Baby (Kookjin)

3.5K 347 101
                                    


Jungkook terbangun dari tidur nyenyak nya ditengah malam ini. Ia merasa ada sesuatu yang menarik-narik rambutnya secara brutal.

Ia sedikit berdecak karena sungguh ia baru tidur 3 jam yang lalu. Ia berusaha membuka sebelah matanya, namun belum sampai matanya berhasil terbuka ia kembali merasakan ada sesuatu yang basah hinggap dihidungnya.

"Ap..papapapa.." buntalan menggemaskan itu dengan semangatnya menggigit hidung Jungkook hingga beberapa air liurnya menetes tidak karuan.

"Ne, Appa bangun Tae.." Jungkook tersenyum lembut menatap bayi lucunya yang tengah meringis memperlihatkan senyum kotaknya dan dua gigi bagian depan yang baru saja tumbuh.

"Kenapa kau bangun tengah malam, hmm?"

Jungkook meraih tubuh anaknya untuk kemudian ia pindahkan ke pangkuannya. Ia meraih tissu yang terletak dinakas sebelah tempat tidurnya. Setelah tangannya berhasil meraih beberapa lembar tissu, ia kemudian membersihkan air liur anaknya yang sudah hinggap dihidung bangirnya.

"Pa..papapapa.." Taehyung, bayi kecil itu cekikikan ketika sang Appa menggosokkan hidungnya keperut sang anak.

Jungkook begitu menyayangi bayi nya ini, wajahnya begitu tampan. Sangat mewarisi dari keindahan eommanya dan ketampanan Appa nya secara bersamaan.

Mata indah itu begitu mirip dengan sang eomma. Setiap melihat mata anaknya, Jungkook selalu teringat dengan istri tersayangnya itu.

Taehyung yang seakan mengerti perasaan sang Appa, kembali memasukkan hidung Appanya kedalam mulutnya dan itu berhasil membuat Jungkook terkikik geli.

Cklekk..

Dan suara pintu yang dibuka secara perlahan itu berhasil mengalihkan atensi kedua manusia tampan itu untuk segera menengok kearah pintu.

Seorang namja yang sangat cantik terlihat memasuki kamar itu dengan membawa piring kecil serta gelas yang berisi susu hangat.

"Eoh, Taetae membangunkan mu Kookie?" Suara lembut itu masuk kedalam gendang telinga Jungkook, dan hal itu langsung membuat hatinya menghangat seketika.

"Kenapa dia bangun tengah malah Jinnie?"

Kim Seokjin, namja cantik itu melangkah mendekati Jungkook yang tengah duduk sambil memangku Taehyung yang tidak bisa diam ketika melihat eomma cantiknya datang dengan membawa makanan ditangannya.

Jungkook sedikit kewalahan dengan tingkah anaknya ini, kenapa anaknya begitu hiperaktif sih? Apa ini menurun dari gen nya?

"Dia lapar Kookie, Taetae kemarilah.."

Seokjin melambaikan tangannya kearah Taehyung, membuat Taehyung terus meronta dari dekapan Appanya. Jungkook tentu saja melepaskan pelukannya dari sang anak ketika ia melihat tangan mungil itu memukul-mukul tangan kekarnya dengan lucu.

Taehyung segera menghampiri Seokjin yang ada diseberang kasur, ia merangkak dengan cepat berharap eomma nya segera mengisi perut kosongnya dengan makanan favoritnya.

Jungkook terkekeh geli melihat anaknya yang tengah merangkak dengan kelewat cepat. Bagaimana bisa ia memiliki anak selucu ini, tapi ia tidak lupa bahwa sekarang eomma dari Taehyung juga adalah manusia yang sangat menggemaskan.

"Mam..mamama.." Taehyung meraih tangan Seokjin begitu ia merasa sudah dekat dengan eommanya.

Seokjin segera mengangkat anaknya dan menempatkan nya tepat dipangkuan nya.

Mata Taehyung berbinar senang ketika ia melihat eomma nya tengah menyendok bubur yang ada didalam mangkuk berwarna biru langit itu.

Cengiran kotaknya bertambah lebar dan ia mempertemukan kedua tangan mungilnya untuk membuat sebuah tepukan yang lucu.

Happ..

Bibir mungil itu melahap dengan cepat bubur yang sudah ada didepannya. Ia terlihat sangat bersemangat menelan bubur itu, karena memang jenis makanan itu tidak membutuhkan energi ekstra, seperti mengunyah.

"Apa tadi malam ia tidak makan?" Jungkook bertanya pada namja yang sudah berubah status menjadi istrinya itu.

"Dan apa kau lupa, nafsu makan Taehyung itu melebihi nafsu makan anak seusianya."

Jungkook terkekeh melihat anaknya yang semakin lahap saja memakan makanannya, pipi gembil nya terlihat semakin besar ketika Seokjin memasukkan bubur itu ke mulut Taehyung.

"Dia benar-benar mewarisi nafsu makan orang tuanya." Seokjin mengatakan itu dengan nada yang sedikit mengejek kearah Jungkook.

Taehyung sudah menghabiskan makanannya, bahkan Jungkook saja melebarkan kedua matanya. Cepat sekali anaknya itu makan.

"Hey, tidak usah terkejut seperti itu. Lihat! Dia sangat mirip denganmu. Tukang makan."

"Jinnie, kau juga tukang makan."

Jungkook tidak mau kalah ketika Seokjin mengatainya tukang makan. Tentu saja, Seokjin lah yang tukang makan. Walaupun fakta yang sebenarnya adalah mereka berdua sama-sama tukang makan.

Taehyung hanya memperhatikan perdebatan kedua orang tuanya dengan tatapan polos. Ia mengangkat tangannya untuk mengusap surai hitamnya, terlihat sama seperti orang yang tengah muak dengan perdebatan dua orang dewasa didepannya ini.

"Mmaamam..paapamama.."

Bayi 8 bulan itu merangkak mendekati Jungkook, ia merayap dengan berpegangan pada lengan kekar milik Jungkook. Saat ia sudah bisa berdiri tegak walau masih sedikit terhuyung-huyung ia mengangkat tangan kirinya dan memukulkannya kemulut sang Appa.

Hal itu membuat Seokjin mau tidak mau tertawa dengan sangat keras,

"Lihatlah Kookie bahkan anakmu sendiri tidak mau melihat eommanya diejek oleh orang lain, hahaha.." Seokjin mengusap kasar air mata yang sedikit mengalir dari kedua matanya akibat terlalu keras tertawa.

Taehyung yang melihat eomma nya tertawa juga ikut tertawa dengan sangat menggemaskan.

Jungkook mempoutkan bibirnya lucu, pasalnya ia sama sekali seperti tidak memiliki wibawa sebagai kepala keluarga.

Anaknya dan istrinya saja berani menertawakannya dengan begitu keras.

"Aduhh, Kookie, ahahahaha.."

"Sudah hentikan."

Jungkook menarik anaknya untuk turun kepangkuan nya, anaknya tersenyum sangat lebar saat ini.

Yahh, walaupun hari ini ia sangat lelah dan berniat untuk tidur seharian telah gagal total, ia tetap senang karena dua malaikat dalam hidupnya ini sebenarnya adalah semua obat dari kesakitannya selama ini.

Seokjin menggendong Taehyung untuk membuat bocah lucu itu tertidur kembali, Taehyung melingkarkan tangan pendeknya ke leher sang eomma dan menempatkan kepalanya untuk bersandar di bahu lebar nan nyaman itu.

Perlahan suara hembusan nafas yang teratur itu terdengar dengan begitu lembut menandakan bahwa malaikat kecil mereka sudah masuk kealam mimpi.

Jungkook yang masih tiduran dengan membaca sebuah buku, tiba-tiba menunjukkan smirk mematikannya kearah Seokjin.

"Jinnie aku punya ide bagus."

"Mwoya?"

"Kita buat adik untuk Taehyung."

"Yakk!! Jeon Jungkook!!"

"Hahahaha.."









End



We Purple YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang