permulaan!

1.5K 41 0
                                    

    Kini stefany berada di mobil bersama abangnya. Jam sudah menunjukkan pukul 6.50 yg artinya bentar bel masuk dan gerbang akan ditutup.

"Cepetan bang! Ntar telat gue... Ini semua gara gara lo tau gak!!! " pekik stefany.

Reno menoleh sekilas dan mengangkat alisnya "lah kok gue? "

"Yaiyalah. Coba aja lo mandinya gak kelamaan kita gabakalan kelimpungan gini" cerca fany "lu berasa kayak anak cewe tau gak. Mandi aja sampe ngedekem dikamar mandi. Gue aja yang cewe gak selama itu mandinya" lanjutnya.

"Yee si kunyuk. Gue gitu biar gue keliatan fress dan tambah ganteng "

"Serah lu! "

Stefany merenggut kesal. Dua tangannya dilipat ke dada sambil memanyunkan bibirnya. Reno yang melihat tingkah laku sang adik hanya terkekeh. Tangannya terulur ke pucuk kepala stefany dan mengacaknya "jangan manyun. Lo mirip bebek kalo gitu"

"Ihh abang. Berantakan taukk" rengek stefany sambil memukul lengan reno.

"Iya iya sorry"

Mereka sekarang berada di parkiran. Hhh untunglah mereka datang tepat bel masuk berbunyi. Stefany langsung pergi meninggalkan abangnya.

"Gue duluan"

"Hmm" jawab reno.

Stefany berjalan di koridor IX karna kelasnya berada di lantai 2. Banyak tatapan yg memandangnya, antara kagum, iri, dan ada yang tak suka. Bukan stefany namanya kalau dia meladeni orang orang itu, dia tetap bersikap acuh dan mengundang banyak kekaguman para pria yg penasaran dengan stefany.

Stefany telah sampai diambang pintu. Dia clingak clinguk mencari seseorang. Tak lama matanya tertuju pada seorang cowo yang duduk santai dengan earphone yang tersumpal di telinganya. Stefany berjalan ke tempat duduknya tepat disebelah marvel, cowo yang di cari nya tadi.

"Pagi marvel" sapa stefany.

"....."

Stefany mendengus "ck, pantesan budek. Orang dia pake earphone"

Tanpa seijin sang empunya stefany menarik salah satu earphone itu. Merasa ada yang mengganggunya marvel menoleh ke samping dan mendapatkan stefany disana yang sedang menyengir. Marvel metapnya dengan tatapan datar. Merasa heran dia hanya mengangkat satu alisnya tanpa mau bertanya. Stefany yg mengerti itu langsung kelimpungan. Pasalnya dia belum merangkai kata apa yang akan dikatakannya pada marvel.

Marvel yg jengah melihat stefany hanya terdiam memutuskan untuk bertanya "apa?"

Stefany terkesiap. Nyalinya ciut saat melihat tatapan tajam yg diberikan padanya.

"Eh-e.. Anu... "
Shit! Kenapa gue malah gugup gini sih, batin fany.

"Cepetan! "

"Lo udah pr fisika belom" gue mau p-"

Belum selesai mengatakannya marvel langsung mengelempar bukunya tepat didepan stefany.

"EHH SANTAIAN DONG! LO MAU GUE JANTUNGAN! "

Marvel hanya mengedikkan bahu acuh. Stefany menghela napas panjang.

"Kalo bukan disuruh gue mah ogah deketin ni batako. Sabar stef sabar, gue harus sabar ngadepin muka batako ini" batin stefany.


Hahaha kasian amat sih😂 yang sabar yaa say ngadepin si muka batako😂 jangan lupa vote yaa guyss♡
Maunya sih beberapa part bakalan aku private, tapi gatau caranya😂 yang tau pliis comen yaa guys!

Marvel Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang