MARRIED BY ACCIDENT.
.
.
.
.
.___0o0___
"Oppa.."
Gadis cantik berambut sebahu yang baru memasuki pintu apartemen itu segera melepas sepatunya lalu kembali memanggil sang pemilik.
"Oppa, aku sengaja kemari."
Tidak ada sahutan.
"Oppa!"
Saat memasuki ruang tengah tidak ada siapapun. Kosong. Televisinya pun hanya menampakan layar gelap.
"Oppa, kau dimana?"
Gadis itu lantas menaiki tangga menuju kamar. Mungkin yang dipanggil sedang ada di kamarnya. Begitu melihat pintu bercat putih gading, dia langsung memutar knop pintunya dan menyumbulkan kepalanya ke dalam.
"Oppa! Aissss.. dimana sih dia, apa belum pulang? Tidak mungkin, ini bukan jam pulang sekolah lagi."
Kaki kecilnya membawa masuk ke dalam kamar dan memperhatikan seisi ruangan besar ini. Tidak ada yang berubah dari dulu, ini benar-benar gaya seorang Byun Baekhyun. Kamarnya hanya didominasi warna hitam dan putih. Meja belajar, dua rak buku yang berjejer, ranjang luas dan beberapa pernak-pernik ala lelaki.
Sengaja, Naomi mendudukan diri di tepi ranjang lalu menghela napas bosan. Niatnya datang kesini untuk menghilangkan rasa bosan karena di rumah dia sendirian tapi justru menambah rasa bosan. Setiap akhir pekan Naomi memang akan lebih memilih pulang ke rumah dari pada mengurung diri di dalam asrama, tapi kedua orang tuanya sedang ada urusan di Bucheon. Dia tidak tau untuk apa mereka disana, maka dari itu dia lebih memilih pulang ke apartemen kakaknya namun sekarang Byun Baekhyun itu entah ada dimana.
Issshh.. menjengkelkan!
Namun disisi lain dalam diam Baekhyun terus menundukan kepala. Pemuda itu duduk di atas kloset dengan berbagai pikiran yang memenuhi otaknya. Sebenarnya dia tau sedari tadi Naomi memanggilnya tapi Baekhyun mengabaikannya. Ada sesuatu yang lebih penting dari itu sekarang daripada menanggapi tingkah adiknya.
Setelah percakapannya dengan Jihye beberapa hari lalu hanya membuat Baekhyun semakin gila dan pusing bukan main. Pemuda itu benar-benar tidak bisa tidur, saat ia mencoba untuk memejamkan mata justru bayangan Jihye kembali menganggunya.
Dalam keheningan yang menyelimutinya Baekhyun meremas rambutnya sendiri seraya mengerang pendek. Dia khawatir, sangat khawatir. Kekhawatiran di dalam hatinya semakin membuncah kian hari berlalu. Tanda-tanda yang Jihye tunjukan semakin membuat semuanya semakin jelas dan Baekhyun bukan lelaki brengsek yang tidak mau bertanggung jawab setelah berbuat. Tapi satu hal yang mengganjal---mereka masih sekolah, dan mereka berada di tingkat akhir. Banyak ujian yang sudah menunggu, namun ujian yang menunggunya ini lebih besar dan butuh keberanian.
Haruskan Baekhyun lari?
Pergi jauh dan bersembunyi?
Atau... meraih Jihye dan membawa gadis itu bersamanya?
Haisssss! Persetan dengan itu semua! Persetan dengan resiko! Persetan dengan masa depan! Kini yang harus dia lakukan adalah bentuk dari sebuah tanggung jawab.
Baekhyun berdiri lalu meraih ponsel yang bersembunyi di dalam saku celananya. Mengetik sebuah pesan yang mungkin akan merubah Byun Baekhyun yang sekarang menjadi sosok yang berbeda. Semoga tidak pernah ada yang menyesali suatu saat nanti.
To: Oh Jihye.
Today, 16:22Pm.Ayo bertemu!
Aku akan menunggumu di taman dekat sekolah. Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident [Byun Baekhyun] COMPLETED
FanficKetika musuh bebuyutan harus terpaksa berdamai karena keadaan hanya ada dua kemungkinan, antara mungkin dan tidak mungkin. Jadi apakah Jihye dan Baekhyun bisa melewatinya? . . .