Part 15

44 5 2
                                    

Bella's POV

Mulai hari ini aku tinggal di rumahku. Kedua orang tuaku akan pulang hari ini dan aku ingin menyambutnya dan ingin menghabiskan waktu bersama mereka. Kalian tahu kan? Aku sangat menyayangi mereka berdua. Meskipun mereka hanya seorang pegawai kantoran biasa yang penghasilannya mungkin tak seberapa namun mereka bisa menghidupi keluarga kami tanpa kekurangan. Aku tetap menyayangi mereka. Mereka melarangku untuk bekerja. Jadi aku tidak berani melanggar perintah mereka. Padahal aku sangat ingin membantu mereka. Saat aku sedang asyik membereskan rumah, handphoneku berdering. Ada telepon untukku. Dan itu dari Liam.

"Good morning Mr. Spoon" sapaku

"Good morning. Kenapa kau memanggilku Mr. Spoon?" tanya Liam sambil terkekeh

"Tak apa. Kau tak suka? Itu panggilan sayang untukmu"

"Tidak ada yang lebih keren lagi?"

"Itu sudah keren Liam sayang"

"Ya sudahlah. Kau sedang apa sayang?"

"Aku sedang membersihkan rumah dan memasak. Kau sendiri?"

"Aku baru saja lari pagi"

"Oh. Ya sudah Liam. Aku mau memasak dulu. Bye Liam sayang"

"Baiklah. Bye baby Bella. Love you"

"Love you too"

Aku segera mematikan telepon dari Liam dan segera memasak untuk sarapan.

"Bella kau sedang apa?" tanya mom yang tiba-tiba muncul di sampingku

"Ini mom. Aku sedang memasak. Dad mana?"

"Dad sedang mandi. Sebentar lagi selesai. Kau tadi telepon dengan siapa?"

"Dengan Liam mom"

"Oh. Bagaimana kabarnya? Yang lain?"

"Liam dan semuanya baik kok mom. Sekarang mereka sedang day off"

"Oh. Baguslah"

"Bella. Bagaimana kabarmu dan Liam serta yang lain?" tanya Dad yang sudah selesai mandi

"Baik dad. Liam dan yang lain baik juga"

"Ya sudah. Cepat masaknya Bella. Dad sudah lapar"

"Hahahaha. Okay daddy"

Jujur saat bulan-bulan pertama aku menjalin hubungan dengan Liam, mom dan dad sempat tidak setuju. Karena mereka beranggapan bahwa artis seperti Liam itu playboy. Mereka banyak digosipkan dengan berbagai wanita cantik di media. Namun setelah melihat keseriusan Liam dalam menjalin hubungannya denbganku akhirnya mom dan dad bisa menerimanya. Sekarang aku dan kedua orang tuaku memulai untuk sarapan.

-skip- 1 minggu kemudian...

Liam's POV

Tingkah Sophia semakin menjadi-jadi. Ia sering mengajakku untuk keluar bersama. Ditelepon, diSMS, dan sebagainya. Aku merasa hidupku tidak tenang. Pernah ia memaksaku untuk mengajaknya ke basecamp. Tapi aku menolaknya. Aku beralasan bahwa basecamp sedang kosong karena yang lain pulang kampung. Untungnya ia percaya. Saat aku ingin menelepon Bella, handphoneku berbunyi. Ada telepon dari Sophia. Mau apa lagi orang ini. Pikirku. Aku menyesal telah memberikan nomorku padanya. Dengan pasrah kuangkat teleponnya

"Halo" jawabku

"Liammm.... Aku ingin mengajakmu pergi. Kau mau?" tanya Sophia

"Mau ke mana lagi Soph?" Aku lelah"

"Ayolah Liam. Aku janji tak akan lama-lama"

"Hiihhh.. Baiklah baiklah" kataku pasrah

"Okay. Aku tunggu di mall biasa ya"

"Baiklah Soph"

Aku segera berganti baju untuk pergi bersama Sophia. Sebenarnya aku malas. Cuma dia memaksa. Ya sudahlah. Mau bagaimana lagi.

"Liam. Kau mau ke mana?" tanya Niall yang kebetulan lewat

"Eenngg.. Itu aku.. Aku mau ke tempat jam tangan" jawabku gugup

"Oh. Baiklah. Hati-hati Li"

"Iya. Terima kasih Nialler"

Bella's POV

Aku bosan. Aku ingin ke basecamp menemui yang lain. Meskipun Liam tak ada di sana ya sudahlah. Dia mengatakan padaku lewat bbm bahwa ia akan pergi ke tempat gym. Ya sudah. Lagipula ia senang berolahraga kan? Sekarang aku perjalanan untuk ke basecamp. Sebelumnya aku membuat cookies untuk mereka. 15 menit aku sudah sampai di basecamp. Saat aku menekan bell ternyata Niall yang membuka pintunya

"Hai Bella. Ayo masuk" ajak Niall mempersilahkan aku masuk

"Terima kasih Nialler" ucapku sambil tersenyum

Saat aku sudah masuk ke dalam, yang lain menghampiriku

"Hai Bella. Bagaimana kabarmu?" tanya Perrie

"Baik Perr" jawabku

"Kau membawa apa itu Bell?" tanya Niall

"Ini aku membuat cookies tadi. Aku titip 1 box ini untuk Liam ya. Sisanya silakan kalian makan. Aku membawa 3 box cookies." ucapku

"Aaaa.. Cookies!!! Aku mau aku mau" ucap Niall bersemangat

"Kau tidak berubah Nialler" ucapku sambil mengacak-acak rambutnya

Semuanya memakan cookies buatanku sambil bercanda.

"Guys. Liam ke mana ya?" tanyaku secara tak sadar karena aku lupa

"Liam pergi Bell. Katanya dia mau ke tempat jam tangan. Kau tidak diberitahu olehnya?" jawab Niall

"Tempat jam tangan? Aku diberitahu oleh Liam bahwa dia ingin ke tempat gym" jawabku bingung

"Tadi dia tidak membawa tas gymnya" jawab Niall sambil memakan cookies

Setelah tahu dari Niall aku langsung menelepon Liam untuk memastikan kebenarannya. Namun handphonenya tidak aktif. Kenapa dengannya? Kenapa ia berbohong padaku? Apa yang sebenarnya terjadi? Anehh..

-Bersambung-

Akhirnya part 15 posted. Ideku sudah mulai habis. Pasti nanti muncul dengan sendirinya kok. Don't forget for comment and vote ya. Thanks :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

They Dont Know About Us (Liam Payne Love Story)Where stories live. Discover now