2. 𝕭𝖆𝖇𝖞

2.2K 306 45
                                    

Beta menempati kasta kedua, mereka bisa membuahi seorang omega ataupun sesama beta. Hanya saja, mereka masih berada dibawah alpha. Dan tentu saja, mereka lebih lemah dari seorang alpha. Walaupun begitu, seorang beta tidak pernah kalah dari para omega, karena omega tidak bisa mengalahkan siapapun. Mereka lemah.

·・∵・·

Sudah hampir 1 minggu lamanya Seokjin berada dalam posisi tidurnya. Ia koma.

Bayinya sehat walaupun lahir prematur. Beberapa perawat disana sangat menyukai bayi dari Seokjin itu, dia benar-benar menggemaskan dan cantik. Mereka bilang seperti itu.

Sedangkan Seokjin masih sama, dia tertidur pulas diatas ranjangnya. Nafasnya teratur, kedua matanya terpejam.

Seokjin sudah lelah dalam tidurnya, hingga hari ini matanya mulai membuka secara perlahan saat merasakan kehadiran orang lain disekitarnya. Saat ia mulai mengerjapkan kedua matanya, Seokjin melihat dua orang pria. Salah satunya menggunakan jas dokter, itu pasti dokter yang merawatnya. Sedangkan pria yang lainnya menggunakan kemeja berwarna biru langit dengan dua kancing kerah yang terbuka serta jas hitam yang berada digenggamannya.

"Ku rasa dia belum diklaim." Dokter itu berbicara pada pria dihadapannya.

Seokjin membulatkan matanya, bagaimana mereka bisa tahu jika Seokjin belum diklaim walaupun statusnya sudah menikah. Ia pun beranjak untuk duduk secara perlahan. Kedua pria itu terkejut melihat Seokjin yang sudah bangun.

"A-ah hallo Seokjin-ssi, apakah kau sudah bangun?" Dokter itu mendekati Seokjin dan Seokjin hanya menganggukan kepalanya.

Seokjin kembali mengerjap, ia menatap kedua pria dihadapannya dengan penuh tanya. Dokter itu terkekeh, ia paham apa yang dimaksud pasiennya itu.

"Ah aku lupa mengenalkan diri kkk," ia tersenyum lalu tangannya menuding pria dengan kemeja biru langit itu, "perkenalkan, dia Kim Namjoon, dan aku Jung Hoseok. Ku rasa kau melupakan kami, ya?"

Ah jadi pria dengan kemeja biru langit itu bernama Namjoon, dan dokter itu Hoseok.
Melupakan? Itu artinya mereka sudah pernah bertemu sebelumnya? Tapi, dimana? Seokjin tidak ingat.

"Kau terjatuh, dan bayimu─" belum juga Namjoon menyelesaikan kalimatnya, raut wajah Seokjin berubah menjadi panik.

Seokjin baru menyadarinya, perutnya tidak lagi membuncit seperti sebelumnya. Bayinya, dimana bayinya?

"Dimana bayiku? K-kenapa perutku.." Seokjin menundukkan kepalanya, tangannya memegangi perutnya. Ia menatapnya dalam hingga air matanya menetes.

"Kau jangan panik, bayimu ada. Dia begitu menggemaskan. Aku akan membawanya kemari." Hoseok pun pergi keluar kamar itu yang menyisakan Namjoon dan Seokjin, hanya berdua.

Masih dengan mata yang berkaca-kaca, Seokjin menatap Namjoon. Saat pandangan mereka bertemu, Namjoon mengerjapkan kedua matanya. Mata omega itu begitu cantik, pheromone Seokjin menusuk pada indra penciumannya. Namjoon merasa tidak asing, baunya seperti air, menenangkan dengan sedikit bau mint menyertainya.

"Apakah bayiku baik-baik saja?" Tanya Seokjin.

"A-ah ya, bayimu baik-baik saja." Jawab Namjoon dengan nada yang datar.

"Bayiku wanita?" Seokjin kembali bertanya, ia terlihat seperti anak berumur lima tahun dimata Namjoon.

"Bukan, pria." Nada bicara Namjoon masih datar.

"Katanya menggemaskan, ku pikir dia wanita. Bayiku namanya siapa?" Seokjin memiringkan wajahnya dan menatap Namjoon penuh tanya.

Namjoon sedikit berpikir, mana ia tahu siapa nama bayinya. Lalu ia ingat, semalam ia membaca sebuah novel, nama anak dari cerita tersebut bagus. "Namanya Jungkook." Ucapnya asal. Padahal nama anak didalam novel tersebut adalah Jeongsook.

𝐄𝐬𝐞 𝐄𝐬𝐭𝐞 𝐓𝐮.【NAMJIN】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang