini, menunggu ku dengan perut kosong karena pria berengsek ini"ucap Sehun mempererat pelukannya.
Luhan hanya tersenyum sumbangan karena Sehun mengigat kan rasa sakit yang masih belum kering itu, walaupun Sehun melakukan hal yang baik. Entahlah mengapa rasa sakit itu masih ada di dalam hati Luhan.
"Sudahlah lebih baik kita makan"ucap Luhan melepas tangan Sehun dari tubuh rampingnya.
Skip time.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO BABY DON'T GO
RomanceAku rindu...... senyum manis mu. Senyum semanis madu yang dapat melumpuhkan hatiku. Senyum yang dapat membuatku bahagia. Aku tidak berarti tampa kehadiran mu. Aku menyesal telah membuat mu sedih,membuatmu sakit hati dan membuat mu khawatir. Maafkan...