My CEO Hypersomnia

Jackson Company

Di perusahaan besar Jackson Company akan ada CEO yg menggantikan Jordan Jackson, yaitu pewaris tunggalnya Alex Jacson.

~Jackson Company ~

Semus karyawan memasuki aula, karena sebentar lagi Mr. Jordan dan anaknya akan datang.

Semua karyawan diam dan datang melihat pemimpin mereka. Mereka semua kagum melihat ketampanan anak Mr. Jordan, namun hanya seorang gadis yg sepertinya tidak terpikat pesonanya.

"Jes, lihat anak pak Jordan, gila ganteng banget"

"Ngak ah biasa aja"

"Etdah, mata lu dah rusakya, orang ganteng gitu lu bilang biasa aja"

"Semua harap tenang, disini Mr. Jordan akan menyampaikan beberapa kata" ucap mc

Semua orang diam dan mendengarkan Mr. Jordan

"Terima kasih semuanya, saya tidak akan berlama lama, saya akan menyampaikan bahwa Jackson Company mulai sekarang beralih tanggan kepada putra tunggal saya yaitu Alex Jackson. Saya harap kalian bisa menerima dan bekerja sama dengan putra saya. Mungkin hanya itu saja yg saya sampaikan, terimakasih."

Setelah itu mereka bertepuk tanggan dan pergi untuk kembali ke pekerjaan masing masing.

Setelah itu Jeslyn di panggil Mr. Jordan.

Jeslyn pun menghampiri Mr. Jordan yang ada di lantai 4.

"Tok.. tok.."

"Masuk.."

"Maaf pak apa anda memanggil saya?"

"Ya mari silakan duduk."

"Terimakasih pak."  Jeslyn pun duduk.

"Saya memanggil kamu karna saya inggin kamu menjadi sekretaris putra saya"

"Tapi pak bagaimana pekerjaan saya di divisi HRD? "

"Kamu akan digantikan Rara, jadi kamu mau kan menjadi sekretaris putra saya"

"Baik lah pak."

"Terimakasih jes, saya yakin kamu bisa, dan ya, kamu bekerja dengan putra saya mulai hari ini, kamu bisa menemuinya sekarang, dan ajarkan apa saja yang dia tidak mengerti"

"Baiklah pak, saya permisi. Saya akan menemui Mr. Alex"

Jeslyn pun keluar dari ruangan Mr. Jordan dan pergi keruanga Mr. Alex yg letaknya di depan ruang mr. Jordan.

"Tok.. tok.."

"Masuk"

"Permisi pak, saya ditugaskan oleh Mr. Jordan untuk menjadi sekretaris anda"

"Baik lah, kamu bisa keluar"

"Baik pak saya permisi"

Ketika tangan Jeslyn memegang knop pintu, Jeslyn di panggil.

"Tunggu"

"Ya ada apa pak?"

"Saya mau kamu menyiapkan jadwal saya, dan segera beritahu saya"

"Baik pak, apa ada lagi? "

"Tidak, kamu bisa pergi sekarang"

"Baiklah, saya permisi"

Jeslyn pun kembali keruangannya untuk membereskan barang barangnya dan pindah. Setelah selesai Jeslyn pun langsung memeriksa jadwal Mr. Alex, dan segera memberikannya.

Tok.. tok.."

Namun tidak ada jawaban dari Mr. Alex
Akhirnya Jeslyn pun mencoba membranikan diri masuk ke ruangan Mr. Alex.

Ketika masuk Jeslyn melihat Mr. Alex sedang tertidur, Jeslyn bingung harus membangunkannya atau tidak. Jika tidak di bangunkan setengah jam lagi akan ada rapat, namun jika di bangunkan Jeslyn takut di marahi.

Akhirnya dengan keberaniannya, Jeslyn membangunkan Mr. Alex

"Pak.."

Namun tidak ada jawaban. Dengan ke beranian Akhirnya Jeslyn mencoba mengguncangkannya.

"Pak... pak.." sambil mengguncangkan bahu Alex

Akhirnya Alex bangun dari tidurnya.

"Mengapa kamu membangunkan saya" bentak Alex

"M-maaf pak, ini jadwal bapak, dan setengah jam lagi ada rapat" jawab Jeslyn dengan gugup dan ketakutan.

Alex pun sadar bahwa dia telah membentak Jeslyn yang tidak salah

"Maaf tadi saya membentakmu, baiklah persiapkan berkas meeting, saya akan menyusulmu 5 menit lagi"

"Baiklah pak saya permisi"

Jeslyn pun langsung keluar dan mengambil materi untuk meeting dan segera ke ruangan meeting.

Alex memasuki ruang meeting dan semua karyawan berdiri.

Meeting pun di mulai..

Singkat cerita setelah meeting selesai, sekarang waktunya istirahat. Jeslyn pun pergi ke kantin kantor, disana dia duduk bersama Rere, mereka bersahabat.

Ketika berjalan ke lobi alex tidak sengaja mendengar pembicaraan karyawan nya yang sedang membahas Jeslyn. Mereka bingung pasalnya Jeslyn adalah tamatan psikolog dan sudah cocok menempati HRD namun dipindahkan menjadi sekretaris.

Alex pun memikirkannya, jika benar Jeslyn adalah lulusan psikolog, ada kemungkinan alex bisa meminta bantuannya untuk mengurangi hypersomnia nya yang sudah di alaminya sejak SMP dulu.

Tidak mau berlama lama alex menuju resto dekat kantor dan segera makan siang, setelah itu dia mau menanyakan kepada Jeslyn langsung apakah yg di bicarakan karyawan nya tadi benar.

~

Setelah selesai makan Jeslyn kembali lagi ke lantai 4 dan kembali kemejanya.

Jeslyn melihat Alex keluar dari lift dan ia pun segera berdiri mendandakan memberi hormat.

Namun alex berhenti tepat di depannya

"Ikut keruangan saya"

"Baik pak"

Jaslyn pun langsung mengikuti Alex masuk ke ruangannya.