11 [END]

12.6K 677 50
                                    

Yoongi mengalihkan bibir tebalnya di leherku, menggigitnya kencang dengan suara geraman tertahan di sela giginya.

“Yoon bodoh. Itu sakit!” Bentakku seraya mendorong kepalanya menjauh dari leherku.

Yoongi hanya tersenyum melihat wajah kelelahan bercampur kesal yang ku tunjukkan. Disekanya keringat di keningku seraya menyampirkan juntaian rambutku di belakang telinga.

“Kau cantik sayang,” Pujinya memandang intens wajahku yang merona.

“Kau juga, kau tampan ... Oppa,” Balasku malu membuatnya tertawa.

“Aku tau. Semua orang juga mengakuinya jika akuㅡtunggu, tadi kau memanggilku apa?”

Oppa, Yoongi Oppa. Aku rasa sudah seharusnya aku memanggimu seperti itu. Wae? Kau tak suka?” Tanyaku yang melihat ekspresi wajah terkejutnya.

Mwo? Tentu saja aku menyukainya, sayang. Sepanjang hidupku, baru kali ini aku merasa bangga dipanggil seperti itu,” Balasnya seraya mengecup pipi meronaku.

Mianhae, aku baru mengatakannya sekarang.”

Aniyo. Tidak ada kata terlambat selama kita masih bisa memperbaikinya.”

Kami saling melempar senyum dengan pandangan memuja satu sama lain. Rasanya benar-benar lega begitu melihat mata jernih yang aku rindukan ini. Mata teduhnya yang tajam namun mengintimidasi. Itulah yang justru membuat dirinya mempesona berkali lipat.

“Aku mencintaimu. Bahkan terlalu mencintaimu hingga nyaris mati saat kau mengacuhkanku. Karena itu, kumohon jangan pernah meninggalkanku untuk gadis lain.”

“Aku juga sangat mencintaimu. Lebih dari cintaku pada putriku sendiri.”

PLAK

Appo! Kenapa kau memukul kepalaku lagi?” Dengusnya seraya mengelus kepalanya yang baru saja menerima pukulan.

Ck. Seharusnya kau membaginya secara adil, antara aku dan anakmu. Dasar Min bodoh!”

Ya! Kau memulainya lagi. Bukannya tadi sudah berjanji untuk merubah temperamen burukmu?”

“Oke, aku minta maaf. Ini yang terakhir. Tapi, awas saja jika kau mengulanginya lain waktu. Kucekik kau!” Ancamku tak sungguh-sungguh.

Yoongi justru tertawa mendengar ancamanku. Dielusnya rambut panjangku yang berantakan, menyeka keringat di keningku dan mencium lembut dahiku.

“Aku hanya bercanda, sayang. Tentu saja aku mencintai kalian berdua. Tapi, tetap dengan artian yang berbeda. Aku mencintaimu sebagai bidadari pendamping hidupku, sedangkan Yoon Ah aku mencintainya sebagai malaikat kecil penyempurna hidup kita.”

Ku sunggingkan senyum manis padanya yang juga tersenyum. Saling bertatapan dan mengagumi satu sama lain. Tanganku bergerak mengelus wajahnya, memberikan kecupan dan gigitan gemas di pipi putih berisi miliknya.

“Aku baru sadar maksud perkataan Kim Ahjussi saat kami bertemu di lobby sebelum ke ruanganmu tadi,” Ujarku menimbulkan kerutan di dahi indah priaku.

“Apa yang dia katakan?” Tanyanya penasaran.

Direktur Min membiarkanku pulang lebih awal hari ini. Beliau mengatakan akan menggunakan kantor malam ini dan tak ingin diganggu oleh siapapun. Ah dan satu lagi, semoga malam anda menyenangkan, nyonya muda,” Jawabku dengan nada yang ku buat menyerupai Kim Ahjussi.

“Kau sengaja melakukannya untuk menjebakku dalam ruangan ini bersamamu tanpa sehelai benangpun, bukan begitu?” Tuduhku dengan mata menyipit menatapnya.

Pria itu tertawa seolah membenarkan semua yang aku katakan. Direngkuhnya tubuhku ke dalam pelukannya. Tanpa kuperkirakan kini tubuh besarnya membalikkan keadaan hingga menindihku. Diraihnya kedua pergelangan tanganku, memenjarakannya di sisi kepalaku.

“Dugaanmu benar-benar sangat benar, sayangku. Aku memang sengaja melakukannya agar kita dapat menikmati malam romantis berdua tanpa ada para pengganggu,” Ujarnya seraya mengerlingkan mata.

“Dan salah satu di antaranya adalah putrimu sendiri.”

Eoh. Karena itulah, aku ingin menghabiskan sepanjang malam berharga ini di ranjang hanya bersamamu, sayang.  Dan benar-benar menjadi pemilikmu, Min Hye Ah, seutuhnya. Hanya aku, Min Yoongi, suamimu.”

___

Aku sering membayangkan hal hal indah seperti ini.

Membayangkannya saja membuat hati ini ikut bergetar.

Aku terlalu mencintai mereka.

Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku juga.

Yeah, dari semua hal yang pernah aku bayangkan, cerita di atas itu adalah imajinasi teridah yang pernah ku bayangkan.

- Min Hye Ah -






Fin.


___

Udah.. segitu aja sequel nya.
Semoga kalian suka :)

Dan untuk yang protes ini-itu, kayak; "kok akhirnya gitu sih", "kalau kek gini sama aja", "ceritanya juga sad ending akhirnya",

Ya ya yaa.. itu terserah kalian.
Gue gak bisa kasih lebih lagi dari ini.

Yakali tiba-tiba Hye Ah hidup lagi setelah di book 1 dia jadi arwah :v

Lu pikir ini serial ind*siar yang tiba-tiba pemerannya datang lagi, hidup lagi, entah bangkit dari mana dan tanpa kejelas di kasih alasan kalau mba Hye nya nyasar di rumah sakit doang :v apalagi pake pake pelakor segala :v

Yeee lu pikir segampang itu nyawa seseorang :v

Udah ah bye :'>

Suga:"Bacot aja tauk nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suga:
"Bacot aja tauk nya. Pft."

[M] Imaginations • Myg ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang