boomerang

1.5K 30 0
                                    

sudah 1 bulan saat kejadian di cafe itu berlalu. semua sudah berjalan normal seperti biasanya dimana stefany yg terus merecoki marvel.

seperti saat ini sepasang murid sedang berjalan di koridor, bukan beriringan lebih tepatnya seperti seekor kucing yg mengikuti induknya. stefany terus berlari mengejar marvel yg jalannya semakin cepat. stefany terus berlari tanpa melihat sekitarnya hingga tiba tiba dia tersungkur dilantai koridor.

Brukk!
stefany meringis menahan rasa perih ditangan dan lututnya.

siswa/i yg berjalan dikoridor berhenti untuk menyaksikan apa yg terjadi. ada yg tertawa, menatap kasian pada stefany, bahkan ada yg bersikap masabodo, tidak ada satupun yg berniat membantunya.

tiba tiba ada sebuah tangan terulur di depan wajahnya. stefany mendongak, dan menemukan marvel dengan wajah datarnya.

seakan waktu berhenti berputar, itulah yg dirasakan stefany. tidak percaya dengan apa yg dilihatnya stefany ber anggapan bahwa dia sedang bermimpi.

"OMG! kalau memang ini mimpi pliis jangan bangunin gue" jerit stefany dalam hati.

                       *****

Melihat stefany yg terdiam dan terus menatapnya, membuat marvel menaikkan alisnya. ada apa dengan wanita di depannya ini?

merasa tangannya pegal karna mulai tadi dia terus diposisi sebelumnya langsung menarik tangannya kembali tetapi langsung dicegat oleh stefany. wanita itu langsung menyambut tangan marvel sambil tersenyum manis.

"thanks"

"hmm"

senyum stefany langsung pudar. marvel langsung pergi meninggalkan dirinya. hatinya mencelos, seperti jatuh dari tempat yg tinggi.

" ini yg disebut diterbangin dan dijatuhkan secara bersamaan?" stefany tersenyum miris yg masi menatap punggung marvel yg menghilang di belokan koridor.

"setidaknya lo peduli ke gue" seakan tidak terjadi apa apa, stefany saat ini tersenyum riang. benar benar moody.

"aah gila. gue beneran suka sama dia" gumam stefany dan langsung bergegas memasuki kelasnya.

ini seperti boomerang. tujuan stefany deketin marvel agar marvel bisa suka ke dia dan permainan selesai tapi apa yang terjadi? stefany lah yg menyukainya, aah ini bener bener gilaa.

                       ****
pelajaran telah usai dan bel pulang sudah berbunyi sejak 5 menit lalu. stefany masih berada di dalam kelas bersama kedua sahabatnya. mereka enggan untuk beranjak dari sana.

"gimana lo sama marvel?" tanya devi.

stefany tampak bingung. pasalnya dia tidak mau kedua sahabatnya ini tau.

"baik" hanya itu yg keluar dari mulut stefany.

devi mengangguk.
"pulang yuk" ajak rafika.

mereka semua langsung bergegas pulang.

Saat berjalan ke parkiran, manik mata stefany tak sengaja melihat marvel yg berjalan ke arah motornya. Buru buru stefany menghampiri marvel.

"Gue duluan yaa" teriak stefany yg sudah berlalu.

Kedua sahabatnya hanya diam memandang heran dan seperkian detik mereka langsung tersenyum lebar.
"Semangat stef" teriak devi dan rafika.

Stefany yg mendengar teriakan menyemangati dirinya dari sahabatnya hanya mengacungkan jempolnya dan terus berjalan ke arah marvel.

"Ekhem" stefany berdehem, tetapi pria disampingnya tetap diam.

"EKHEM!" sekali lagi stefany berdehem dan sengaja mengeraskan suaranya agar cowo disampingnya menoleh. Dan benar kenyataannya. Marvel langsung menoleh kearah stefany sambil menaikkan alisnya seakan berkata "kenapa?"

Senyum stefany semakin lebar "gue nebeng yaa" ucapnya sambil memasang puppy eyesnya.
Marvel tetap diam membuat gadis itu memberengut kesal. Stefany langsung naik begitu saja ke atas motor marvel hingga terhuyung, untungnya marvel bisa menahan agar motornya tak jatuh.

"Bego!"

Senyum stefany memudar. Dia langsung menunduk

"Maaf" cicitnya.

Marvel mendengus kasar dan langsung melajukan motornya.
Stefany tersenyum dibelakang punggung marvel.

Di perjalanan pulang hanya suara stefany yg terdengar. Seakan tak ada lelahnya gadis itu mengoceh sepanjang perjalan membuat marvel jengah.

Sekitar 30 menit motor itu berhenti tepat di depan rumah stefani.

"Ma....kasi " ucapan stefany tambah mengecil saat melihat marvel melaju jauh dengan motornya, stefany mendengus pasrah lalu bergegas memasuki rumahnya.

"Sabar stef, demi masa depan! "




Hy guys!!!
Ini cerita mau dibuat happy ending atau nggak nih?
Kalo happy ending kan gak mainstream tuh (tulisan bener gak sih)😥 gimana kalo kita bikin yg berbeda😆 sad misalnya? Mau gak?

Marvel Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang