Hari libur.
Panas terik begini paling enak digunakan buat bersantai di rumah dengan pendingin ruangan. Ditambah semangka atau paling tidak bir dingin sembari menonton anime yang sudah ia tunda tonton sebab pekerjaan yang kadang menuntut lembur. Sasuke sudah siap mengambil posisi paling enak untuk bersantai di sofa ketika bel apartemen miliknya berbunyi.
Siapa? Seingatnya tukang koran dan susu sudah datang tadi. Ibunya? Tidak. Sasuke tahu ibunya tidak akan datang di hari libur begini sebab jadwalnya untuk bergosip --- coret --- berkumpul bersama teman-temannya bisa terganggu. Lalu siapa? Itachi? Tambah tidak mungkin. Soalnya tiap libur begini Itachi pasti sibuk ikut kencan buta yang herannya selalu berakhir dengan kegagalan.
Lelah menerka, Sasuke memilih untuk segera beranjak menuju pintu. Dibukanya perlahan hanya untuk mendapati bocah cebol yang bahkan belum bisa cebok dengan benar.
Uzumaki Menma. 5 tahun. Berdiri di hadapannya dengan kaos tanpa lengan dan celana pendek. Tangan kanannya menenteng jaring penangkap kumbang sementara bahu kirinya membawa kandang kumbang. Cengiran lima jari yang persis seperti milik Naruto sukses membawa firasat buruk bagi Sasuke.
“Paman Sasuke, cari kumbang yuk!”
.
.
.One More Happy Ending
By. Mimin aka MissJanus97
Naruto © Masashi Kishimoto
AU. Modern Setting. GS..
.
.Happy Reading.
.
.
.Sasuke tidak tahu mengapa dirinya harus melakukan ini di usianya yang sebentar lagi menginjak 30 tahun. Mencari kumbang tanduk. Serius nih. Dicuaca panas begini jika memang harus keluar rumah, tentu Sasuke lebih memilih ke pantai dan berenang di laut yang kalau beruntung bisa bertemu ibu si bocah uzumaki yang memakai bikini seksi. Bukannya pergi ke bukit belakang sekolah Menma yang sejauh mata memandang cuma melihat kawannya pohon cemara alias pohon yang sama sekali tidak Sasuke ketahui jenisnya.
Sasuke menggerutu. Si bocah badung Uzumaki justru bersenandung ria. Menyanyikan lagu tidak jelas tentang “Sharingan-Man yang gagah perkasa” dan semacamnya. Siapa Sharingan-Man, Sasuke tidak tahu. Mungkin semacam tokoh super hero yang sedang populer saat ini.
Ah, sialan memang. Sudah lama mencari, tidak ada satu kumbang pun yang bisa mereka temukan. Ralat. Sebenarnya ada satu. Tapi kumbang itu rupanya lebih peka dari pada Naruto yang gak pernah peka dengan kode minta balikan Sasuke. Kumbang itu selalu saja menyadari kehadiran Sasuke sehingga bisa terbang, kabur dengan cepat sebelum Sasuke menangkapnya.
Sasuke menyerah. Dia tidak akan mungkin bisa menangkap kumbang. Memang sejak kapan dia bisa menangkap kumbang?
Mengabaikan tampang cemberut si bocah Uzumaki, Sasuke duduk di bawah pohon besar sambil meminum sebotol pocari yang ia bawa dari rumah.
“Paman payah ah! Masa begini aja udah capek!” Menma menggerutu.
Sasuke cuma melirik si bocah sekilas kemudian kembali melanjutkan minumnya. Bocah seperti dia tahu apa soal capek? Dia belum tau rasanya menjadi pria yang sebentar lagi memasuki kepala tiga, yang sekarang sudah resmi dipanggil “Paman” oleh tiap anak kecil yang melihatnya. Kemampuan fisiknya menurun, meski masih jauh lebih gagah dari kakek-kakek tapi tetap saja berlari hampir mengelilingi bukit dan memanjat pohon bukanlah aktifitas yang ringan bagi Sasuke. Tidak seperti Menma yang punya banyak energi yang bisa dihabiskan sesukanya. Sasuke masih harus menghemat energinya untuk bekerja esok hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Happy Ending (Lengkap)
FanfictionUchiha Sasuke,28 tahun, fotographer profesional yang tidak biasa mengekspresikan perasaannya, tanpa sengaja bertemu kembali dengan mantan kekasihnya, Uzumaki Naruto, diantara bunga sakura yang difotonya. Di bawah pohon Sakura yang mekar, Sasuke jatu...