ADSP - 5

26 4 0
                                    

"Taehyung-ah, bukankah mereka terlihat bahagia?"tanya Minha sambil menunjuk Jimin dan Hanseul.

Taehyung tersenyum getir,

"Entahlah aku merasa mereka tidak benar benar bahagia"kata Taehyung.

Minha mengernyit, "apa maksudmu?"

"Aku juga tidak tau apa maksudku"jawab Taehyung.

.
Taehyung Pov.

Entah semenjak kapan, dan bagaimana awalnya. Aku merasa hampa. Saat melihat mereka perasaanku terasa kosong. Aku mungkin egois kalau aku ingin dia bersamaku.

Dulu aku bahkan membuangnya, dan Jimin bahkan berkelahi denganku karena gadis itu. Dulu aku tidak merasa menyesal telah membuangnya, tapi sekarang aku merasa menyesal.

Ia selalu terlihat bahagia saat dengan Jimin, dan itu patut Ia rasakan. Karena belum tentu dia dapat bahagia saat bersamaku.

Entah mulai dari kapan, aku selalu melihatnya. Aku merasa sejuk saat melihatnya tersenyum. Namun seketika sakit saat mengetahui fakta bahwa dia bukan orang yang dapat tinggal bersamaku.

"Aku benar benar egois, tidak tau malu"gumamku.

.
Author Pov.

"Jimin!"panggil seorang perempuan.

Jimin melihat orang tersebut dan tersenyum padanya.

"Bagaimana? Apa kau senang?"tanyanya.

Jimin terlihat menimbang nimbang jawabannya, lalu tersenyum.

"Untuk sekarang aku cukup senang, Gomawo Minha. Aku harap kau juga bisa berkencan dengan Taehyung"ucap Jimin.

Minha tersenyum getir, Ia bahkan merasa sangat yakin bahwa Taehyung tidak memiliki perasaan apapun padanya. Ia terlalu berharap, karena Taehyung baik padanya.

"Aku harap seperti itu"

.

Sret!!

"Eo-oh.. Taehyung-ah, ada apa?"tanya Hanseul.

Tanpa babibu Taehyung langsung menyeret Hanseul kesebuah taman tak berpenghuni. Hanseul sangat terkejut dengan perlakuan Taehyung tiba tiba.

"Apa.."
"Apa kau bahagia dengan Jimin?"

Bulu kuduk Hanseul berdiri, Ia tak mungkin bisa berbohong tentang perasaannya dengan kenyataan bahwa Ia bahagia dengan Jimin, tapi perasaannya belum tumbuh seperti apa yang Ia harapkan untuk Jimin.

"Kau..
Kenapa kau bertanya seperti itu?"lirih Hanseul.

Taehyung murung, baru kali ini Hanseul melihat Taehyung seperti itu. Bersikap seolah olah beban hidupnya benar benar menumpuk di bahunya.

Taehyung mengatur nafasnya. Hanseul membenarkan posisinya. Hanseul memegang pundak Taehyung. Dengan lembut Ia mengusapnya.

"Apa kau ada masalah dengan Jimin? Ku dengar kau berkelahi, bagaimana bisa?"tanya Hanseul.

Taehyung tersenyum miring, "itu karena kau"

"A-aku?"ucap Hanseul seraya menunjuk dirinya sendiri.

.

"Benar, aku menyukaimu.."

Taehyung menaikkan alisnya sebelah, Ia cukup terkejut dengan keberanian Hanseul.

Taehyung terkekeh kecil, membuat Hanseul berharap bahwa Taehyung memberikan kesempatan padanya.

"Benarkah?"tanya Taehyung lagi.

Akhir dari sebuah Penyesalan[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang