Angin berhembus dengan tenang malam ini, tidak ada bintang yang biasa menghiasi kanvas gelap langit hari ini. Bulan pun tampak malu-malu menampakkan dirinya dibalik awan hitam.Tidak bisa dipungkiri oleh namja tampan yang sedang duduk menatap lurus objek yang ada didepannya dengan tatapan sendu. Deru ombak seakan tak bisa hanya sekedar untuk memecah kesunyian yang tercipta.
Jung Hoseok menatap kakak sepupunya yang masih setia berdiri ditepi karang laut yang dulu pernah menjadi tempat bersejarah bagi seseorang yang sangat disayanginya itu.
"Hyung, sudahlah! Ayo kita pulang." Suara Hoseok terdengar lirih namun ada nada memerintah didalamnya.
Namja tampan itu sama sekali tak menggubris perkataan adiknya. Ia lebih memilih untuk memandang banyaknya air yang berkumpul menjadi satu didepannya, air itu tampak gelap dan tidak lagi biru.
Namun, itu lebih baik daripada harus melihat warna biru yang seakan bisa menambah kegundahan dihatinya."Yoongi Hyung, ayo pulang!!!" Kini Hoseok membentak Hyung tersayangnya yang biasa dipanggil Yoongi.
Meski begitu, tampaknya Yoongi masih betah berdiri dalam kesunyian ini.
"Pulanglah Hoseok.." Hanya kalimat itu yang selalu diterima Hoseok dari dua jam yang lalu.
Ia bisa saja pulang sekarang juga, karena sungguh ia hampir mati kedinginan ditempat ini. Namun, ia tidak bisa melakukan itu. Ia hanya takut jika Hyung nya itu akan melakukan tindakan yang nekat nantinya.
"Aku akan pulang, jika Hyung juga pulang."
Yoongi menghembuskan nafasnya kasar ketika mendengar penuturan keras kepala adiknya itu. Ia masih ingin berada ditempat ini, setidaknya kesunyian ditempat ini mampu membuat otaknya sedikit segar.
"Baiklah, ayo pulang."
Hoseok tersenyum lebar kala mendengar kalimat itu meluncur dari bibir pucat namja siput itu. Akhirnya, setelah dua jam ia berusaha membujuk hyungnya untuk mau pulang bersamanya tidak berakhir sia-sia.
***
Dua namja tampan itu berjalan beriringan sambil sesekali melempar senyum kepada orang-orang yang kebetulan berpapasan dengan mereka. Tentu saja, Hoseok yang melakukan itu! Mana ada seorang Min Yoongi yang mau repot-repot menggerakkan bibirnya meski hanya untuk memberi sebuah senyum.
Kini keduanya sudah berada di depan sebuah pintu berwarna putih. Yoongi yang terlebih dahulu memegang knop pintu itu langsung memutar dan kemudian membukanya.
"Hyung, aku pulang."
Ucapan Yoongi barusan berhasil membuat Hoseok meringis. Ia menggelengkan sedikit kepalanya, seketika ia menyadari bahwa nasib kakak sepupunya tidaklah semulus apa yang dipikirkan orang.
Min Yoongi. Seorang rapper terkenal, memiliki kekasih seorang aktor yang bisa dibilang cantik untuk seukuran seorang namja. Ya, Yoongi adalah tipe orang yang tidak mempermasalahkan jenis kelamin dalam hal asmara, asal ia merasa nyaman begitu juga dengan pasangannya, kenapa tidak?
Hoseok langsung berjalan menuju sofa yang ada disana, mencari posisi sebaik mungkin untuk kemudian ia bisa berlayar ke alam mimpi.
Sedangkan Yoongi, ia lebih memilih meletakkan bunga tulip putih kesukaan kekasihnya kedalam vas yang sudah tersedia di atas nakas yang berada disamping ranjang tempat kekasihnya kini tertidur.
Ia mengamati wajah cantik kekasihnya, disana terdapat sebuah warna yang sama sekali tidak Yoongi sukai. Pucat.
"Hyung, bangun.."
Dan kali ini Yoongi kembali melakukan hal yang sudah menjadi kebiasaannya. Membangunkan kekasihnya.
"Kapan kau bangun Hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Purple You
De Todo'We' itu Bangtan 'Purple' itu Cinta 'You' itu Kim Seokjin Jadi?...