#Aku Suka Bersamamu#

2 0 0
                                    

"Kyungsoo~yaa!....... Palli!..........." Chanyeol menghentakkan sebelah kakinya dengan kasar

"Lihat jam!...... Kyungsoo~yaa!...... " Teriakannya semakin membesar

"Yak.... Chanyeol!... Bisa kau diam?!....." Jawab suara lantang dari dalam rumah Chanyeol

"Aish,..... Apa lagi yang akan mereka lakukan,...... " Rutuk Chanyeol

"Ahjumma....... Aku harus pergi sekarang,....."

"Tunggu sebentar, sandwich mu belum selesai kubuatkan,......." Ujar eomma Chanyeol

"Kau sudah membuatkannya untuk Chanyeol, biar aku membawa yang itu saja,....." Kyungsoo merengek sambil menunjuk beberapa potong sandwich di atas meja makan

"Itu sandwich biasa, Chanyeol menyukainya, tapi aku membuatkan yang istimewa untukmu,...." Eomma Chanyeol memasukkan sandi chat yang berbeda ke kotak bekal kyungsoo

"Kau akan tinggal di sini selama eomma dan appa mu bekerja, dan sebelum kau benar-benar sembuh, aku tidak akan mengizinkanmu pergi kemanapun" Ahjumma itu bersikeras

"Tapi bagaimana dengan Chanyeol?....." Ujar Kyungsoo tiba-tiba dengan nada serius

"Chanyeol? Wae?" Ahjumma itu mendekat

"Apa ini tidak terlalu berlebihan? Bagaimana bila Chanyeol tau ini semua?"

"Dia akan baik-baik saja, kau tak perlu mengkhawatirkannya" Ahjumma itu memotong perkataan Kyungsoo

"Tapi kau membuatkanku sandwitch istimewa sedangkan Chanyeol,... "

"Itu bukan istimewa, hanya beda penyajian saja,.... Sudah cepat berangkat, kasihan Chanyeol menunggumu,....." Wanita paruh baya itu mendorong Kyungsoo untuk bergegas pergi menemui Chanyeol yang sudah putus asa menunggunya

"Ya,.... C,.. Cha,... Chanyeolie,....." Kyungsoo terbata

"Sudah selesai? Gerbang pasti sudah ditutup sekarang,....." Jawab Chanyeol dengan nada putus asa

"Uh,.... mianhe,... jeongmal mianhe,....." Tatapan Kyungsoo kosong

"Kau,...... Yak........ ada apa denganmu,..... tenang saja,..... ini tak masalah, hanya mungkin, kita akan dihukum membersihkan kaca seluruh gedung sekolah,...... ayo cepat naik,......" Chanyeol tertawa, sambil menunggu Kyungsoo menaiki boncengan sepedanya

"Naik,....."

"Yak,...... Aku tidak punya supir, jadi,....."

"kaja" Kyungsoo sudah berada di atas sepeda sambil berpegangan erat pada kedua bahu Chanyeol

"Cepat sekali,..." Chanyeol terkejut

"Cepat jalan,....." Kyungsoo memukul bahu Chanyeol

"Ah! Itu sakit Kyungie~yaa!!.."

"Ayo makanya cepet jalan.... "

-
-
-

"Kyongbi!" Chanyeol mengebut kayuhan sepedanya

"Kyongbi,..... Tolong buka gerbangnya......" Chanyeol terengah-engah

"Yakk,........ kau sudah terlambat 30 menit,"

"Kyongbi,....... Kumohon buka gerbangnya, jebal jusseyo" Ujar Chanyeol dengan wajah yang teramat tidak enak untuk di lihat ><

"Tidak bisa!......" Pria bertubuh kekar itu berteriak

"Kyongbi,......" Kyungsoo muncul dari belakang Chanyeol

"Uh, aigo!....." Pria itu langsung membungkukkan tubuhnya

"Bukankah seharusnya kau membuka gerbangnya?" Kyungsoo mendekat ke arah gerbang

"Mwo?!" Pria itu terbata

"Buka gerbangnya atau kau,......."

"Yak,....... Kyungsoo~yaa,..... Apa maksudmu? Kau tidak baik berkata seperti itu padanya" Chanyeol menarik lengan Kyungsoo

"Jangan!..... kumohon maafkan aku, tuan muda!"

