"Lama banget sih mereka!"
Elsa melirik jam tangannya. Sudah sejam yang lalu sejak ia menyuruh Eva dan Bella agar merekrut anggota baru ekskul drama, tetapi kedua temannya itu belum kembali.
Elsa merogoh saku roknya. Ia mengambil hpnya untuk menelepon Eva.
"Halo?"
"Elsa cepetan kesini, Sa. Bella berantem sama kelas sepuluh!!"
"Ha? Dimana?"
"Kelas sepuluh ipa satu"
"Oke gue kesana!!"
Akhirnya dengan terpaksa ia beranjak dari ruang kesenian menuju lokasi.
Area kelas sepuluh sangat ramai jika jam istirahat. Karena kantin utama terletak di samping gedung kelas sepuluh, yang mengharuskan semua siswa baik kelas sebelas maupun kelas dua belas jika ingin ke kantin utama harus melewati area kelas sepuluh.
Selain itu, banyaknya siswa di sini juga karena adanya taman besar di belakang gedung. Sehingga suasana di gedung ini lebih segar dan menyenangkan walaupun ramai oleh lautan manusia.
"ADEK KELAS OON LO!!"
Suara nyaring yang sangat Elsa kenal membuatnya menoleh ke sumber suara. Di depan kelas X-ipa 1 dilihatnya Eva melambaikan tangan ke arahnya meminta Elsa untuk mendekat.
Elsa berlari dengan tergesa. Ia hampir jatuh tersandung sepatunya sendiri jika tidak ada seseorang yang menahan tangannya.
Ia mendongak untuk melihat siapa yang barusan menolongnya. Kemudian Elsa tersenyum tipis kepada orang tersebut yang ternyata Mark, lalu mengucapkan terima kasih secara singkat dan melanjutkan larinya. Tetapi Mark mencekal tangannya hingga Elsa berhenti dan berbalik menatap cowok itu dengan bingung.
"Ada apaan sih kok buru-buru gitu?", tanya cowok itu.
"Tuh temen gue berantem. Bisa lepas nggak nih tangannya?", kata Elsa menyuruh siswa di depannya ini agar melepaskan cekalannya.
Mark segera melepaskan tangannya lalu tersenyum meminta maaf. Tetapi Elsa mengabaikannya, ia berbalik arah dan berlari menuju kelas X-ipa 1
"WOYY TUNGGUU!! NAMA GUE MARK! SALAM KENAL YA!!"
Elsa sempat mendengar teriakan cowok itu. Tetapi ia tidak menghiraukannya hingga ia tiba di mana Eva berada.
"Bella mana?"
"Tuh", tunjuk Eva. Jari telunjuknya menunjuk ke bawah pohon mangga di samping kelas X-Ipa 1.
Elsa melongo melihat pemandangan itu. Di sana, Bella dan seorang cowok yang Elsa duga adalah siswa kelas sepuluh. Mereka saling jambak-jambakan rambut dan beradu mulut, tidak peduli dengan siswa-siswi yang mengerubungi dan menonton aksi mereka.
"ADOOHHH!!"
"HAHAH RASAIN LO!!", Bella menarik kencang rambut Jisung hingga cowok itu berteriak kesakitan.
"AWW!! ADOOHH! WOY LEPAS NGGAK!!", jerit Bella saat Jisung menarik poninya hingga helai-helainya rontok dan membuat rambut yang selalu Bella bangga-banggakan kini malah lebih mirip seperti manusia hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASS PRIDE
FanfictionPembaca diharap untuk tidak muntah dan mual-mual oleh keabsurban para tokoh. Untuk kebosanan yang diderita pembaca akibat alur cerita yang tidak jelas, mohon dimaafkan. Karena Author juga manusia yang masih banyak dosa. NB: Gak dilike gak papa kok...