Bagian 30 : Penjelasan

5.4K 225 41
                                    

Toneri baru saja selesai menghubungi Sarada.. untuk meminta maaf karena tidak bisa menepati janji nya..
Di Taman Pasir desa Tsunah, Boruto baru saja selesai menceritakan tentang hubungan nya dengan Sarada yang menjadi serumit ini..

Terdengar tawa kecil Yodo di kuping Boruto..

"Kenapa kau malah tertawa -ttebasa?"tanya Boruto

Yodo berhenti tertawa lalu menatap wajah Boruto yang penuh dengan tanda tanya.
Memang benar jika saat Yodo mendengarkan cerita Boruto tak terhitung berapa kali ia terkejut, apalagi saat mengetahui jika Boruto bisa berhubungan sangat dekat oleh dewa..
Namun pada saat di akhir-akhir pembicaraan justru hal itu mengundang tawa bagi nya.

"Bukankah jika seperti kau memang pantas menerima nya?"tanya Yodo

Boruto terlihat sedikit murung dengan pertanyaan Yodo barusan..

"Ya.. kau benar -ttebasa"

"Hey, Hey! Siapa yang menyuruh mu untuk murung seperti itu?"Yodo menepuk pundak Boruto sedikit keras

"Apa-apaan sih?!"

"Aku tidak bisa menebak apakah perkataan ku benar atau tidak"
"Aku rasa kau hanya salah paham"

Boruto mengkerut kan dahinya.

"Salah paham?"

Yodo menganggukan kepalanya

"Benar"
"Sarada bilang dia membenci mu"
"Membenci itu pasti ada alasan nya, bukan nya bertanya kenapa Sarada membenci mu, kau sudah pesimis dan pasrah begitu saja"

Boruto mendengarkan dengan seksama ucapan Yodo.

"Lebih buruk nya, kau malah mengatakan kau juga membenci dirimu sendiri di hadapan nya"
"Jika aku yang ada di posisi Sarada saat itu.. tentu saja aku akan melakukan hal yang sama dengan nya"
"Menghajar pria yang tidak peka sepeti mu!"

Boruto membulat kan mata nya..

"Tidak peka..?"gumam Boruto

"Tentu saja"
"Seharusnya kau tanya pada nya, kenapa ia membenci mu.. dasar payah.."

Boruto terdiam, memang benar pada saat itu Boruto tidak menanyakan alasan mengapa Sarada membenci nya..
Di pikiran nya mengetahui alasan Sarada membenci nya karena ia meninggalkan nya begitu saja.

"Tapi ku pikir alasan nya sudah di ketahui"
"Karena aku meninggalkan nya pada malam itu dan membuat luka yang sangat membekas di hati nya -ttebasa"

Yodo kembali tertawa..

"Jika aku menjadi Sarada aku pasti akan membenci mu dan di pikiran ku kau adalah pria menyebalkan yang tidak bisa menepati janjinya"
"Tapi aku rasa gadis itu tidak akan menyerah"

Boruto tertegun dengan perkataan Yodo..

"Uciha Sarada.. satu hal yang aku tau meskipun kami tidak sangat dekat.. yaitu... Dia Gadis yang sangat kuat"

"!!!"Boruto membulatkan mata nya

"Satu-satunya gadis yang menginginkan menjadi hokage di desa Konoha.. ia mau mengemban tugas seberat itu..."

Semua yang dikatakan Yodo benar-benar masuk kedalam hati dan pikirannya, itu benar.. apa yang di katakan Yodo itu lah kebenaran nya..
Namun aku terlalu bodoh karena tidak bisa menyadari hal itu? Aku terlalu cemas dan khawatir pada nya sehingga memperlakukan Sarada seolah gadis yang lemah..
Ia lupa jika Sarada mampu mengalahkan orang-orang kuat hanya dengan satu pukulan nya, ia lupa jika Sarada mampu mengatasi masalah besar yang menimpa nya, ia lupa jika Sarada adalah anak dari guru kebanggaan nya, guru yang ia akui sangat hebat, sehingga ia selalu saja melakukan Sarada seolah ia harus melindungi nya..
Itu memang harus, tetapi Sarada sendiri pun bersedia untuk melindungi nya.
Betapa sedih nya ia melihat Sarada terluka, terutama saat ia bertarung habis-habisan dengan Kawaki.
Ia sangat khawatir sehingga memperlakukan Sarada layaknya anak kecil..
Bodoh! Bodoh! Bodoh! Runtuk Boruto pada dirinya sendiri.

Love ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang