-Bagian tiga

52 11 2
                                    

Hatiku yang kau bawa terbang terlalu tinggi. Hingga jatuh terlalu sakit.

Happy readimg! ^_^

Hari ini adalah hari ulang tahun Lisa. Tetapi hari ini adalah hari yang aneh. Tidak ada pesan seperti biasanya dari Debby. Yang ada hanya pesan dari teman-temannya.

"Selamat ulang tahun sayang", bunda Lisa yang tiba-tiba masuk ke kamar Lisa membawa roti bakar yang begitu unik dan diatasnya ada lilin berangka 20.

"Bunda", Lisa langsung menghampiri bundanya dan memeluk bundanya.

"Sayang anak bunda yang hebat", bunda Lisa mencium kening lisa.

"Aku mau diulang tahunku ini. Aku jauh-jauh dari lelaki kayak ayah. Aku mau dijaga sama lelaki yang bertanggung jawab. Semoga lelaki itu Debby", itulang keinginan Lisa diusianya yang beranjak 20tahun. Lalu kemudian Lisa meniup lilinnya.

"Bunda. Makasih ya. Bunda bisa jadi bunda yang baik juga ayah buat Lisa".

"Sama-sama Lisa".

"Sini aku suapin bunda".

Lisa memotong sebagian roti bakar yang dibawakan bunda kemudian menyuapkan ke bundanya.

"Eh Bun. Habis ini aku mau ke rumah Nanda ya".

"Iya iya. Yaudah kamu mandi dulu gih".

"Siap captain".

Kemudian Lisa beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi.

Hari ini Lisa sangat senang ingin bertemu Nanda. Dan rencananya setelah ke rumah Nanda, Lisa ke apartemen Debby. Lisa menggunakan celana jeans hitam dan kaos polos berwarna pink. Serta tidak lupa slim bag yang selalu ia bawa.

Saat Lisa membuka pintu rumah, Ada sebuah kotak berwarna merah.

"Ah Debby kenapa gak langsung ketemu aku aja sih", ujar Lisa sambil mengambil kotak tersebut.

Lisa membuka kotak tersebut. Berisi sendal jepit dengan gambar wajah binatang yang lucu. Dan diatasnya ada selembar surat. Lisa membaca surat yang berasal dari kotak tersebut.

Selamat ulang tahun Lisa.

Ini sendal jepit. Tetaplah kuat menghadapi rencana Tuhan ini. Berjalanlah. Hatimu akan mengarahkannya. Dan aku, akan selalu ada untukmu. Bahkan saat hatimu patah sekalipun. Jika aku jauh, masih ada sendal ini. Yang menemanimu kemana-mana. Mewakili diriki.

Begitulah isinya.

"Tumben Debby ngadoin ginian", ujar Lisa sambil tersenyum lalu menaruh kotak tersebut ke kamarnya.

Setelah Lisa menaruh kotak tersebut, barulah Lisa pergi. Lisa tahu bahwa Debby sedang menyiapkan suprise untuk Lisa. Maka Lisa pergi naik angkutan umum.

Sesampainya di rumah Nanda, terdengar suara dua orang sedang mengobrol. Lisa penasaran. Lisa memasuki kawasan rumah Nanda dengan menendap-endap. Dan yang Lisa lihat serta dengar...

"Gimana bisa Nan?", ujar seorang lelaki.

"Aku udah minum semua obat tetep gak mempan", lirih Nanda kemudian menjatuhkan air matanya.

"Apa kita harus ke dokter untuk gugurin anak itu?".

Deg. Apa yang Lisa dengar?. Dan lebih terkejutnya adalah... Lelaki itu adalah Debby. Lisa mengerti.

"Jangan. Bayi itu gak bersalah. Biarkan dia bertahan", ujar Lisa.

Debby dan Nanda sangat terkejut. Sejak kapan Lisa ada disini?. Ah mengapa Lisa mendengarnya?. Dan masih banyak pertanyaan yang membuat Debby dan Nanda diam tak berkutik.

Last DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang