Sekarang tinggal aku dengan kebingungan ku, alasan apa yang aku katakan pada keluarga ku buat keluar rumah sepagi ini, akhirnya aku mendapatkan ide, aku mengatakan mau olah raga bersama Juwi, terpaksa aku berbohong pada keluarga ku ini kebohongan ku yang pertama terutama pada Bapak. Dan kuharap ini kebohongan ku yang pertama dan terakhir.
Setelah rapi, dengan pakaian layaknya orang berolah raga aku keluar kamar ku lihat pintu depan sudah terbuka, aku sudah menduga karena Bapak rajin olah raga setiap pagi di depan rumah.
"Kamu mau kemana May?"tanya Bang Ferdy begitu melihat aku keluar pintu depan.
"Olah raga," jawabku tidak yakin.
"Bang! boleh pinjam mobil?" tanyaku ragu.
"Memangnya olah raga kemana harus naik mobil May?"tanya bang Ferdy heran.
"Olah raganya dekat rumah Juwi, Bang."
Ya ampun aku terpaksa bohong lagi.
"Maaf Bang,"ucapku dalam hati.
"Jauh amat olah raganya May, kunci mobil Abang ada di kamar May, minta aja sama Kak Merlyn," sahut Bang Ferdy sambil mengikuti gerakan senam Bapak.
Aku berlari kecil kedalam rumah, untuk meminta kunci dari kak Merlyn, setelah kunci di tanganku, aku buru buru keluar rumah.
"Bang Ferdy hari ini gak ngajarkan? aku bawa mobil ke kantor ya, Bang," pintaku.
Bang Ferdy mengngagguk, tanda setuju
saat aku mau masuk mobil Bapak memanggilku." Ya, Pak."
"Kamu olah raga gak pake sepatu?"ucap Bapak tertawa.
Aku melihat kaki ku.
"Ya ampun, Maya lupa Pak!" aku tertawa.
"Bapak yang tua, kok kamu yang pikun May?" ucap bapak masih tertawa.
Setelah memakai sepatu, dan pamit pada Bapak dan Ferdy, aku melajukan mobil ke rumah Laura.
Sampai di depan rumah Laura, jam tangan ku sudah menunjukan jam enam pagi, karena pintu gak di kunci aku langsung masuk dan berjalan ke kamar Laura.
Seorang pria keluar dari kamar Laura, kulitnya sawo matang, dan tubuh tinggi sangat terlihat wibawa.
"Ini, pasti papanya Laura "tebak ku sendiri dalam hati.
Pria itu memandangi ku dengan wajah heran, dia mendekati ku.
"Kamu siapa? "tanya dengan suara beratnya.
Jantung ku tiba-tiba berdetak sangat kencang.
"Aku Maya,"sahut ku.
"Owh, kamu yang namanya Maya?"tanyanya menatap ku.
"Mama!"teriak Laura keluar dari kamar,
Laura memelukku sangat erat, ku lirik papanya Laura yang masih menatapku."Mama dari mana?" tanya Laura.
"Mama olah raga," sahut ku,sambil peragakan orang sedang berlari.
"Owhh, Laura kira Mama pergi lagi, nanti Papa sama Mama anter Laura sekolah ya?" Laura memegang tanganku dan papanya.
Papanya Laura dan aku saling pandang.
"Iya,"sahutku dan Papanya Laura bersamaan.
Setelah memandikan Laura dan membantunya berpakaian, menyisir rambut panjangnya, dan ku kucir dua memakaikan jepitan berbentuk stroberry berwarna merah.
Saat aku dan laura keluar kamar, Wulan dan papanya Laura sudah duduk di kursi meja makan.Aku sangat kaku berada di tengah tengah mereka yang baru aku kenal ini.
Kami mengantar Laura dengan mobil papanya.Laura terlihat sangat bahagia.
Setelah mengantar Laura kesekolah
di dalam mobil hanya ada aku dan
Papanya Laura.Jantung berdebar lagi, membuat aku susah bernapas.
"Kamu, aku antar ke kantor atau balik ke rumah,?" tanya Papa Laura tanpa melihat ku.
"Balik ke rumah kamu aja, mobil aku kan di sana"sahutku.
"Oke," sahut Papa Laura.
Setelah mengantarku dia langsung pamit ke rumah sakit, aku hanya tersenyum malihat Papa Laura meninggalkan ku.
Aku pun langsung melajukan mobil ku, karena tadi aku sudah ganti pakaian kerja yang ku bawah dari rumah.
"Hey kenapa terlambat?" sapa Juwi begitu aku duduk.
Aku melihat Juwi yang berdiri di belakang ku .
"Nanti aku ceritakan ya Wi, sekarang waktunya kerja, sana kembali ke meja mu!" suruh ku sambil tertawa.
"Uh...., dasar!" ucap Juwi meninggalkan ku.
Saat jam makan siang, aku benar-benar menceritakan semuanya pada Juwi dan
juwi tersenyum menatapku penuh arti.🎈🎈
#BECAUSELAURA
![](https://img.wattpad.com/cover/148545666-288-k274242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE LAURA (Complete)
BeletrieMaya yang menemukan cinta dan kebahagiaannya karena Juwi sahabatnya dan sepupu sekaligus teman satu kantor, membawanya kesuatu tempat Saat itu hidup Maya berubah, dan di saat itu lah Maya bertemu Laura.