Setelah kejadian tadi siang, Julia tertidur nyenyak sampai jam 7 malam. Merasakan berat dimatanya dan suaranya yang sedikit serak.
"Sudah bangun, mba" sapa bu Asih yang sedang menyetel AC agar tidak terlalu dingin
"Bu Asih. Aduh kepala saya pusing"
"Baringan dulu, mba. Itu pengaruh tangisan mba yang tidak bisa dibendung tadi siang."
"Saya mau mandi saja, bu. Kayakanya nanti saya akan kembali fresh. Saya juga mau tanyakan sesuatu sama ibu" jelas Julia yang kemudian beranjak kekamar mandi.
Karena membutuhkan perasaan yang segar, Julia memilih untuk berendam dulu dalam bathup.
_____
"Silahkan makan, mba. Habis itu minum obat ya"
"Bu saya mau tanya, kemarin waktu saya sakit kan saya ga bisa jalan bahkan ga sadarkan diri. Bu Asih bawa saya ke puskesmas naik apa?"
"Oh itu ibu dibantu orang"
"Orang? Siapa?"
"Ibu juga tidak tau. Waktu itu ibu panik, mas Rey tidak bisa datang jadinya ibu cari bantuan diluar. Tidak jauh dari villa, ibu bertemu sama laki-laki. Masih muda, cakep juga tapi mengerikan"
"Cakep tapi mengerikan? Wajahnya setengah? Memangnya orang itu bukan penduduk sini?"
"Bukan. Ibu juga baru melihat orang itu disini. Wajahnya tidak bisa senyum bahkan untuk mengucapkan satu kalimat saja kayaknya susah. Tapi karena ibu sudah tidak peduli dan dia mau menolong jadi ibu minta sama dia saja" jelas bu Asih
"Namanya siapa?"
"Ibu tidak tau. Dia susah diajak ngomong, mba. Waktu itu mba juga memakai jaketnya"
"Kok bisa?"
"Ibu kan mau izin pulang ambil jaket tapi katanya tidak usah, dia tidak bisa lama-lama. Jadi dia kasi jaketnya untuk mba pakai"
"Jaketnya dimana?"
"Kayaknya ada dibelakang. Kemarin ibu cuci"
"Ohiya, sini bu makan bareng"
"Iya, mba. Ibu ambil sayur dulu didapur"
______
Setelah makan malam dan meminun obat, Julia diingatkan niatnya untuk mengambil jaket orang yang menolongnya itu.
"Bu jaket itu dibekalangkan?"
"Iya, mba."
Julia kemudian melangkahkan kakinya menuju taman belakang. Tidak perlu waktu lama intuk mencari jaket itu karena jaketnya terpampang dengan jelas. Julia meraih jaket itu dan membawanya kekamar.
"Kira-kira siapa yah yang punya jaket ini?" sambil melihat-lihat jaket itu
Setelah dia perhatikan beberapa menit, Julia teringat seseorang. Jaket itu sepertinya tidak asing. Dia merasa sudah berapa kali melihat jaket itu.
"Orang itu"
Orang yang Julia lihat didanau, orang yang berlaku kasar kepadanya, dan orang yang memandangi Julia dari bawah balkon beberapa hari yang lalu.
"Bu Asih" panggil Julia
"Iya, mba" terdengar jawaban bu Asih dari luar kamar
"Tolong kesini sebentar, bu"
Tidak lama kemudian bu Asih datang dan langsung kesamping Julia yang sedang duduk dimeja rias.
"Kenapa, mba?"
"Ibu ingat ciri-ciri orang yang punya jaket ini tidak?"
"Seingat ibu, tinggi, putih, hidungnya mancung, pakaiannya serba hitam, selalu pakai topi jaketnya dan selalu menunduk. Pokoknya auranya aneh"
"Nah bener kan dugaan saya"
"Mba kenal dengan dia?"
"Tidak, bu. Tapi saya sudah bertemu dengan orang itu beberapa kali. Dia memang seperti hantu, ada lalu menghilang. Punya mulut tapi bagaikan orang bisu"
"Tapi mba, ibu baru ingat. Memangnya mba Julia ada masalah dengan orang itu?"
"Memangnya kenapa, bu? Tidak ada"
"Sewaktu memberikan jaketnya dia bilang lain kali minta tolong jangan berhubungan dengan majikan ibu itu. Ibu bingung tapi dia tidak menjawab pertanyaan ibu, dia langsung pergi"
"Aneh sekali orang itu. Justru dia yang kasar sama saya, bu"
"Maksudnya, mba?"
"Ibu temuin dia waktu itu dimana?"
"Dipinggiran kebuh teh tidak jauh dari sini."
"Besok temani Julia kesana ya. Sekarang ibu istirahat. Makasih, bu Asih"
"Iya, mba. Selamat tidur. Jangan lupa kunci pintu, jendela ditutup, gordennya ditutup"
"Iya, bu. Selamat tidur juga"
______
Kritik dan sarannya yah🙇💕

KAMU SEDANG MEMBACA
DISAPPEARED [ON GOING]
De Todo[.......................] #14 Tears #4 Trouble #12 Trouble #21 Tears #48 Tears #50 Tears #246 Kisah I feel the worst when i'm alone. Because, that's when the monsters in my head say "HELLO". Julia Pragita. Melalui banyak rintangan yang silih bergant...