MARRIED BY ACCIDENT.
.
.
.
.___0o0___
Pukul 10:15Am.
Jihye sangat yakin jika dirinya pasti sudah sangat terlambat untuk mengikuti rapat kepengurusan di ruang council.
Sebenarnya ia sudah memberitahu pada sangat ketua---Jeon Wonwoo, jika dia akan terlambat karena ada sedikit urusan dengan Kim ssaem selaku pembina Club Sastra. Namun tetap saja, Jihye merasa tidak enak karena tidak bisa membagi waktu dengan baik.
Langkahnya terhenti ketika hendak membuka pintu dan meneguk ludah susah payah saat semua pasang mata melihat kearahnya begitu pintu ruang council terbuka. Jihye akui hanya dirinya yang terlalu berlebihan. Tidak ada tatapan menyeramkan, bahkan sebagian dari mereka tersenyum dan meminta Jihye untuk duduk.
"Nah itu dia! Ayo Nyonya Sekretaris, kami sudah menunggumu dari tadi." ujar Wonwoo. Pria tersebut berhenti menjelaskan pada anggota lainnya ketika melihat Jihye didepan pintu lalu tersenyum ramah.
Jihye mengangguk lalu membungkuk maaf, kemudian bergegas menutup pintu kembali. Namun saat pintunya hampir tertutup sempurna dari arah luar ada seseorang yang membuka pintu dengan tiba-tiba.
BUGH!
"AW!" pekik Jihye kesakitan. Gadis itu terdorong ke belakang dan dahinya terbentur daun pintu dengan cukup keras.
Orang tersebut terbelalak kaget ketika mendengar suara benda terbentur disertai ringisan sakit. Namun anggota lain hanya bisa menggeleng kepala dan ada juga yang ikut meringis sakit ketika melihat dahi Jihye berciuman dengan kayu yang keras.
"H-hei, Kenapa kau bisa ada dibelakang pintu?" dengan raut terkejutnya Baekhyun bertanya, "Apa itu sakit?"
Benar-benar kesialan yang haqiqi! Sudah tahu Jihye tengah menahan sakit dan Baekhyun justru bertanya 'apa itu sakit?' Ya ampun!?
"Kau lihat aku ini sedang kesakitan atau tertawa, huh?" sahut Jihye ditengah rasa sakitnya.
Baekhyun ikut meringis melihat raut wajah Jihye juga dengan dahi putihnya yang sedikit memerah. Secara spontan tangannya terangkat mengusap dahi gadis itu lembut.
"Maaf, aku sedang buru-buru. Aku juga tidak tahu ada kau di belakang pintu." ucap Baekhyun yang masih mengusap dahi Jihye.
Mau tidak mau Jihye mengangguk saja dan bergumam. "Hm, tidak apa." hanya jawaban singkat itu yang keluar dari mulut Jihye. Wow! Luar biasa!
Tapi itu semua harus berakhir ketika Wonwoo berdehem keras diselingi senyum tipis. "Maaf jika aku mengganggu, tapi bisa tunda sebentar acara romantisme kalian? Ada diskusi penting yang harus kita bahas."
Merasa sadar dengan apa yang tengah dilakukannya, Baekhyun berdehem lalu menjauhkan tangannya dari dahi Jihye. Pemuda itu menatap punggung Jihye yang lebih dulu beranjak dan bergabung dengan anggota lain. Tak lama setelah itu Baekhyun juga mengikuti Jihye lalu duduk di kursi yang kosong.
"Karena semua sudah berkumpul aku akan memulai penjelasanku untuk garis besarnya." ucap Wonwoo memulai pembicaraan.
Semua anggota sudah siap dengan pendengaran mereka masing-masing. Juga Jihye yang sudah siap dengan buku catatan khususnya juga telinganya.
Oh Jihye sebenarnya tidak pernah bangga dan peduli---menjabat sebagai sekretaris satu dan satu-satunya yang paling diandalkan semua anggota bukanlah hal yang patut diapresiasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [Byun Baekhyun] COMPLETED
FanfictionKetika musuh bebuyutan harus terpaksa berdamai karena keadaan hanya ada dua kemungkinan, antara mungkin dan tidak mungkin. Jadi apakah Jihye dan Baekhyun bisa melewatinya? . . .