Kamu memang menyebalkan. Tapi aku selalu menyukai caramu yang sederhana dalam mencintaiku~
Happy reading! ^_^
"Deb. Sehari aja gak bisa ya gak main game?", gerutu Lisa yang sedari tadi menemani Deby bermain playstation di apartemennya.
Ya. Memang begitulah kebiasaan Lisa. Menemani Debby bermain game hampir setiap harinya. Debby lebih suka berlama-lama di apartemen, clubbing, kafe, dan tempat-tempat beruang lainnya. Sedangakan Lisa lebih suka ke danau, pantai, puncak, dan tempat-tempat yang terbuka.
"Debby. Ke danau yuk?", ajak Lisa.
"Duh sayang. Habis ini aku mau istirahat dulu. Kalo kamu mau ke danau, sama Pak Aris ya", ucap Debby yang masih serius memainkan stick PSnya.
"Yaudah deh. Mending aku sendiri aja".
"Gak boleh!. Kamu harus sama pak Aris!".
"Mmm iya iya".
Cup. Debby mencium kening Lisa kemudian melanjutkan kegiatannya.
"Bentar ya. Selesai ini aku nyuruh Pak Aris. Bentar lagi selesai nih".
"Lama kali. Bukan bentar. Lagian tanpa kamu bilang gitu pun aku udah biasa nunggu".
Debby melihat Lisa sekilas dan tertawa kecil. "Kamu lucu kalo lagi ngambek".
"Ngambek apaansih".
"Tuh kan ngambek".
"Ih kamu ngeselin". Lisa menyubit perut Debby hingga Debby meringis kesakitan.
Debby menghentikan kegiatan bermain playstationnya kemudian memeluk Lisa.
"Lisa. I love you", ucap Debby.
"Love you too", Lisa memeluk Debby semakin erat.
"Ayo. Katanya mau ke danau".
"Kamu?", tanya Lisa heran.
"Iya aku yang nganterin. Ayo Lisa", Debby menarik tangan Lisa.
Saat Lisa dan Debby hendak keluar, seketika ada mama dan papa Debby.
"Mama? Papa?", Debby heran. Untuk apa mereka kesini. Biasanya mereka menjenguk Debby hanya sebulan sekali dan bukan di tanggal-tanggal ini.
"Kalian mau kemana?", tanya mama Debby.
"Mau ke danau Tante. Eh tapi ayo masuk dulu Tan", ucap Lisa.
Lisa mempersilahkan mama dan papa Debby duduk kemudian membuat minum untuk mereka.
"Debby, gimana kuliah kamu?", tanya Papa Debby.
"Lancar pa".
"Kapan kalian siap ngomongin pernikahan?", tanya mama Debby.
Mata Debby membulat sempurna. Sedangkan Lisa tersenyum bahagia karena mama Debby terlihat tertarik dengan pembahasan pernikahan Lisa dan Debby.
"Debby belum kepikiran itu sih ma. Debby masih mau fokus kuliah dulu", jawab Debby canggung.
Mama Debby hanya membulatkan mulutnya seperti hufur 'O'.
"Mmm jadi gini. Mama sama papa gak bisa lama-lama. Mama cuma mau ngasih tau kalian. Perusahaan papa itu mau kerja sama dengan perusahaan baru punyanya...", mama Debby mencoba mengingat nama pemilik pemilik perusahaan baru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Day
RomancePada akhirnya kita perlu menyadari dan mengikhlaskan. Hal yang paling aku benci adalah perpisahan. Namun aku juga sadar. Bahwa menggenggam adalah mematahkan secara perlahan. Kita harus percaya. Kita berbeda pada masanya. Jika mungkin kenangan yang...