18 prince__twelve

6.2K 895 76
                                    

"Dah Heeso, masuk kamar sana." suruh Jeno begitu ia dan Heeso sampai didepan kamar Heeso.

Heeso mengacungkan jempol dan mengisyaratkan agar Jeno pergi ke kamarnya juga.

Jeno tersenyum, ia mengacak rambut Heeso, kemudian melangkah meninggalkan Heeso. Heeso menatap kepergian Jeno sampai Jeno hilang dari pandangannya dengan penuh senyuman.

"Wah, mandangin siapatuh. Sampe segitunya."

Heeso berbalik ke arah depan, dimana sudah berdiri Jaehyun dengan baju piyama berwarna abu-abu.

"Ah, Jaehyun." Heeso mengelus dadanya, ia hampir saja jantungan oleh kemunculan Jaehyun.

Jaehyun tertawa saja melihatnya. Lucu pikirnya.

"Habis darimana? Ini udah malem loh, besok jangan lupa acaranya. Tidur sana!" setelah mengucapkan itu, Jaehyun berlalu pergi.

Tapi Heeso penasaran kenapa tadi Jaehyun menyuruhnya ke kamar. Jadi Heeso nahan tangan Jaehyun, terus narik balik ke arahnya.

"Tadi kenapa nyuruh aku ke kamar?" tanya Heeso. Jaehyun tertawa kecil mengingat kejadian tadi.

"Tadi itu aku mau minta bantuin cari kunci mobil yang hilang. Tapi gakpapa, udah ketemu kok." jawab Jaehyun lalu memamerkan kunci mobil yang sudah ia dapatkan kembali.

Heeso tertawa melihat tingkah Jaehyun, "dimana dapatnya?" ia kembali bertanya penasaran.

"Di kantong Haechan, wkwk."

Jadi ceritanya Haechan lagi kepepet. Mobil si Haechan kan lagi di bengkel, pacarnya minta antarin ke mall. Jadilah, Haechan berinisiatif mencuri kunci mobil Jaehyun. Tapi udah duluan keciduk sama Jaemin sebelum berangkat.

"Oh iya, baru ingat kalau Haechan itu emang suka nyuri barang kalian."

Jaehyun nyengir aja, trus nanya "mau ikut nggak?"

"Kemana?" tanya Heeso.

"Kehatimu..eakk" terus Jaehyun cie-ciein ucapannya sendiri.

"Err.." Heeso menatap Jaehyun aneh. Sumpah ya, Heeso kira Jaehyun itu orangnya kalem-kalem aja, tapi kok kenyataannya gini amat. Sama kayak si Lucas.

"Jaehyun udah tua jangan suka ngegombal, cari jodoh sana." suruh Heeso lalu masuk ke kamar, meninggalkan Jaehyun yang cengar-cengir sendiri. Sebenarnya Jaehyun tadi niat ngajak Heeso jahilin yang lain, ngetuk pintu kamar gitu atau apalah tapi nggak jadi.

Tapi setelah mikir. Daripada nambah dosa jahilin orang, Jaehyun balik lagi ke kamar. Mau tidur aja.

Keesokan harinya. Semua orang sudah berada di tempat acara diselenggarakan. Mereka sedang sibuk-sibuknya berdandan, sebagai model utama yang seharusnya tampil menawan.

Heeso juga daritadi masih belum kelar riasannya. Gak kebayang akan seperti apa nanti, apalagi yang dandaninnya kan makeup artist yang udah pro.

Kalo dari segi acara, dari sejauh pengamatan Heeso, acaranya bakal berlangsung meriah dan tentu saja spektakuler. Diliat dari jumlah peserta lombanya, sampe ratusan. Siap-siap aja tuh badan capek.

Kalo peserta lombanya sih, kebanyakan dari kalangan mahasiswa sama anak sma. Masih muda dan seger-seger.

Begitu selesai didandan Heeso memakai dress merah kemaren. Heeso terpaku melihatnya, ia jarang memakai dress, palingan baru tiga atau dua kali. Alasannya apalagi kalo bukan karena tomboy, ia selalu terganggu jika memakai dress yang pendek ataupun kentat.

Tapi sekarang ia cantik memakai dress seperti itu.

Bahkan orang-orang yang ada didalam berdecak kagum juga.

"Baguslah, tidak sia-sia Joshua merancang busana itu jika orang sepertimu yang memakainya." puji salah satu makeover yang mendadaninya.

Sekarang ia bagaikan seorang tuan putri. Ditambah dengan dandanan dan rambutnya yang berwarna seperti putri duyung itu, kalo kata Ten.

"Tunggu apalagi, cepat temui yang lain." suruh makeover tadi, Heeso membalas dengan senyuman dan lekas pergi untuk mendatangi yang lain.

Acaranya setengah jam lagi akan dimulai. Jadi belum terlalu banyak orang yang datang.

Mudah bagi Heeso untuk melihat keberadaan delapan belas laki-laki tampan berada. Mereka terlihat sangat mencolok, duduk di kursi paling depan yang berada di dekat panggung. Yang khusus disediakan untuk mereka dan juga Heeso.

Heeso berjalan ke tempat mereka berada, ia melambaikan tangan. Mereka memandang Heeso dan berdecak kagum. Bahkan ada yang menganga, sebut saja Yuta.

"Apa coba gue bilang, kan Heeso jadi cantik kalo rambut dia warnanya itu" kata Ten bangga dengan hasil kerjaannya beberapa hari yang lalu.

"Heeso sini." Jeno bangkit dari kursinya lalu menarik tangan Heeso dan mendudukkannya di kursi. Sekarang posisi Heeso diapit oleh Jeno dan Renjun.

"Hai Renjun." sapa Heeso ke arah Renjun yang matanya sedari tadi tidak lepas menatap sinis Jeno.

Bukannya menjawab, si Renjun acuh dan membuang muka ke arah depan.

Heeso melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Renjun. Tapi, begitulah, dikacangi.

Heeso kebingungan dengan sikap Renjun, lalu ia mendekatkan badannya ke Jeno yang juga dari tadi mengamati mereka berdua.

"Jeno, si Renjun kenapa?" tanya Heeso ke Jeno.

"Mana gue tau." balas Jeno acuh, mukanya juga kelihatan bete. Lah kok Jeno jadi ikutan kayak ngambek gitu ke Heeso. Ada apa sih?! Heeso bingung aja tuh. Dia coba ingat-ingat lagi. Oh, sekarang dia ingat.

Pasti ini soal yang ketahuan selingkuh itu. Mungkin Renjun marah karna kemaren Heeso cuman baca tanpa balas chatnya.

"Renjun." panggil Heeso, tapi dikacangi Renjun.

"Renjun, renjun, oh renjun." masih dikacangi.

"Ihh, huang renjun." panggil Heeso sambil goyang-goyangin badan Renjun.

Renjun noleh ke arah Heeso, "kenapa?"

"Kamu marah?" tanya Heeso. Jadi ini kayak si Heeso lagi marahan sama Renjun karna ketahuan selingkuh sama Jeno. Padahal mah, pacaran pura-pura aja. Lagian Renjun gak ada angin gak ada hujan ngajak pacaran, mana bohongan lagi. Si Heeso biasa aja. Pikirnya Renjun cuman bercanda.

"Apanya?" balas Renjun masih dengan tatapan betenya.

"Yang kemaren malam itu." kata Heeso.

Si Renjun nggak jawab trus buang muka ke depan lagi. Ya, kalo pacaran sama Renjun harus punya kesabaran yang besar. Orangnya tukang ngambek. Untung bukan pacaran beneran.

Akhirnya acara dimulai. Jeno dan Heeso tampil di atas panggung, bergandengan tangan. Layaknya pasangan model lain, yang membuat muka Renjun dan beberapa orang yang katanya naksir Heeso menjadi kusam. Sebut saja, eh gausah disebut, kalian pasti tau.

"Harusnya gue yang jadi pasangan Heeso." kata yang satu.

"Gue lah, liat aja gue udah rubah dia jadi secantik itu." kata yang satunya lagi.

"Udah kalian diam aja. Karna yang sebenarnya cocok sama Heeso cuman aku."

"Yeu, bocah." kata yang tertua.

"Akibat kena pelet nih, kalian nggak tau aja dia itu pengen nyedot kekayaan kita." kata si tukang savage, eh nyolot maksudnya.

"Tau dari manasih." kata Winwin.

"Yaelah, masih kalah Heeso sama cewek-cewek gue." kata Yuta ikut menimpali.

"Heleh, tadi lo liat aja sampai menganga." ngena banget Jungwoo kalo bicara. Langsung diam si Yuta.

••••

18 Prince °nct2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang