2.

5.9K 588 19
                                        

“Ah, Uchiha-san, kenalkan dia ini salah satu tim yang memberi usul tentang ide serta talent yang kau bilang mentah itu. Uzumaki Naruto,” kata Shikamaru malas sambil menggaruk rambutnya yang gatal.

Eh? Dua kali bertemu secara kebetulan, apakah ini yang disebut takdir?

.
.
.

One More Happy Ending
By. MissJanus97
Sasufemnaru fanfiction. AU. Modern sett. Typo. OOC.
Naruto © Masashi Kishimoto

.
.
.

Mampus!

Sasuke meruntuki keberuntungan sekaligus kesialannya hari ini. Beruntung karena bertemu kembali dengan Naruto secara tidak sengaja serta kesialan atas situasi yang menimpa Sasuke saat ini. Ya ... tentu saja. Siapa sangka Naruto akan bekerja di perusahaan ini? Kenapa juga Naruto harus menyetuskan ide tolol tentang iklan itu?

Ah!!!!

Yang lebih sial lagi kenapa mulut bodohnya ini malah terus menerus mengeluarkan kata-kata kasar atas ide itu tadi? Bahkan sejak lima menit semenjak Naruto dan yang lainnya duduk dan mengadakan negosiasi mendadak begini.

“Intinya aku tidak mau bekerja sama dengan tim yang tidak punya kualitas,” Sasuke melirik Naruto datar, mulutnya meluncurkan kata-kata pedas dengan lancar, “Apa yang ada di otakmu dengan ide tolol ini? Idenya jadul, membosankan, tidak sampai lima detik orang akan mengabaikan iklan kalian.”

Naruto menunduk, berucap maaf dan Sasuke merasakan pedih di dada saat melihat nya. Dalam hati Sasuke mengerang frustasi. Menyesali semua perkataannya yang tidak terkontrol. Sasuke ingin mengatakan hal-hal baik tentang Naruto serta idenya , namun entah kenapa mulut dan logikanya tidak mau diajak kompromi.

“Tapi ... tapi ... bisakah Sasuke tidak membatalkannya? Aku akan berusaha keras untuk memperbaikinya. Mohon jangan ubah semua idenya,” Naruto memohon membungkuk.

Ah , jangankan itu ... kau minta lautanpun, akan kupenuhi, Naru-chan ... – batin Sasuke.

“Aku akan merubah sebagian dari ide kalian, Hyuuga-san akan memberi rinciannya pada kalian. Oh! Jangan lupa aku ingin talent kalian diganti. Jangan pilih seleb instan. Pilih yang berkualitas , bagaimana?” Sasuke menatap angkuh Shikamaru.

Tentu saja itu mustahil! Bagaimana mungkin mereka mempersiapkannya hanya dalam seminggu? Ini gila!

Shikamaru mengerang depresi. Ia yakin, ini hanyalah akal-akalan Sasuke untuk membatalkan pemotretan secara halus. Shikamaru merasa waktu seminggu tidak akan sempat untuk mencari talent berkualitas . Pria 29 tahun itu mengepalkan tangan emosi. Sudah ia kira kalau Sasuke itu bajingan tengik yang tak memikirkan orang lain demi dirinya sendiri.  Kalau bukan karena Sasuke adalah fotografer jenius yang selalu berhasil memotret sesuatu dengan daya pikat luar biasa, Shikamaru sudah dari jauh-jauh hari mencari pengganti lain.

Berurusan dengan Uchiha Sasuke sama saja dengan membuat penyakit darah tinggi.

“Uchiha-san, saya harap Anda mau memberikan keringanan. Mencari talent dalam waktu seminggu itu cukup ...”

“Aku tak peduli.” Sasuke memotong dengan nada datar menusuk. “Turuti atau cari fotografer lain.”

Mati! Shikamaru akan mati di tangan Gaara kalau sampai ia gagal mengambil Sasuke sebagai fotografernya.

“Sasuke ...” kini Naruto yang angkat bicara. Shikamaru berdoa agar Naruto tidak melakukan hal aneh yang merugikan mereka.

Berbeda dengan Shikamaru, Sasuke berdoa dalam hati agar Naruto tidak marahnya. Ia harap wanita itu tidak membencinya setelah apa yang keluar dari mulutnya tadi.

One More Happy Ending  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang