Matahari mulai menampakkan sinarnya dari ufuk timur, mengganggu tidur nyenyak seorang namja tampan yang masih berbalut selimut tebalnya, secara perlahan ia membuka matanya dan mencoba untuk bangun, namun sesuatu menghalaginya untuk bangun, ia melihat tangan dan kakinya diikat dengan kain.
"apa yang terjadi padaku?" Dia bertanya pada dirinya sendiri
"Owh aku lelah dan pegal, ajjumma!!" teriak namja itu
"ajjumma!!! jimin hyung!!! dowajuseyo!!!" teriaknya lagi saat tak ada yang menyahuti perkataannya
Klek!
"kau berisik! Jimin pergi membeli bubur dan ajjumma pergi membeli bahan makanan" ucap seorang namja yang masuk kedalam kamar itu
"uh seokjin sii, bisakah kau membantu ku, aku ingin ke kamar mandi" pinta nya lirih
Seokjin pov
Seokjin sii, kenapa rasanya tak nyaman saat ia memanggil ku begitu, sejujurnya panggilan hyung lebih nyaman terdengar di telingaku"kenapa kau memanggilku dengan embel-embel begitu, seperti bukan diri mu saja" aku mencoba bicara dengan nada ketus
"bukankah seokjin sii yang tidak menginginkan aku sebagai adikmu, jadi aku mengikuti keinginan mu saja" jawabanya sedikit membuat aku terkejut
"owh begitu kah, baguslah, aku pergi!" aku mulai beranjak dari kmar taehyung, aku ingin melihat reaksinya
"ah chankaman hyung, tolong aku dulu, aku ingin pipis, tidak lucu jika aku buang air kecil di kasur" ah rasanya sudah lama aku tidak melihat ekspresi mengemaskan milik anak itu......
Ah seokjin! Apa yang kau fikirkan, aku pasti sudah gila, ada baiknya aku kerjai anak ini sedikit"bukankah kau bilang tidak akan memanggilku dengan sebutan hyung lagi"
"ah aku lupa, tadi itu reflek, karna kau akan keluar dari kamarku, jika kau ingin lepaskan ini secepatnya, jika tidak maka pergilah! Dasar manusia tidak punya hati! Hua..... ini menyakitkan aku tidak tahan" ah sepertinya anak itu kelepasan hehehe
"bha ha ha ha ha" aku sungguh tidak bisa menahan tawaku, bahkan saat anak itu memberengut lucu aku masih tertawa, perlahan aku menuju ranjangnya, dan melepaskan ikatannya dengan tawa yang masih sulit untuk berhenti
"aish hyung menyebalkan!!!" ia berlalu ke kamar mandi dan aku pun pergi dari kamar itu dengan senyuman lebar
Biarkan aku mengikuti hatiku kali ini,sebelum egoku kembali dan membuatku ingin kembali membenci nya
Seokjin pov end
Taehyung pov
Aish, jin hyung benar-benar menyebal kan, tapi tak apa aku bisa melihat ia tertawa karena diriku, semoga saja jin hyung sudah mau memaafkan aku.Sebenarnya apa yang terjadi padaku semalam, aku tidak ingat apa-apa, bukan kah aku pingsan saat itu? Apa jimin hyung takut aku akan melakukan nya lagi, mungkin karena itu dia mengikat ku, tapi itu benar-benar tidak lucu
Bagaimana lomba dance itu, waktunya tinggal 3 minggu lagi, kalau aku dan jungkook tidak menang, bisa-bisa yoongi saem akan menggantung kami di ring basket, dan itu mengeri- kan, lebih baik aku menghubungi jungkook saja
"yeobseyo"
"yeobseyo tae ah wae geurae?"
"ani aku hanya ingin bertanya tentang lomba dance itu, waktu kita tinggal 3 Minggu lagi"
"ah itu, aku sudah membuat koreografi bersama pelatih baru, dan dia melatih gratis"
"woa jinjja! Bagaimana bisa?"
"waktu itu aku bertemu dengannya di studio tempat biasa kita latihan dulu, dan ia melihat gerakanku"
"lalu dia bilang gerakanmu jelek, iya kan hahahahaha"
"yak! kau ini! Jangan memotong pembicaraanku, kau tau pasti aku ini hebat, dan lebih hebat dari mu"
"aish kau ini! Jadi bagaimana kelanjutan nya"
"dia bilang kalau kau menari seperti itu aku pastikan kau akan kalah, dan melihat dari koreografi yang kau buat pasti duet ia kan"
"woa ia pasti sangat hebat"
"kau tau tae, ia sebenarnya seorang psikolog, tapi saat SHS ia anak yang nakal dan ia hobi menari sampai ia kuliah ia masih menari tae, kau akan terkejut saat bertemu dengannya"
"jinjja! Woa aku tidak sabar untuk esok!
"nado! Annyeong tae, aku harus membantu yoongi hyung "
"eum annyeong kookie"Setelah mengobrol dengan Jungkook aku membereskan kekacauan yang tadi aku buat, setelah semuanya beres aku mulai mengerjakan semua tugas sekolah selama seminggu ini, namun aku mendengar suara jimin hyung berteriak panik memanggil namaku, kenapa ia sangat panik begitu
Taehyung pov end
Jimin pov
"Ohw sial bagaimana aku bisa lupa, sekarang sudah jam 10, bagaimana jika adik tersayang ku itu kelaparan " aku berlari dari gedung kampus menuju tempat parkir
"ah sial, kenapa jarak tempat parkirnya jauh sekali"? bruuk owh sialan, "yak kalau jalan liat liat dong" owh siapa orang gila yang menabrak ku
"yak bantet, kau yang harusnya kau yang hati2! Apa kau dikejar hantu hingga lari begitu?" owh suara ini, seoertinya familiar
" woa hoseok hyung!"
"annyeong" ia tertawa lebar "bagaimana kabarmu"
"ah hyung aku baik, tapi sekarang benar-benar gawat, adik ku dirumah saat ini, dan sialnyaaku mengikat nya di ranjang, dan aku lupa melepaskan nya hyung" ucap ku menggebu-gebu
"hahahahaha kau ini, kau pikir dia apa hingga kau ikat begitu?"
"kau lupa hyung, baru tadi malam aku meminta tolong padamu"
"ya sudah, boleh kah aku ikut denganmu, aku akan ke studio"
"kajja" ujarku dan berlari menuju parkiranSkip
Setelah sampai dirumah, aku lansung berteriak memanggil taehyung
"Tae!! taehyung!!!"
"tae!!!" bruk aku membuka pintu kamar adikku dengan keras namun ekspresi kosong dan mulut terbukanya ingin membuatku tertawa "waeyo hyung?"
"ah siapa yang melepaskanmu tae?"
"ah ini, jin hyung yang melepaskan ku hyung, dan kenapa kau mengikatku?"
ujar nya sambil mempoutkan bibir nya
"wkwkwk kau tidak ingat saeng?, kau hampir saja kembali kerumah sakit saat itu"
"ah mian hyung, aku janji tidak akan begitu lagi" ujarnya lirih
"gwenchana, kau sedang buat tugas, ada yang sulit? "
"ani hyung, ini hampir selesai hehehehe"
"Aigoo!! ya sudah setelah ini istirahat ya"
"hyung aku ingin latihan dance setelah ini, bolehkah?" tanyanya lirih bahkan hampir tidak terdengar
"ne kau boleh latihan lagi"
"jeongmal hyung!!! jinjja!!! woa gomawo hyung!!" Anak itu langsung menerjangku dengan pelukannya, aku lansung mengelitik pinggangnya dan apa yang ku lihat membuatku tertawa bahagia, taehyung ia tertawa bahagia di pelukannya.Jimin pov end
Tampa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua dengan senyuman tertahan,
" mianhae, tapi aku belum bisa menerima dirimu, kau yang bukan siapa-siapa di keluarga ini, membuat ayah dan ibuku meninggal karena melindungi dirimu, yang hanya anak angkat, dan aku kecewa karena itu"Skip
"jungkook ah!"
"yak apa yang kau lakukan disini hah! Baru kemaren kau keluar dari rumah sakit dan kau ingin latihan, dasar alien gila!"
"hehehehe mian"
"cukup lihat aku saja, jangan coba-coba ikut menari!"
"keundae kookie aku ingin menari" ucapnya dengan puppy eyes
"agh terserah kau saja, tapi jangan sampai kelelahan mengerti!"
"oke kapten"
"ayo aku akan mengenalkan kau dengan j hope saem"
"j hope saem? Nugu?"
"pelatih kita tae, kajja""Annyeong haseyo saem kim taehyung imnida" ujar Taehyung sambil membungkukkan badan 90 derajat
"ah annyeong tae, cukup panggil hyung saja, seperti jungkook"
"ne hyung"
"Mari mulai latihannya! Jungkook kau duluan dan ajarkan taehyung setelah itu"
"kenapa aku hyung, aku belum terlalu hafal gerakannya"
"Lakukan saja" ujar j hope dingin, sepertinya saat melatih ia benar-benar tegas
"ne hyung""Agh ini sulit!!"
"ah capeknya!!""jika kalian seperti itu, kalian tidak akan bisa menguasai gerakannya, jangan menjadikan tari sebagai beban tapi kau harus menari dengan hati dan perasaan mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's hurt hyung
FanfictionKim taehyung, remaja tampan yang selalu menampilkan senyum ceria seolah tak ada beban dalam hidupnya, namun dibalik semua itu, hidupnya penuh dengan penderitaan, ia dijauhi oleh kedua hyungnya karena satu hal yang bukan salahnya, ia juga menderita d...