bullying

1.6K 45 0
                                    

   "Pernah gak sih lo mikirin perasaan gue, sedikit aja"

                         ***
Kejadian kemarin sudah tersebar ke seantero sekolah.
Bianca yang mendengarnya langsung menggeram kesal. Tidak bisa dibiarkan! dia tidak akan diam, dia akan memberi peringatan pada adik kelasnya itu.

Saat ini stefany sedang berjalan seorang diri karna abangnya sudah berlalu. Di sepanjang koridor dia bisa melihat banyak tatapan sinis yang dia dapatkan, dia merasa risih, ada apa dengan mereka?

"Itu yang namanya stefany?"

"Pantes aja marvel gamau, orang cantik aja kagak"

"Mampus! Bakalan di bully ntar dia sama genk nya kak bianca"

Bianca?
Stefany merasa tidak asing dengan nama itu. Sepertinya dia pernah mendengar nama itu. Aah iyaa... Stefany ingat siapa bianca, kakak kelas yang sangat terobsesi pada marvel, bahkan kakak kelasnya itu akan menghalalkan cara apa saja untuk mendapatkan marvel.

Bully? Karna apa? Apakah diri nya membuat kesalahan?
Ohh shit! Stefany ingat bahwa gosip tentang dirinya sudah tersebar luas, pantas saja sepanjang koridor banyak siswi yang menatap sinis padanya.

Saat memasuki kelas, buru buru stefany menaruh tasnya kemudian pergi keluar lagi. Saat sampai di ambang pintu suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Mau kemana lo?"
Stefany menoleh dan mendapati kedua sahabatnya. Rafika menatapnya dengan alis yang terangkat menunggu jawaban stefany dan devi yang fokus ke novelnya dan sama sekali tidak menatapnya. Stefany merasa bersalah pada sahabatnya itu.

"Toilet bentar" ucapnya lalu berlari menuju toilet.

Setelah selesai melakukan panggilan alamnya, stefany keluar.
Byuur!!!
Seragamnya basah kuyup, tubuhnya menggigil, kepalanya terasa sakit bahkan mengeluarkan darah dipelipisnya karna terkena hantaman es batu yang mendarat dikepalanya.

"hahahaa..." gelak tawa menggema di seluruh toilet. stefany mendongak melihat siapa yang berani membuat dirinya begini.

stefany membeku setelah mengetahui siapa yang melakukannya. matanya melotot dengan mulut yg sedikit membuka.

"kenapa? kaget?"

pertayaan yang dilontarkan seseorang yg sekarang berada di depan stefany tak dapat membuyarkan lamunannya. merasa lawannya diam tak berkutik, dengan sekali hentak wanita itu sudah menjambak rambut stefany dengan keras.

"awwh" rintihan lolos dari mulut stefany. " ka- kakak ma- mau apa?

"Gue? GUE MAU LO JAUHIN MARVEL!!!"

"Kenapa aku harus jauhin marvel?" stefany tak lagi gugup. Dia sekarang sudah lebih tenang. Sebenarnya stefany Tidak takut, hanya saja dia tadi kaget dengan kedatangan bianca yg tiba tiba dan guyuran es batu.

Plaak!
Suara tamparan menggema ke seluruh punjuru toilet."BERANI NGEJAWAB LO!"

Stefany mendengus sebal. Apa lagi salah dirinya? Jawab, salah! Gak dijawab, salah juga!
"Lama-lama gue tabok lu!" batin stefany geram.

"Gue peringatin sama lo. Jauhin marvel! Dia cuma milik gue! Ngerti lo?"

"Emang kakak siapanya marvel?"

Bianca tersenyum sinis. Dibelainya pipi stefany membuat sang empu bergidik geli.

"Lo pengen tau gue siapa?" tangannya yg tadi membelai pipi stefany sekarang berganti menjambak rambut gadis itu "shhh"

"Guyss! Kasi tau ni cabe, gue siapa" perintah bianca ke kedua sahabatnya, ahh lebih tepat disebut kacungnya bianca.

Kedua wanita itu berjalan mendekati stefany. Salah satu wanita yang bernama angel mencengkram kuat rahang stefany.

Marvel Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang