Akhir dari sebuah Penyesalan[COMPLETE]

ADSP - 8

"Kenapa kau,

Kenapa kau terus menggertak mereka, eoh?"

Minha benar benar tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.

Ia menangis tersedu sedu. Ia memukul Taehyung sebagai rasa kesalnya.

Taehyung hanya terdiam. Pandangannya masih seperti awal. Tidak pernah berubah.

"Yak!! Kim Taehyung!!"

"Yak!! KIM TAEHYUNG!!"

"YAK!! KIM TAEHYUNG!!!!"

Nafasnya memburu. Ia benar benar sudah berada dalam puncaknya.

"Apa kau benar benar tidak mendengarku?"ucapnya

"YA KIM TAEHYUNG!!

Aku mohon, berhentilah eoh!

Apa kau tau? Saat ini kau sedang bertindak bodoh didepan semua orang yang mentertawakanmu!!"

"KIM TAEHYUNG SADARLAH EOH!!

DIA SUDAH BAHAGIA DENGAN JIMIN, BERHENTILAH MENGGERTAKNYA!!" Bentaknya lagi.

Minha mulai Egois. Suaranya mulai melemah dan melembut,

"Kim Taehyung,

Dia sudah bahagia dengannya,

Bukankah kau juga harus bahagia?"tanya Minha.

Isakan tangis mulai terdengar dengan jelas. Taehyung menangis.

Bagaimana bisa Ia menahan rasa sakitnya seperti saat ini.

Ia menangis tersedu sedu, menangis layaknya air mata yang ia keluarkan adalah air mata terakhirnya.

Minha menatap Taehyung iba, Ia langsung memeluk Taehyung untuk menenangkannya.

"Taehyung, kau tau.. aku selalu mengatakan kalau kau harus bahagia,

Itu karena aku tidak mau kau seperti ini..

Dengan melihatmu seperti ini,

Benar benar menyayat hatiku.."lirihnya.

Tangis Taehyung mulai terdengar jelas. Ia tak membalas pelukan Minha.

"Taehyung kau tau,

Ada seseorang yang mengatakan

Kalau kalian memang ditakdirkan bersama, seberapa jauh pun jarak antara kalian, karena itu takdir kalian, pasti kalian akan dipertemukan kembali.."

"Maka dari itu, Taehyung-ah..

Percayalah pada takdirmu.

Jangan terlalu memaksakan egomu"

"Namun aku akan egois padamu,"

Minha melepaskan pelukannya pada Taehyung.

Cup!

Ia mengecup bibir Taehyung. Taehyung terdiam mematung.

"Aku merasa kalau aku harus melakukan ini,

Kau sibuk dengan keegoisanmu tanpa melihat aku yang menunggumu disini,

Sudah lama aku memendamnya,

Memendam perasaanku sendiri adalah tindakan terbodoh yang pernah aku lakukan,

Tapi pada akhirnya aku mengatakan semuanya,

Aku tidak ingin membohongi perasaanku lagi,

Aku tidak ingin berpura pura baik baik saja padahal aku juga merasakan hal yang sama,