London, tempat sang pahlawan kini berada menyiapkan perang yang akan menentukan nasip dirinya, saat sang purnama menerangi gelapnya malam ia justru bergelut dengan berkas berkas yang tak ada habisnya demi masa depan cerah keluarganya. Sebulan sudah ia menghilang dari pandangan orang, membuat sosoknya terlupakan oleh para pemangsa serakah, namun beberapa hari lagi ia siap untuk menjadi sang raja hutan yang akan mencabik-cabik harimau tua itu.
"agh sialan!!!! Berkas-berkas ini tiada habisnya!!! " kesalnya sambil melemaskan otot-otot kakunya.
"kau menyerah hyung? Bukti yang kita kumpulkan selama ini akan sia-sia jika kau menyerah sekarang"
"aku tahu itu! Jika saja aku sadar lebih awal maka aku akan menendang pak tua itu ke neraka!!!" geram Jin karna pak tua itu
"woa kau mengerikan hyung! Tapi tak ada guna menyesal saat ini, kita harus manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin atau kita akan kehilangan kesempatan ini selamanya!"
"Aku benar-benar telah merepotkan dirimu terlalu banyak Namjoon ah, bahkan kau pun dalam bahaya karnanya"
"Aku sudah menganggap kau sebagai hyungku sendiri, dan tentu kau adalah keluargaku hyung, jadi jangan sungkan"
"gomabta namjoon ah"
"Ayo semangat! Kita pasti bisa! Tak hanya kau dan aku, tapi semua keluarga dan teman kita membantu Jin hyung, jadi ayo berfikir positif kita tak akan kalah!" percakapan keduanya berakhir dan kembali bergelut dengan berkas- berkas yang menumpuk itu.
Sementara itu di seoul, Jimin sedang meneliti keuangan perusahaan dengan teliti, terkadang ia mengerutkan kening, bahkan beberapa kali mengumpat. Seringai senang tak dapat ia sembunyikan saat menemukan sesuatu yang akan mempermulus langkahnya untuk mempertahankan kerajaan bisnisnya.
" otak cerdasku benar-benar berguna saat ini, sungguh sempurna diriku ini, tampan, pintar, berbakat, bijaksana, baik hati sungguh tak kurang apapun" monolognya seorang diri, tak menyadari ada orang lain yang tertawa geli karna tingkahnya
"kau kurang tinggi hyung" ujar taehyung saat terjaga dari tidurnya
"ah benar aku kurang tinggi........" Jimin terdiam, otaknya sedang memproses kata yang baru ia ucapkan, sementara Taehyung makin tertawa karena jawabannya.
"Yak kau ini! Aku tidak pendek, dengan tubuh kecilku ini aku terlihat atletis dan tentu saja tak kurang tinggi, tidak seperti saeng hyung ini yang terlihat tulangnya saja" sepertinya saling ejek dua saudara akan berlansung lama
skippppppppppppppppp
"Maaf membangunkanmu saeng......." setelah puas berdebat akhirnya jimin merasa menyesal karna membuat Taehyung terganggu
"Gwencana hyung, lagi pula tanpa hyung bangunkan aku juga akan terbangun karena mimpi buruk"
" Jangan sedih, hyung yakin kau bisa melupakan semua itu, dan menghilangkan traumamu, bukankah Hobie hyung tak lama lagi kau akan sembuh" Hibur Jimin
"geundae, kenapa belum tidur hyung?" Taehyung sedikit penasaran dengan apa yang dilakukan hyungnya itu
"Sedang memeriksa beberapa berkas saeng, dan selama ini ternyata paman berusaha mengambil hak milik kita, dan yang tidak aku mengerti kenapa Jin hyung diam saja, aku yakin ia sudah tahu hal ini" Jimin merasa bingung atas sikap Hyungnya itu"aku ada ide hyung, dan mungkin ini akan berbahaya bagi perusahaan jika kita tidak cekatan"
"Apa idemu saeng?" ujar Jimin penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
It's hurt hyung
FanfictionKim taehyung, remaja tampan yang selalu menampilkan senyum ceria seolah tak ada beban dalam hidupnya, namun dibalik semua itu, hidupnya penuh dengan penderitaan, ia dijauhi oleh kedua hyungnya karena satu hal yang bukan salahnya, ia juga menderita d...