Aku yang melihat senyumnya itu pun langsung merasa gugup.
M-maf pak, kalau boleh tau filenya yang mana ya pak? Biar saya kerjakan sekarang. "Sambil menggaruk kepala".Oh, iya maaf-maaf laptop saya ada di meja, disitu ada flashdisk, di flashdisk itu ada datanya kamu tolong pindahin semua datanya ke dokumen saya ya.
Baik pak.Aku pun menghidupkan laptopnya, dan segera mengerjakan perintahnya, sembari memindahkan dokumen itu, aku pun bertanya-tanya di dalam hati, siapa sebenarnya wanita yang dia maksud, lalu senyuman itu, mengapa senyuman itu terasa aneh bagiku, seolah-olah yang di cintai aku.
Yang benar saja dia suka sama ku, ga mungkin lah dia suka, aduh kok jadi malah mikirin Pak Fano sih, apa ini yang di namakan cinta, aneh deh, ternyata aku normal juga ya, bisa jatuh cinta.
Ya sudahlah, siapa pun wanita itu, aku yakin wanita itu sangat beruntung, tapi lebih beruntung lagi kalau wanita itu aku, nah kan mulai lagi deh, aduuh, sepertinya Pak Fano sudah meracuni ku dengan senyum gula-gulanya, kok gula-gula sih kaya lagu dangdut aja.Aku pun melihatnya menyusun dan menata ruang tamunya, melihatnya berkerja aku sangat terkagum, apalagi kalau zaman sekarang, jarang banget cowok kaya dia.
Tiba-tiba tatapannya mengarah kepadaku yang sedang duduk mengerjakan dokumen itu, dan lagi, dia pun senyum melihatku.Aduh, diabetes dah, ya tuhan manis banget sih ini orang, aduh-aduh, ga tahan, pengen pipis, hush jangan negatif cuma pengen pipis doang kok.
Maaf pak, toiletnya dimana ya pak?
Oh, lurus aja nia, toilet nya di sebelah situ.
Oh iya pak.Ketika keluar dari toilet, aku tidak sengaja memijak paku yang akan dia gunakan untuk menyusun semua foto-fotonya.
Aku pun berteriak, Awww, sakit
Ya ampun kamu kenapa?
Aduh, loh pak kok kaki nia berdarah?
Ya, ampun itu paku di kaki kamu.
Masa sih pak?
Iya coba kamu liat.
Ih ngga ah , ga berani.Ya sudah ayo sini saya obati, dia pun mengobati luka ku, selain dia tampan, rapi, dia juga jago dalam mengobati luka, sepertinya dia juga jago mengobati hatiku yang luka ini. Hadeh apaan dah, pacaran aja belum pernah, udah terluka aja.
Sini-sini kakiknya, saya obatain
Aku pun merasa malu, pipiku memerah, ketika melihat seorang pria begitu perhatian terhadapku, dia pun mengembus perlahan-lahan luka ku, dengan udara yang keluar dari mulutnya, terasa adem, seperti adem sari, ademkan dengan adem sari, astaga malah endorse, aku sangat berterimakasih kepada paku yang menancap di kakiku, berkat dia pak fano mengobati lukaku, Sayangi pak fano, kena paku tiap hari, yaelah ini mah yakult.
ngomong-ngomong, jangan pernah bayangin kaki ku seperti apa oke, tapi jika kalian penasaran mari ku beritahu sedikit, kaki ku padat, jari jemarinya imut bagaikan joystick anak bayi,begitulah kakiku.Emm, gimana kaki kamu masih sakit?
Udah ngga kok pak, makasih ya pak.
Iya sama-sama, lain kali hati-hati, nanti kaki mu yang lucu itu bisa patah, di potong sama dokter mau?
Ih ngga ih, bapak ko gitu sih.
Makanya hati-hati nia sayang, ya sudah saya minta maaf, salah saya serakin paku sembarangan.
Ngga kok pak, salah nia kok, eh tadi bapak panggil nia apa?
Sayang, ga boleh ya? Oh iya kalau dirumah atau diluar panggil kak fano aja, jangan bapak oke.Ya ampun, ingin rasanya kuterbang tapi tak punya sayap, ingin rasanya ku lompat tapi takut mati.
Aduh, aku yang mendengar dia berkata seperti itu, dada ku pun berdetak kencang,
Bapak ini sudah membuat ku jatuh terlalu dalam, tapi percuma sih dia sukanya sama orang lain, tapi buat bapernya ke aku, lagian orang gendut juga punya hak dalam hal mencintai.Hey, kok melamun?
N-ngga kok pak, ngga melamun.
Kamu lapar ya?
Ngga kok pak, ngga salah lagi hihihi..