"Mwo?! Tuan muda?!" Chanyeol membulatkan kedua bola matanya

"Bukankah melarang murid untuk ikut jam pelajaran itu malah sungguh tidak baik?,....." Kyungsoo menghempaskan nafasnya kasar

"Ne,...... Maafkan aku,... Tapi aku akan di pecat, bila membiarkan kalian masuk meski telat" Ujar pria itu sedikit gemetar

"Yak,...... Kyungsoo~yaa,..... Jelaskan padaku ada apa ini,....." Chanyeol masih bingung

"Kalau begitu, aku akan membersihkan jendela, anggap saja itu sebagai hukumanku" Kyungsoo merapikan dasinya sambil memasuki gerbang diikuti Chanyeol yang masih terjebak atas rasa bingungnya

"Yak,..... Kyungsoo!......." Chanyeol berulang kali berteriak

"Bisakah kau diam?! Kau akan mengganggu murid lain karena suaramu,...." Kyungsoo meletakkan tasnya di dalam loker miliknya

"Kau mau apa?" Ujar Chanyeol saat melihat Kyungsoo melepaskan jas almamaternya

"Membersihkan,....."

"Yak,...... Biar aku saja yang melakukannya" Chanyeol berusaha memakaikan jas itu kembali Pada Kyungsoo

"Aniyaa,..." Kyungsoo menolak

"Yak,...... Aku tak akan membiarkanmu melakukannya"

"Tapi aku akan,"

"Tapi aku tak akan membiarkannya"

"Aku yang mau, jangan halangi aku," Kyungsoo berlalu

"Kyungsoo~yaa,....... Chanyeol menyusul"

-
-
-

"Ky,.. Kyungie~ya.."

"Apa?"

"Kau yakin akan melakukannya?"

"Apa? Membersihkan? Tentu saja" Jawab Kyungsoo mantap

"I,.. Iya tapi kau salah menggunakan pembersih kacanya"

"Maksudnya?"

"Itu harusnya kau semprotkan ini ke kaca dulu, baru bisa kamu bersihkan pake alat ini," Chanyeol menjelaskan

"Aku tau,..." Jawab Kyungsoo

"Kalau tau kenapa ga di gunakan? Kenapa malah bersihin kaca pakai kain pel? Itukan buat lantai" Chanyeol menggaruk tenggkuknya ada rasa menggelitik dalam hatinya tapi dia menahannya, dia tau Kyungsoo tak pernah melakukan hal ini di rumahnya karena di rumahnya sudah banyak pelayan. Beda dengan Chanyeol yang di ajarkan eomma untuk membantu pekerjaan rumah.

"Chanyeol,.. Kau menertawaiku ya" Kyungsoo menatap tajam pada Chanyeol seketika

"A,.... Aniyaaaaaaa......, ayo kita mulai membersihkan!......." Teriak Chanyeol berusaha mengelak

"Aku tak tau banyak soal ini, eomma tak pernah mengizinkanku melakukannya," Ujar Kyungsoo meletakkan kain pel nya

"Ah,... itu bukan masalah yang serius, pantas saja begitu, karena eomma mu sayang padamu" Chanyeol memasang wajah senyumnya

"Ani, mereka tidak menyayangiku"

"Mwo? Kau bilang apa barusan?"

"Mereka, eomma dan appa,.... haish....." Kyungsoo memejamkan matanya

"Kau,..... kau sepertinya perlu istirahat, apa ingin ku ambilkan minum?" Chanyeol membawa Kyungsoo duduk

"Ani, aku tak apa, ayo kita lanjutkan ini"

"Tidak, kau duduklah di sini, biar aku yang mengerjakan, aku janji tak akan lama" Ujar Chanyeol segera bergegas

"Chanyeol orang yang baik, dia sangat beruntung, tidak seperti aku" Kyungsoo terus memandangi Chanyeol

"Chanyeol,.. " Panggilnya

"Ne,"

"Aku suka,..."

"Aku suka bersamamu"

"Aku juga suka bersamamu" Jawab Chanyeol

*kyongbi = sebuah profesi yang artinya satpam

See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang