Katakanlah ini cerita drama picisan di mana Naruto, wanita biasa-biasa saja yang jatuh hati pada lelaki kaya raya yang punya rumah megah bak istana. Naruto agak terperangah. Takjub akan rumah Sasuke yang semakin luas dan mewah saja. Para maid dengan sigap menyambut mereka. Menma agak berjengit. Tangannya menarik ujung kemeja Sasuke, mengisyaratkan agar calon ayah barunya itu sedikit membungkuk agar bisa dibisiki.
"Papa Sasuke ini Pangeran ya? Kok rumahnya gede sekali," tanya bocah itu dengan polosnya.
Sasuke tersenyum geli. Mencubit pipi bakpau si bocah. "Bukan. Aku bukan Pangeran."
Menma ingin bertanya lagi tapi langsung diam saat ada tiga orang asing berjalan menghampiri mereka. Seorang wanita tua dengan penampilan kekinian. Rambutnya masih hitam semua, dikepang kemudian dibentuk sanggul. Senyumnya ramah sekali. Wanita tua itu adalah Mikoto, ibu kandung Sasuke dan Itachi. Dia memeluk Naruto erat, melampiaskan rindu yang lama di pendam.
"Astaga, Naru, sudah lama kita tidak bertemu. Kau makin cantik dan berisi yaa!" Mikoto tersenyum lebar.
"Uh. Padahal aku sudah susah payah berdiet. Kapan aku bisa seperti Bibi yang selalu awet cantik dan ramping selalu," kata Naruto , setengah curhat
Mikoto tertawa, merasa tersanjung. Fugaku berdeham, meminta perhatian. Pria tua itu masih tetap berdiri dan masih gagah walau rambutnya sudah memutih dan bertambah keriputnya. Wajahnya masih sekaku dulu. Dingin dan tampak begitu tidak bersahabat, tapi Naruto mengenal Fugaku. Meski tampangnya begitu, sebenarnya hatinya hangat dan baik. Sebelas dua belas dengan Sasuke.
"Lama tidak bertemu, Paman." Naruto membungkuk hormat. Fugaku mengangguk. Matanya melirik pada Menma yang masih menggandeng erat tangan Sasuke. Naruto langsung paham. Ia memperkenalkan Menma
"Dia putraku, Uzumaki Menma." Naruto menepuk pelan bahu Menma. Paham, Menma membungkuk hormat, memperkenalkan diri.
"Uzumaki Menma. Salam kenal," kata Menma, sopan.
"Putra kandungmu?" Tanya Fugaku.
"Ya, Paman."
"Dengan Sasuke?" Fugaku memberi tatapan penuh intimidasi.
"Bukan. Ayah kandungnya adalah Shisui." Sasuke malah yang menjawab.
"Shisui? Anak itu?" Fugaku mengernyitkan dahi.
"Iya, Paman." Naruto mendadak grogi.
"Kalian sudah berpisah?" Fugaku benar-benar menyelidiki Naruto.
"Tentu saja, oyaji! Bisa jangan banyak tanya tidak? Kasihan Menma, belum makan malam," kata Sasuke.
"Mulutmu makin kurang ajar," komentar Fugaku dingin.
Naruto merasakan atmosfer permusuhan diantara keduanya. Heran, padahal dulu mereka begitu dekat. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Ah, aku lupa mengenalkannya padamu, Sayang. Dia Uchiha Shion, ibu mudanya Sasuke." Mikoto memperkenalkan wanita yang sejak tadi berdiri di samping Fugaku.
Gadis itu memiliki netra lavender yang pucat, rambutnya pirang terurai melewati bahu. Ia mengenakan dress mahal bewarna senada dengan matanya. Kalung berhias berlian tersemat di leher. Senyum tipis tersungging. "Salam kenal Uzumaki-san."
"Ah, eh ... iya," Naruto jadi canggung sendiri. Dia tidak tahu kalau Fugaku memiliki istri selain Mikoto. Ia kira wanita ini adalah istri atau tunangannya Itachi. Siapa sangka wanita yang sepertinya seumuran dengannya ini justru adalah istri muda Fugaku.
Naruto menatap Sasuke, meminta penjelasan, tapi pria itu malah buang muka. Ah, sekarang Naruto mengerti alasan dibalik aura permusuhan keduanya. Sasuke tidak setuju ayahnya menikah lagi. Itu sudah pasti.
![](https://img.wattpad.com/cover/140246937-288-k989602.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Happy Ending (Lengkap)
Fiksi PenggemarUchiha Sasuke,28 tahun, fotographer profesional yang tidak biasa mengekspresikan perasaannya, tanpa sengaja bertemu kembali dengan mantan kekasihnya, Uzumaki Naruto, diantara bunga sakura yang difotonya. Di bawah pohon Sakura yang mekar, Sasuke jatu...