"Bertahan lah saeng, hyung janji akan membuatmu bahagia"
Beberapa jam kemudian Taehyung sudah dipindahkan keruang rawat, ia berhasil melewati masa kritisnya, dan jimin masih setia menemaninya, bahkan ia tertidur dengan tangan yang mengenggam erat tangan sang adik
Sinar matahari mulai mengusik namja yang tertidur itu, matanya perlahan mulai terbuka, bau obat-obatan mulai menusuk hidungnya, ia mencoba melihat sekitar dan mendapati hyungnya tertidur dengan menggenggam tangannya, senyum senang terpatri di wajahnya
"hyung, ini bukan mimpikan?" Ujar taehyung pelan ia takut membangun kan jimin
"eugh........" perlahan mata namja yang tertidur itu terbuka, hingga taehyung memilih menutup matanya berpura-pura tidur
"ia belum sadar? Bukankah uisa mengatakan tae akan sadar saat ini" ujar jimin lirih melihat sang adik masih menutup matanya
"tae jangan tidur terlalu lama, atau aku akan meninggalkan mu lagi" jimin beranjak dari tempatnya untuk mencuci mukanya, namun sebuah tangan menghentikan langkahnya
"hyung jangan pergi" ujar Taehyung lirih
"tae kau sudah sadar, ada yang sakit? Hyung akan memanggil dokter tunggu sebentar" ujar jimin dan berlari memanggil dokter, ia bahkan lupa akan tombol darurat yang terdapat di kamar taehyungDokter memeriksa keadaan taehyung dan memastikan keadaan anak itu baik-baik saja, setelah serangkaian pemeriksaan dokter yang menangani Taehyung keluar setelah menjelaskan keadaan taehyung pada jimin
"Taehyung ah, jebal jangan lakukan ini lagi, jangan pernah berfikir untuk pergi dari hyung" ujar jimin lirih
"mian hyung, aku sedikit gila saat itu, aku mohon jangan pernah tinggalkan aku sendiri lagi, jika hyung meninggal kan ku sendiri lagi maka aku akan melakukannya lagi" ucap taehyung yang di balas pelukan erat dari jimin, yang membuat taehyung meneteskan air matanya
Sudah seminggu taehyung di rawat di rumah sakit, dan kini keadaannya sudah membaik, sore ini ia sudah di perbolehkan pulang, jimin dan jungkook sibuk membereskan barang-barang taehyung, sedangkan anak itu hanya duduk santai dan senyuman manis terus terpatri di bibir nya
"bisakah kau berhenti tersenyum tae, kau terlihat seperti orang gila" sewot jungkook
"yak! Kau mengataiku gila? Dasar sahabat durhaka!" ujar Taehyung
"yak siapa yang durhaka hah! Kau masuk rumah sakit dan baru memberitahuku saat hari ketiga kau sakit, kau pikir aku tidak panik!" Ujar jungkook kesal
Sedangkan taehyung hanya tersenyum lebar
"ku fikir kau tau, kau kan bilang punya indra keenam" ujar Taehyung dengan tampang polosnya"aish! Dasar menyebalkan!" ujar jungkook
Sedangkan jimin, ia hanya tersenyum melihat kelakuan dua bocah itu
"hei hentikan ocehan kalian berdua, kita akan pulang sekarang" ujar jimin
"yeii" ujar taehyung senang
Mansion keluarga kim
Taehyung, jimin dan jungkook tiba di mansion mewah itu, taehyung melangkahkan kakinya dengan riang, menuju kamarnya, sedangkan jimin dan jungkook sedang membereskan barang-barang taehyung, namun sebelum sampai ke kamarnya sebuah suara mengentikanya
"ah kau masih hidup anak sial, kenapa kau tak mati saja" ujar jin dingin, hingga membuat taehyung meneteskan air matanya
"kau menangis lagi? Dasar menyebalkan!"
"mian hyung, aku ingin kekamar" ujar Taehyung dengan suara bergetar
"siapa bilang kau boleh pergi!" ujar jin dengan nada dingin
"biarkan ia istirahat hyung, tae pergilah kekamar!" perintah jimin
"wah kau mencoba melawan ku jim? Baiklah mulai sekarang aku tak akan membiayai hidupmu lagi" ujar jin
KAMU SEDANG MEMBACA
It's hurt hyung
Hayran KurguKim taehyung, remaja tampan yang selalu menampilkan senyum ceria seolah tak ada beban dalam hidupnya, namun dibalik semua itu, hidupnya penuh dengan penderitaan, ia dijauhi oleh kedua hyungnya karena satu hal yang bukan salahnya, ia juga menderita d...