Happy fasting
🍁🍁
Rasanya aku masih sangat-sangat mengantuk, tetapi bunyi alarmnya tak bisa aku abaikan begitu saja. Aku masih ingat kalau samalam aku memasang alarm di jam 03.00 dini hari, hari ini adalah awal puasa bagi kami yang menjalankan jadi aku nggak mau telat bangun. Apalagi kini semua orang yang ada di rumah ini mengandalkan diriku seorang kecuali kalau siang, si Bibi sudah datang untuk membersihkan rumah dan juga mencuci pakaian kami.
Aku berusaha menyingkirkan tangan kekar suami manjaku, aku harus bangun dan bersiap untuk masak buat makan sahur nggak mungkin kan membiarkan Al menempel di badanku? Aku berusaha menyingkirkan tangan kekarnya namun gagal karena dia justru mengeratkan pelukannya yang kini berpindah ke pingganggku.
Aku pun akhirnya membalikkan badan, membuat mata ini mengamati wajah tegas suamiku, wajah yang kini setiap pagi dan sebelum tidur selalu aku tatap dalam-dalam. Susah aku katakan bukan jika suamiku ini meiliki paras yang ganteng, apalagi sekarang tumbuh bulu-bulu halus disekitar rahang tegasnya, semakin menambah kesan gantengnya. Jujur aku suka Al yang tumbuh bulu seperti ini, meskipun kadang merasa ngeri juga.
Aku iri dengan bentuk hidung suamiku, begitu juga alisnya yang tebal dan hitam. Meski hidungku tak kapaj mancung tetap saja mancungan milik dia.
Aku juga paling suka kalau lihat dia tertidur, kelihatan tenang dan damai. Apalagi dia selalu memelukku membuat perasaanku hangat bersamanya.
Ah... Memandanginya lama-lama bisa membuat aku gila, lebih gila lagi kalau dia sampai tahu bisa jadi bulan-bulanan dia aku seharian full.
"Sayang... Lepas ya, aku mau masak dulu." Bisikku sambil menatap bibirnya yang menyunggingkan senyum. Aku tahu dia sudah bangun, cuma dia pura-pura biar aku sayang-sayang dulu baru dia akan lepas pelukannya. Hidup bersama Al tiga hari cukup membuatku hafal kebiasaan dia saat bangun tidur setelah kita menikah. Jika dulu dia akan mudah bangun ketika aku paksa bangun sekalipun dengan cara keras, tapi tidak sekarang.au aku jiwit sampai marpun dia nggak bakalan beranjak sebelum aku perlakukan dia dengan manis.
Aku keluar dari kungkungan Al, masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah terlebih dahulu barulah ke dapur membuat menu sederhana pengganjal perut untuk bekal puasa hari ini. Semalam anak-anak dan Al sudah memesan menu mereka yaitu ca jamur dan ayam sambal untuk menu sahurnya. Aku pikir tidak ada salahnya juga membuatkan menu itu toh bahannya lengkap hanya saja aku menambah lauk tempe dan tahu goreng serta sayur bening sawi supaya tenggorokan tidak seret. Karena aku juga paling nggak bisa makan kalau nggak ada sayur berkuah.
Aku menyiapkan dua wajan diatas kompor, satu untuk menumis dan yang satu untuk mengolah ayam sambalnya. Karena ayamnya kemarin sudah aku revus jadi tofal butuh waktu lama untuk membuat ayamnya empuk san meresap dengan bbu, baru sesudahnya aku menggoreng tempe dan tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY FOR MY CHILDREN √
RandomCeritanya sudah nggak lengkap karena ..... Cerita ini sudah diterbitkan dan ada di google play book juga lhoo