Hahaha, kamu ini, ya sudah sebentar ya saya ambilin makanan, tapi maaf nih cuma ada cemilan doang.
Iya gapapa kok pak.Setelah cemilan habis, tugas ku pun sudah selesai, begitu juga pak fano, dia sudah selesai menata semunya, tiba-tiba dia mengeluarkan lukisan yang amat besar, yang tak lain itu adalah lukisan miliknya.
Waduh-waduh gede amat dah lukisannya pak, eh kak maksudnya
Hahaha iya nih.
Ga mahal apa kak?
Ngga kok, kan saya sendiri yang buat, paling mahalnya beli pewarnanya doang.
Serius demi apa, sumpah keren banget, udah ganteng, jago lukis lagi suami idaman banget dah.
Kamu bilang apa nia?
Ngga kok pak heheh..
Hahah kamu ini lucu ya, "mencubit pipiku"dia mencubit pipiku, apakah ini mimpi, lama-lama aku bisa tidak bernafas disini, sepertinya aku tenggelam oleh perhatiannya.
Pak, maaf nih saya harus pulang, aduh pak lagi, kak maksudnya.
Ya sudah ayo saya antar,
Ga usah pak, saya biar pesen ojol aja.
Saya kan ojolnya, ngapain yang lain, ga mau di bonceng sama saya? "Sambil mengedipkan sebelah mata"
Pfft, mau-mau pak , mau banget ih, eh ngga pak, duh kan, maaf-maaf pak.
Haha, ya sudah ayo.
Iya-iya pak.Ketika dijalan, tanpa sadar aku memeluknya dari belakang, dia pun tidak menggeser tanganku dia malah berkata.
"Pegang ya, supaya ga jatuh, kalau jatuh nanti saya ga sanggup ngangkatnya.
Ih apaan sih kak, biasa aja kali, jahat ih.
Hahahah, kakak becanda kok, cielah malah ngambek.
Ih mana ada nia ngambek, ga kok nia kan strong.Berhenti kak, rumah nia disini, ya udah nia pulang dulu ya, em pinjam tangan dong.
Buat apa?
Gapapa, pinjem aja.
Aduh kamu ini "tersenyum", nih tangannya
Aku pun meletakkan kepala ku di atas tangganya, sambil berpamitan.
Nia balik dulu ya, hati-hati dijalan pak, duh kak maksudnya.
Iya, ya udh kakak berangkat dulu ya.Aku pun masuk kekamar dan langsung membanting badan, untungnya tempat tidurku tidak hancur.
Aku hanya memikirkan semua hal yang terjadi tadi, aku pun langsung video call grup, bersama Mey dan hani.Hallo, eh kalian tau gak?
Tau apa nia?
Tau apa badak?
Pak fano, mengobati lukaku, mencubit pipiku, menghebus lukaku, dan kalian tau?
Dia memanggil ku apa?
Apa? Babi laut?
Lu kali babi laut mey, udah biar aku aja yang kasih tau.
Ya udah apa?
Dia memanggilku sayang!
Serius nia?
Iya serius mey, aku serius, terlebih lagi dia menyuruhku memanggilnya kakak, jika berada diluar kampus.
Cielah, jadi ceritanya pacaran nih ?
Ngga sih mey, mungkin aku nya aja kali ya kebaperan.
Hahaha, kalau suka bilang aja badak.
Yah masa aku yang bilang sih, lagian dia udah bilang kok, dia udah nemuin wanitanya.
Maksdmu?
Iya, dia mengatakan, kalau dia selama ini ojol untuk mencari wanitanya, atau pacarnya lah.
Terus dia udah berhenti, karena dia udah nemuin wanita itu katanya.
Sedih amat deh lu badak, lagian lu suka sama dosen yang bener aja.
Tumben lu, ngomong pake kata "lu"
Gapapa, biar gaul, kalau kata anak zaman now.
Eww jijik, Hahaha, ya sudah aku harus matiin nih hape udah ngantuk soalnya, dada mey, dada hani.
Dada dugong.Tiba-tiba ponselku berdering lagi.
Hallo, siapa?
Ini saya, fano, nia saya boleh minta foto kamu?
Untuk apa pak kalau boleh tau?
Sudah kirim saja, besok kamu akan tau, apa kegunaannya

KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Panda
Teen FictionSiapa bilang wanita bertubuh besar tidak bisa mewujudkan mimpinya? Tania, Wanita Panda yang mencintai seseorang yang tidak lain adalah dosennya Pak Fano Mempunyai 3 Sahabat : -Mey (Tomboy) -Hani (Culun) -Ray (Pinter) Mengapa kusebut Panda? Meng...