MARRIED BY ACCIDENT.
.
.
.
.
.___0o0___
Suara geleutuk sepatu memenuhi sepanjang koridor yang dia lewati. Masih pagi padahal tapi gadis itu terlihat buru-buru. Bukan karena dikejar hantu melainkan sesuatu yang seperti berputar-putar dalam perutnya dan meminta untuk dikeluarkan. Ah, ini sudah tiga hari berlalu dan rasa mual Jihye tidak kunjung hilang. Walau tidak separah di hari pertama namun tetap saja, karena ini Jihye sangat tersiksa.
Jihye berkumur-kumur lalu mengusap peluh yang sedikit timbul di dahinya. Tubuhnya sudah lemas padahal ini masih pagi. Hyowa dan Hyemi menyarankannya untuk meminum obat pereda mual tapi itu tidak cukup berhasil, rasa mual yang Jihye rasakan ini spontan tidak bisa dikira kapan akan terasa dan seolah enggan untuk dicegah oleh apapun.
"Kau baik-baik saja?"
Suara itu membuat Jihye terjingkat kaget dan segera berbalik. Mata Jihye memicing saat melihat orang yang bertanya padanya itu. Disana, ada Byun Baekhyun yang berdiri menyandar pada pintu. Kilatan matanya cukup menunjukan rasa cemas namun Jihye mengabaikan itu.
"Ini toilet wanita, Byun Baekhyun. Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Jihye tidak suka.
Baekhyun menghela lalu maju mendekat pada Jihye. Gadis itu bergeming dan menatap Baekhyun datar. Dia juga tidak sadar ada pemuda itu di belakangnya dan apa Baekhyun sengaja mengikutinya.
"Tadi aku melihatmu berlari terburu-buru. Aku kira kau dikejar oleh penjahat jadi aku mengikutimu." pemuda itu kembali menghela dan menatap Jihye lamat-lamat. "Apa kau sedang sakit? Kau muntah dan... wajahmu terlihat pucat." lanjutnya.
Jihye menggeleng lalu kembali menghadap wastafel untuk membasuh muka. Dia sendiri saja tidak tau apa yang terjadi padanya hingga seperti ini, yang jelas ini sangat menjengkelkan bagi Jihye.
"Saat di ruang kesehatan kau juga seperti ini. Apa tidak sebaiknya kau ke dokter saja, siapa tau ada yang salah dengan kesehatanmu." jelas Baekhyun yang langsung menarik perhatian dari Jihye.
Gadis itu menatap Baekhyun yang ada di belakangnya lewat cermin. Ada kerutan di dahi Jihye saat melihat gelagat Baekhyun yang terlihat berbeda. Seperti ada sesuatu yang di khawatirkan oleh Baekhyun darinya.
"Kau ada disana juga hari itu?" tanyanya.
Baekhyun mengangguk seraya bergumam.
"Tapi aku tidak melihatmu. Apa kau bersembunyi di dalam botol seperti jin? Tch! Konyol sekali." Ya, tentu konyol. Jihye saja tidak percaya apa yang dia katakan.
Baekhyun berdecak dan mengabaikan cibiran gadis itu. Sekarang bukan saatnya untuk bercanda, ada hal penting yang perlu Baekhyun pastikan dari pada harus bertengkar. Semoga ini hanya kesalahan dari analisanya sendiri, dia tidak tau ini benar apa tidak tapi dari yang Baekhyun amati sejauh ini semua yang terjadi menjurus pada hal itu. Membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang karena gatal tidak bisa bertanya. Dan kali ini semuanya harus diperjelas tidak boleh ada yang kurang.
Pemuda itu berdehem menatap Jihye yang sudah berbalik menghadapnya. Tidak ada cara lain, maka mau tidak mau Baekhyun harus buka suara.
"Hei.."
Gadis itu mendongak dan menatap Baekhyun seolah bertanya 'kenapa?' melalui matanya.
"Kau.... tidak hamil, kan?"
Dalam sekejap kalimat pertanyaan itu membuat dada Jihye berdebar tidak terkontrol. Ada rasa kesal dan takut yang Jihye rasa secara bersamaan. Gila! Byun Baekhyun memang gila! Darimana dia menemukan kalimat mengerikan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [Byun Baekhyun] COMPLETED
FanfictionKetika musuh bebuyutan harus terpaksa berdamai karena keadaan hanya ada dua kemungkinan, antara mungkin dan tidak mungkin. Jadi apakah Jihye dan Baekhyun bisa melewatinya? . . .