Drtt.. Drtt.. Drtt..
"Yoboseyo?"
Ku picingkan mataku, menatap layar ponsel di tanganku.
Sial. Pantas saja tak ada jawaban, ternyata hanya pesan singkat.
Dengan malas ku senderkan punggung telanjangku di kepala ranjang. Ku naikkan selimut yang membungkus tubuh telanjangku untuk menutupi buah dadaku.
"Singkirkan tangan nakalmu, tuan mesum!" Ujarku sambil menepis tangan pria yang masih memejamkan matanya itu dari payudaraku.
Tak habis akal, tangan usilnya kini merayap di balik selimut. Mengelus paha telanjangku, dan berhenti di pusat tubuhku. Mengusap-usapnya lembut, sebelum jari-jari panjangnya masuk-keluar berulang kali membuatku merintih.
"Minㅡ"
"Hm? Kau mau lagi, sayang?"
"Jangan gila! Kita baru selesai dua jam yang lalu. Bahkan spermamu masih belum kering di selangkanganku," Kesalku.
"Kalau begitu biarkan aku mengeringkannya, sayang," Ujarnya dengan tatapan mesum andalannya.
"Dan membuatku keluar lagi. Lalu setelah itu kau membuatku menjerit tanpa henti hingga matahari tenggelam lagi?"
"Ayolah. Bukankah hari ini libur? Kita bisa menghabiskan waktu panas yang panjang di atas ranjang," Rengeknya dan mempercepat gerakan jari-jarinya di pusat tubuhku.
"Dan membuat Yoon Ah kelaparan? Ahhh.. Yoon.."
"Kita bisa meminta Namjoon mengasuhnya sebentar. Lagipula, Yoon Ah pasti senang jika kita membuatkan adik untuknya."
"Oohhhh, Yoon.. hentikanhh!"
"Shireo!" (tidak mau!)
"Aahhh!"
"Otte? Apa aku harus berhenti sekarang, nyonya Min? Hmm?"
"Sialan kau, Tuan Min mesum! Jangan berhenti, lebih cepat lagihh!" Pintaku dengan suara serak menahan nikmat.
Bahkan kini tubuhku sudah berbaring kembali dengan kedua kaki mengangkang. Mempermudah gerakan tangannya yang semakin cepat.
Dengan jari-jarinya yang masih mengobrak-abrik pusat tubuhku, kini badan besarnya ikut mengurung tubuhku dengan tindihannya. Sebelah tangannya ia gunakan untuk mengocok penisnya yang mulai menegang.
"Eungh.. sabar sayang. Sedikit lagi aku akan memenuhimu," Ujarnya dengan napas tersengal dan wajah memerah menahan nikmat saat mendorong masuk benda perkasa miliknya.
"Oouhhh.. Yoon!"
"Terus panggil namaku, sayang. Buat aku terangsang dengan desahanmu yang seksi agar aku bisa lebih memuaskanmu."
"Min Yoonhh.. giihhh!"
"Ouhh.. Iya sayang, terus seperti itu. Yahh.. kedutkan vaginamu. Ouuhhh.. kau sangat nikmat, Hye Ahhhh,"
Ku tatap wajahnya yang memerah. Kedua matanya terpejam dengan keringat membasahi kening dan rambut hitam lebatnya yang berantakan. Bibir merahnya yang tebal terbuka dan mengalunkan rintihan nikmat.
Dia...terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dan seksi. Dan aku satu-satunya wanita beruntung yang bisa melihatnya dalam keadaan seperti ini.
"Yoonhh.." Ku pejamkan mata merasakan pelepasanku akan datang.
"Eommahhh aahh.."
Apa?!
Kedua mataku kembali terbuka dengan lebarnya. Menatap tajam padanya yang masih merintih nikmat dengan genjotannya yang semakin cepat.
PLAK
"Sialan! Kenapa kau memukul kepalaku?" tanyanya tak terima dengan kedua mata melotot yang kubalas dengan tatapan datar.
Hah, kenapa jadi seperti ini..
"Kau membuatku tak berselera lagi."
"Apa katamu? Kau bahkan hampir mendapatkannya sebentar lagi jika saja kau tidak memukulku hingga membuatku berhenti tiba-tiba. Dan kau mengatakan tak berselera karenaku? Egois, Ck," Dengusnya sambil menarik dengan kasar ereksinya yang masih menegang.
"Ah!" Rintihku yang nampak kaget, setelahnya melempari tatapan tak suka padanya.
"Kenapa kau yang marah? Seharusnya aku yang marah karena merasa dirugikan akibat ulahmu. Aku hampir mendapatkannya jika saja kau tak merusak suasana hatiku, tuan mesum!" Balasku masih dengan tatapan tak suka dan seringaian menyebalkan hasil belajar dari pria setan di atasku.
"Aku? Hey, bahkan sejak awal aku terus memuja dan berusaha memberi kepuasan padamu. Sedangkan kau hanya menerima tanpa bersusah payah melakukan apapun. Dan sekarang kau menuduhku sebagai tersangka perusak suasana?"
"Ya! Itu kau! Jika saja kau tak memanggilku eomma, maka sekarang aku sudah mendapat pelepasanku!" Kesalku mendorong kuat tubuh telanjangnya yang masih menindihku hingga terjungkal ke bawah ranjang.
"KAU!"
"KAU!"
"Huuaa.. eomma! hiks.."
Ah, malaikat kecilku ikut terbangun.
___
Waduh waduh..
harus ngebut ini ㅋㅋㅋ😂
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Imaginations • Myg ✔️
FanfictionSEQUEL OF STORY 'NEVER END'. ⚠Mature Content🔞|Completed✔|Private🔒 Bagaimana jika semua itu benar-benar tidak terjadi? Apa kau dapat membayangkannya? Full off mature konten🔞 Please, be a good readers⚠
![[M] Imaginations • Myg ✔️](https://img.wattpad.com/cover/148430662-64-k654825.jpg)