18 prince __one

11.9K 1.4K 159
                                    

Mata Bae Heeso terbuka lebar ketika mobil yang ditumpanginya memasuki gerbang rumah megah bak istana.

Matanya melirik kesana-kemari. Di depan saat memasuki gerbang terlihat sebuah taman yang dihiasi berbagai macam tanaman hias.

Ia tidak pernah melihat hal yang begitu megah dan mewah seperti ini. Selama hidupnya ia terlalu sibuk untuk bekerja-belajar-bekerja-belajar.

"Mama harap kamu bisa tinggal disini dengan nyaman." ucap ibu cantik yang duduk disebelahnya.

"Terimakasih banyak tante."

Ibu cantik yang bernama Yoona itu berdecak kesal dan terkekeh " kan sudah aku bilang panggil mama saja. Biar terkesan akrab."

"Baiklah mam-a." balas Bae Heeso terbata karena gugup.

"Mama sangat berterimakasih kepadamu yang menyelamatkan mama dari penjahat-penjahat."

Jadi begini ceritanya.

Dua minggu yang lalu saat Heeso pulang dari sekolah. Di jalan besar namun sepi itu ia melihat ibu Yoona sedang diganggu oleh preman.

Karena memiliki kemampuan bela diri yang dipelajarinya sejak kecil. Heeso mendekat, pada awalnya ia berbicara baik-baik kepada para preman. Tapi karena preman menganggapnya remeh. Terjadilah baku hantam, yang tentunya dimenangkan oleh Heeso.

Ibu Yoona begitu berterimakasih, tetapi karena sedang terpepet urusan mendesak ia cepat pergi.

Tetapi satu minggu yang lalu Heeso kembali dipertemukan dengan ibu  Yoona yang diancam preman dengan pisau.

Heeso yang melihat lantas menolong lagi. Sampai-sampai saat menolong tangannya tersayat pisau oleh preman itu. Premannya juga terlihat terkejut lalu melarikan diri.

"Ibu nggak apa-apa?" tanya Heeso seraya menolong ibu Yoona yang jatuh tersungkur akibat didorong preman tadi.

"Tante nggak papa..   WHAT TANGAN KAMU BERDARAH." ibu Yoona dengan cepat menelepon ambulance dan membawa Heeso ke rumah sakit.

Setelah tangan Heeso dijahit dan diperban ibu Yoona mengajaknya untuk makan di restoran.

"Aduh nak, tante sangat berterimakasih padamu. Kamu menolong tante. Satu minggu yang lalu kamu kan yang nolong tante juga. Tante masih ingat jelas."

"Sama-sama senang bisa menolong tante. Iya tan, yang minggu lalu itu aku juga. Tante jangan suka jalan sendiri di tempat-tempat sepi, banyak premannya."

Ibu Yoona tersentuh mendengar perkataan anak didepannya. Anak-anaknya jarang perhatian kepadanya.

"Maklum ya, tante baru datang dari New Zealand setelah satu tahun gak kesini. Oh ya nama kamu siapa?"

"Bae Heeso tante, panggil aja Heeso."

"Iya nak Heeso cantik  banget."

"Makasih tante, sekarang aku mau pergi. Maaf gak bisa lama-lama." sebelum Heeso bangkit tangannya sudah ditarik oleh ibu Yoona.

"Jangan cepat-cepat lah. Tante ada sesuatu buat kamu."

Dan saat itulah Heeso ditawari oleh ibu Yoona untuk mengemban tugas-tugas darinya dengan upah akan dibiayai hidup dan akan diberi bonus jika melakukan tugas dengan baik.

Awalnya Heeso menolak, tapi ibu Yoona terus memaksa. Heeso tidak enak hati menolak, ia menerima pekerjaan itu.

Mengingat kondisinya sekarang. Ia sangat memerlukan uang untuk membayar uang masuk kuliah. Kakak dan ibu tirinya yang selalu menyiksanya dirumah, juga tidak pernah memberikan uang sedikitpun padanya. Ayahnya berada jauh diluar kota untuk mencari uang.

Tapi saat itu ibu Yoona belum mengatakan bahwa tugasnya adalah tinggal bersama anak-anaknya yang banyak.

••••

Baru permulaan nih:)
Pake pov author dulu, oke?

18 Prince °nct2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang