ADSP - 3

27 4 1
                                    

Hanseul menghela nafasnya sesaat.

'Aku rasa aku akan mengatakannya'batin Hanseul.

Hanseul tersenyum..

"Benar, aku menyukaimu.."

Taehyung menaikkan alisnya sebelah, Ia cukup terkejut dengan keberanian Hanseul.

Taehyung terkekeh kecil, membuat Hanseul berharap bahwa Taehyung memberikan kesempatan padanya.

"Benarkah?"tanya Taehyung lagi.

Hanseul tersenyum tegas dan berkata dengan jelas,
"Tentu saja, aku benar benar menyukaimu.."

Taehyung terlihat menahan tawa, dan akhirnya tawa itu terluapkan.

"Hahahaa...kau, kau menyukaiku.. puahahah"

Raut wajah HanSeul tiba tiba berubah. Ia tau akhirnya akan seperti apa.

"Tapi, Hanseul-ah.."

Seolah olah Hanseul tau apa yang akan diucapkan oleh Taehyung, Ia memotong perkataan orang itu.

"Berhenti. Aku sudah tau apa yang akan kau ucapkan"ucap Hanseul memotong perkataan Taehyung.

Taehyung mengernyit.

"Aku tau apa jawaban yang akan kau berikan, maka dari itu berhenti.."ucap Hanseul

"Dan satu lagi, Karena aku yang menyukaimu lebih awal, jadi aku yang akan menanggung semua perasaanku.."lanjut Hanseul.

Hanseul pergi berlalu begitu saja, Taehyung hanya terdiam ditempat dan tersenyum cuek seolah olah tidak terjadi apa apa barusan.

Satu hal yang mereka tidak sadari, seseorang yang tak menunjukkan dirinya mendengar percakapan itu.

"Hanseul menyukai Taehyung, dan Taehyung menolak Hanseul"

.

Koridor sekolah yang beberapa menit lalu tampak sepi, sekarang sudah banyak orang yang berlalu lalang.

Hanseul pergi dengan hati yang berkecamuk. Ia tak tau bahwa hari ini akan menjadi hari terburuknya.

Brakk!!

Semua pandangan berpusat padanya, menatapnya aneh dan bertanya tanya.

Hanseul langsung membereskan peralatan sekolahnya kedalam tas, membuat kedua temannya Minha dan Yena terkejut.

"Eoh.. Choi Hanseul, apa yang sedang kau lakukan?"tanya Yena.

"Apa kau akan membolos?"tanya Minha.

Tanpa menjawab pertanyaan dari temannya, Hanseul langsung pergi dari ruangan penuh penghuni itu.

Didekat pintu Ia berpapasan dengan Jimin, Jimin menatapnya cemas, namun Hanseul sama sekali tidak memperdulikan sekitarnya.

Yang Ia ingin hanyalah 'segera pergi dari tempat ini'

Jimin melihat Yena dan Minha dengan tatapan bertanya tanya, dan Yena juga Minha hanya menaikkan pundaknya tanda tidak tau.

.

"Choi Hanseul kau benar benar bodoh.."ucapnya.

"Bagaimana bisa kau menyukai laki laki berengsek seperti dia, kau bodoh.."ucap Hanseul dengan terus memukuli kepalanya.

Tiba tiba saja ada sebuah tangan yang melindungi kepalanya dari seribu pukulan yang ia berikan untuk kepalanya.

"Berhentilah, kepalamu bisa berlubang"ucapnya dengan nada datar.

Dari nada bicaranya Hanseul sudah bisa menebak siapa orang itu.

"Kau tak berani menatapku? Untuk kejadian waktu itu, aku benar benar minta maaf"ucapnya terdengar tulus.

Hanseul memberanikan diri dengan menatap orang tersebut.

"Hanseul-ssi, maafkan aku. Saat itu aku benar benar mabuk dan dengan bodohnya malah melampiaskannya padamu"ucapnya terdengar penuh penyesalan.

Hanseul tersenyum,

"Tidak apa apa sunbae, aku sudah melupakan kejadian hari itu"

Yoongi tersenyum.

"Aku harap kita bisa berteman"ucap Yoongi.

Hanseul terlihat menimbang nimbang jawaban ajakan pertemanannya. Bagaimanapun juga Ia pernah hampir saja menjadi korban orang tersebut.

"Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal aneh padamu,"katanya.

"Sebagai gantinya, aku akan siap bersedia untuk menjadi pendengarmu"lanjutnya.

Lama menimbang nimbang jawaban. Hanseul akhirnya tersenyum dan menerima ajakan pertemanan dari sunbaenya.

.

"Jadi kenapa kau memukuli kepalamu?"tanya Yoongi.

Hanseul tersenyum getir, "hanya saja aku terlalu bodoh"

Yoongi menatap Hanseul lamat. Ia tau, pikiran dan Hati Hanseul sedang bermasalah. Pikirannya kacau dan hatinya berkecamuk.

Yoongi menatap sungai han,

"Kau tau, seberengseknya laki laki Ia hanya akan menyukai satu wanita. Dan aku juga merasakan hal itu,"ucap Yoongi.

Hanseul menatap Yoongi,

"Saat itu dia adalah seseorang yang menyebalkan, selalu memberiku cola, awalnya aku tidak tau siapa orang itu, tapi suatu hari Ia tertangkap basah olehku,"

Hanseul sedikit tertarik, ceritanya hampir mirip dengannya.

"Dia mengaku kalau dia menyukaiku, tapi aku menolaknya,"

"Semenjak itu aku selalu menjauhinya, namun perasaan aneh mulai muncul dalam pikiranku"

"Perasaan aneh?"tanya Hanseul.

"Iya perasaan dimana aku merasa hampa dan kosong setelah melihatnya dekat dengan temanku"

Yoongi tersenyum kecut,

"Yang aku tau, mereka selalu tersenyum bahagia dihadapanku, aku merasa kalau aku mendapat karma karena telah menyia - nyiakan orang yang menyayangiku,"

"Aku bodoh, karena lama menyadari perasaanku saat itu."

"Kenapa? Kenapa sunbae tidak bisa menyadari perasaan sunbae dengan cepat?"tanya Hanseul.

"Itu karena rasa suka berawal dari suatu kebiasaan, dimana orang yang kau sukai melakukan hal yang membuatmu terbiasa, setelah orang itu hilang atau pergi baru kau akan menyadari perasaan dimana pentingnya orang tersebut, dan itu aku. Bukankah aku bodoh?"ucap Yoongi.

"Lalu, wanita itu. Dimana dia sekarang?"tanya Hanseul.

"Aku akan memberitahumu nanti,"

"Kenapa kau membuatku semakin penasaran?"tanya Hanseul.

"Aku tidak bermaksud seperti itu, apa ceritaku menghiburmu?"tanya Yoongi.

Hanseul berpikir cukup lama, "sedikit, awal ceritanya sedikit mirip denganku"

Yoongi mengangguk mengerti.

"Lalu siapa orang yang kau sukai?"tanya Yoongi.

Hanseul tersenyum getir, "aku akan melupakannya.."

.

Meskipun cerita dari Yoongi cukup memberinya gambaran tentang kisah cinta yang pernah dialami seniornya tersebut. Namun perasaan sakit hati masih terasa berbekas dalam hatinya.

Berapa kalipun Ia berkata akan melupakannya, senyuman indahnya selalu muncul di pikirannya. Ia takut, ia takut untuk menyukainya lagi.

"Aku pasti bisa melupakannya.."

Tbc.

Ntahlah ini cerita apa😔

Akhir dari sebuah Penyesalan[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang