18 prince__seven

7.6K 1K 161
                                    

Sekarang Heeso sudah tahu kalau yang memaksa dia pergi adalah Ten. Serta Jisung, Winwin dan Jaehyun yang entah kenapa sudah ada di dalam mobil.

Katanya pengen ikut jalan sama Ten. Ten sih iya-iya aja, dia kasian sama Winwin yang keliatan kek orang kurang hiburan.

"Ten mending nggak usah deh beli-beli baju buat aku. Lebih baik kamu nabung aja duit kamu, biar lebih bermanfaat di kemudian hari." kata-kata Heeso udah kece kan?

Ten menggeleng "-justru ini tuh bermanfaat banget, nanti setiap hari gue bisa liat lo yang cantik pake baju pilihan gue."

Gaya bicara Ten sekarang sudah mirip om pedo.

"Najis banget, ye gak Win?" Jisung menjadi kompor menggantikan Jungwoo yang tiada.

"Iya."

"Muntah gue."

"Pokoknya Heeso jangan pernah mau terpengaruh sama rayuan Ten."

"Eh kalian kalo komplen sekali lagi, gue turunin dijalan baru tahu rasa."

Akhirnya Jisung, Jaehyun dan Winwin kicep.

Heeso teringat akan baju-baju yang belum diambil di rumah lamanya.

Boss

Mama, soal bajuku yang ada dirumah kayak gimana? |


|mama lupa soal itu. Kamu nggak usah ngambil baju dirumah lama. Nanti biar mama suruh anak mama buat nganter kamu belinya.

Lupa terus ya. Mungkin ini pengaruh punya anak banyak.

Ketika masuk ke dalam pusat perbelanjaan Ten menarik Heeso ke arah butik.

"Kamu duduk aja disitu dulu ya." suruh Ten menunjuk bangku yang ada disitu.

"Pasti Ten ngeborong pakaian lagi." gumam Winwin yang duduk disebelah Heeso.

"Win, kalian itu keluarga kaya apasih? Jelasin dong." Heeso menggoyang-goyangkan tangan Winwin.

"Ah susah deh ngejelasinnya. Mending  lo cari di google, ketik disitu keluarga semetown." suruh Winwin. Tapi Heeso yang agak tuli dan buta huruf tidak ngeh dengan perkataan Winwin.

"Hah?"

"Mana hp lo?"

Heeso mengeluarkan hpnya dari kantong celana.

"Nih" Winwin merampas hp itu lalu mengetik sesuatu.

"Nah baca ini."

Keluarga Semetown
Keluarga Semetown adalah keluarga terkaya nomor delapan didunia.
Keluarga itu disebut keluarga terkaya karena bisnisnya diberbagai bidang berkembang pesat dan meraih kejayaan yang gemilang.

Beberapa produk olahan perusahaan keluarga itu beredar sampai ke beberapa negara luar.

Bisnis perusahaan keluarga itu yang memiliki penghasilan tertinggi adalah dibidang fashion.

"Nah udah tau kan gimana keluarga gue."

Pertanyaan Winwin diangguki Heeso takjub. Mata Heeso melotot dan tidak berkedip beberapa saat.

Hingga datanglah Jaehyun yang khawatir melihat wajah Heeso yang tidak berubah setelah beberapa lama.

"Win lo gak berucap sesuatu yang jahat kan?" tanya Jaehyun memastikan.

"Gak kok, gue cuman jawab pertanyaan dia aja."

Jaehyun menatap Winwin penuh selidik, masih curiga.

"Heeso!!" pekik Ten yang datang ke arah mereka berada.

"Lihat nih, gue udah beliin puluhan pakaian bagus buat lo pakai. Jadi jangan lupa, baju yang lama buang aja. Pakai yang baru. Jangan nolak. Kalo lo nolak pemberian gue, gue yakin lo bakal dapat masalah. Lagian ini juga suruhan mama, sekarang kita cus ke salon lagi, gue mau ubah gaya rambut lo."

Perkataan Ten tadi diangguki setuju oleh Jaehyun, Winwin dan Jisung.

Heeso jadi berpikir kenapa Ten dan saudaranya sampai sebegitu perhatian kepadanya.

Apa karena ia terlihat seperti gembel? Kekurangan perhatian? Kekurangan uang?

Dan perkataan terakhir Ten tadi menjadi kenyataan. Warna rambut Heeso yang awalnya hitam kecoklatan  dirubah menjadi warna blue raspberry pastel.

Heeso masih belum bisa melihat warna rambutnya yang baru karena proses pewarnaan yang mengharuskan matanya terpejam.

Reaksi Ten sangat puas melihat hasil perpaduan warna yang berdasarkan idenya.

Beda dengan Ten. Jaehyun, Winwin dan Jisung melihat ngeri warna rambut baru Heeso.

"Hah Ten lo bener-bener dah, lo kira dia mau ikut parade cosplay" komentar Jisung meluncur.

"Gue tahu lo memang gila, tapi ini tuh nggak bisa ditoleransi lagi." Komentar Jaehyun lebay.

"Gue takut ntar kalo Heeso ngeliat dirinya sekarang dia bakal bunuh diri." Sindiran yang sangat pedas dari Winwin.

"Iri aja, pasti kalian juga mau warnain rambut Heeso kaya gue." balas Ten.

Kalo punya saudara kayak gini enaknya diapain ya?

"Serah lo deh, gue gak ikutan."

Proses pewarnaan yang memakan waktu sangat lama itu akhirnya selesai. Heeso diperbolehkan membuka matanya.

Heeso juga tidak sabar ingin melihat, pasalnya selama ini Heeso hanya pernah dua kali mengganti warna rambut.

Nyawa Heeso melayang begitu melihat hasil rambut barunya.

"Kok bisa begini? Ini wig? Ini...ini.." Gumamnya tidak terima.

Brukk....

Heeso pingsan ditempat.

"Nahkan apa gue bilang."

••••


Ada yang penasaran warna rambut Heeso, nih aku bagi lihat.

Ada yang penasaran warna rambut Heeso, nih aku bagi lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ten gila kan?
Jangan dibayangin, nanti kalian ikutan gila.

18 Prince °nct2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang