Seokjin masuk ke dalam kamarnya dengan langkah terburu-buru berharap ia bisa bertemu dengan namja pucat yang berstatus sebagai roomate nya tersebut.Ia membuka pintu kamar perlahan, dan seulas senyum berhasil tercipta dibibir indahnya.
"Yoongi.." Ia memanggil namja itu dengan lembut.
Yoongi, dia tengah tertidur dengan sangat pulas, mengingat ia baru saja pulang dari studio miliknya. Wajah itu begitu damai dan tampan. Sangat tampan malah.
Seokjin terus mengamati wajah tampan itu hingga tanpa sadar setetes air mata mengalir membasahi pipi gembil nya.
Dadanya terasa sesak kala ia mengingat semua yang terjadi selama ini.Bagaimana bisa ia melakukan ini kepada Yoongi? Namja itu begitu baik dan perhatian, tak sekalipun ia mengecewakan Seokjin. Malah, mungkin bisa dibilang kebalikannya?
***
Setelah puas menemui Yoongi, Seokjin berjalan kearah dapur guna mengambil segelas air putih, karena ia merasa tenggorokannya kering. Mungkin efek menangis tadi?
Ia membuka kulkas dan menuangkan air itu kedalam gelas. Hampir saja ia menjatuhkan gelasnya, ketika ia mendapati sepasang lengan melingkari pinggangnya.
"Hyung." Namja itu menaruh kepalanya kedalam ceruk leher Seokjin, menghirup dalam-dalam aroma vanila yang menguar dari tubuh itu.
Aroma ini sungguh membuatnya tergila-gila dengan namja manis bernama Kim Seokjin.
"Kau kenapa?" Seokjin tersenyum dan mengelus surai coklat namja yang menempel dengannya ini.
"Aku lelah hyung.."
"Kalau begitu istirahatlah, besok kau masih ada jadwal kan?"
"Ne, tapi aku ingin tidur bersamamu hyung, jebal...."
Namja itu memohon dengan wajah yang dibuat semelas mungkin. Dan hal itu berhasil membuat Seokjin terkekeh geli karena namja ini begitu menggemaskan.
"Aku tidak bisa, kau tau itu Jiminnie."
Namja yang dipanggil Jimin itu mendengus kesal kala jawaban itu yang kembali ia terima.
"Kau selalu berkata seperti itu Hyung. Lalu untuk apa aku menjadi kekasihmu kalau kita jarang bersama?"
Seokjin tersenyum lembut, ia mengerti bagaimana perasaan Jimin. Tapi Jimin tidak boleh egois, ia harus bisa menahan ego nya.
"Cha, tidur sana." Dan dorongan lembut di pundak Jimin berhasil membuat namja itu pergi untuk istirahat dikamarnya.
***
Namjoon, Jungkook, Taehyung, dan Hoseok berlari dengan cepat ketika mereka mendengar barang pecah dari arah dapur.
Mereka terkejut melihat keadaan dapur yang bisa dibilang sangat jauh dari kata rapi. Mereka berpikir, apa yang dilakukan dua member yang ada disana? Kenapa wajah mereka penuh dengan lebam? Bukannya membantu, mereka malah diam ditempat sampai kewarasan mereka datang oleh pekikan seseorang dari arah belakang tubuh mereka.
"Yoongi, Jimin hentikan!"
Namja manis itu, Seokjin. Namja yang berhasil merebut hati semua member Bangtan, namun hanya 1 yang berhasil mendapat kata 'ya' darinya. Mungkin?
Bughh..
Bughh..Meski sang pujaan hati sudah berteriak, tetap saja Yoongi dan juga Jimin tidak berhenti dari acara berkelahi mereka.
"Apa yang kau lakukan Jimin?" Ini suara si pucat Yoongi yang terdengar bergetar.
Sangat langka untuk menemukan Yoongi bersuara seperti itu mengingat ia adalah namja dingin nan sadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Purple You
Random'We' itu Bangtan 'Purple' itu Cinta 'You' itu Kim Seokjin Jadi?...