18 prince__fourteen

5.8K 786 23
                                    

"Heeso, aku mau ngomong," wajah Renjun tampak serius ketika mengatakan itu. Saat ini, mereka berdua masih berada di depan pintu kamar Heeso.

"Ngomong aja." balas Heeso, Renjun meraih tangan Heeso dan menggenggamnya. Heeso tidak melawan dan membiarkannya saja.

"Kamu jangan suka dekat-dekat sama cowo, ya?" pinta Renjun.

Kening Heeso mengkerut, "kenapa?" tanya nya.

"Kamu kan pacar aku." matanya lekat menatap Heeso.

"Tapi kan cuman pacar bohongan, Renjun." elak Heeso yang tidak mengerti dengan pola pikir Renjun.

"Yaudah, mulai sekarang enggak usah bohongan, yang benaran aja, gimana?" tanya Renjun dengan nada memelas. Heeso jadi tidak enak, ia melepas tangan Renjun dari tangannya.

"Kamu gila! Aku jadi pacar bohongan kamu cuman buat bantu kamu karena kamu anak bos aku. Lagian kalo aku dekat sama cowo, kamu kan juga cowo. Berarti kamu nggak usah dekat-dekat sama aku lagi." bentak Heeso, bahkan Renjun pun terhenyak.

Heeso masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan Renjun dengan muka masamnya. Sungguh malang nasib Renjun. Ditolak mentah-mentah.

Jaehyun ternyata sedari tadi ada di balik pintu kamarnya, menguping pembicaraan Heeso dan Renjun, ia tertawa kecil ketika Heeso menolak Renjun.

"Kkk...bocah mau pacaran aja bisa nya," ejek Jaehyun, untung Renjun nggak dengar.

Tadinya Renjun berniat menunggu Heeso sampai dia keluar dari kamar. Tapi Heeso nggak keluar juga, Renjun pun berjalan murung pergi ke taman belakang.

Heeso memang menghindari bertemu dengan Renjun, ia tidak tahu bagaimana perasaannya ke Renjun.

Melihat Renjun sudah tidak ada, Heeso keluar kemudian mengetuk pintu kamar Yuta.

"Yuta, aku masuk ya." panggil Heeso, ia membuka pintu kamar Yuta yang tidak terkunci. Yuta tampak sedang memilah-milah pakaian dalam lemari.

"Yuta mau kemana?" Heeso tentu penasaran melihat Yuta yang tampak rapi di pagi hari, biasanya kan Yuta bangun siang.

"Mau nemenin teman belanja," jawab Yuta, ia meraih kunci mobil yang tergeletak di ranjangnya.

Heeso mengekori Yuta yang keluar kamar, "boleh ikut nggak? Kebetulan aku mau belanja sesuatu juga" tanya Heeso dengan nada memelas. Ia mulai melancarkan rencananya.

"Sama yang lain aja"

"Yang lain belum bangun, Yut. Sama kamu aja, ayolah~~" Heeso bahkan rela memelas dengan nada yang dibuat-buat untuk merayu Yuta. Padahal mah, di dalam hati, Heeso udah mau muntah. Dia nggak pernah kayak gini ke cowok, apa boleh buat, semua ini dilakukan hanya untuk tugas nya.

"Oke deh, cepetan gue tunggu di bawah" balas Yuta dan Heeso tersenyum lebar.

Kening Heeso mengkerut, "ngapain pake nunggu, sekarang aja" kata Heeso.

"Gue kira lo mau ganti baju, dandan segala apa kayak cewe biasa" kata Yuta.

"Nggak lah, aku nggak kayak gitu"

"Oh iya, lo kan cowo bukan cewe" karena kesal Heeso menendang kaki Yuta. Rasakan tuh tendangan sang atlet taekwondo.

"Aduh sakit" keluh Yuta mengusap-ngusap kakinya.

"Siapa suruh ngomong gitu"

Yuta ketawa terus gandeng tangan Heeso, bawa dia ke dalam mobil. Yuta ngejalanin mobil nya keluar gerbang. Yuta ngejalanin mobil santai, nggak ngegas kayak Jaehyun.

"Yut, nanti malam rencananya mau kemana?"

"Kayak biasa"

Heeso terseyum, ia pikir rencananya akan berjalan lancar, "bantuin aku yuk, kita barbeque,"

18 Prince °nct2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang