Namaku Reina

733 16 4
                                    

September 2016

"ya ampunn, jam berapa ini? Duh telat deh gue" ujarku sambil melihat jam dinding disudut kamar ku. Aku hanya membasuh muka dan menggosok gigiku lalu memakai seragam putih-abu-abu kebanggaanku.

Perkenalkan namaku Reina Agatha, aku adalah siswi kelas 3 SMA disalah satu SMA swasta yang berada di pinggiran Kota Tangerang Selatan. Tepat nya berada dijantung Kota Tangerang Selatan yaitu daerah Ciputat. Daerah yang terkenal macet dan semrawut. Namun, menjadi salah satu pusat perekonomian di Kota Tangerang Selatan.

Pagi itu, seperti biasa aku berangkat ke sekolah dengan kendaraan umum. Jalan di Ciputat memang selalu macet setiap pagi.
"Nihh bang, makasih ya", ucapku sambil memberi uang pada abang supir angkot. Aku berlari menuju sekolah, ya sekolah ku memang masih jauh dari tempat dimana angkot yang aku tumpangi berhenti. Sekitar 200 meter ditempuh berjalan kaki. Sekolah ku berada di dekat stadion mini Ciputat, dan banyak juga sekolah lain disekitarnya.

Yupp sesampainya aku digerbang sekolah ku SMA PGRI 56 CIPUTAT, aku melongok dari gerbang sekolah memastikan siapa guru yang bertugas piket hari ini. Shitt! Aku lupa kalau ini hari selasa, Bu Eva sudah duduk dimeja piket. Yaa, Bu Eva adalah guru Seni budaya disekolah ku, dia terkenal ribet dan suka mempersulit siswa yang terlambat. Tapi aku santai saja, Karena Bu Eva baik kalau denganku. Bukan Karena apa, hanya saja aku selalu menganggap sikap Bu Eva sebagai caranya mendidik kami menjadi yang lebih baik.

"Pagi buuu", sapaku sambil menggaruk-garuk kepalaku.

"Pagi, Reina kenapa kamu telat? Sekarang jam berapa?" Dengan mata sedikit melotot.

"Hehe iya bu, saya kesiangan nih", jawabku sambil nyengir-nyengir.

"Iya ibu tau kamu kesiangan, kalo kamu gak kesiangan gak mungkin kamu telat, emangnya kenapa bisa sampai kesiangan Reina Agatha?" Mendengar Bu Eva yang sudah menaikan nada bicaranya, aku tak mau bercanda lagi, Kali ini aku menjelaskan alasanku. Walau aku tau seperti apapun alasanku sudah pasti aku tidak akan diberi izin masuk jam pelajaran pertama.

"Hehehe iya ni bu, saya semalem ngerjain tugas kimia banyak banget bu, dikumpul hari ini pula, jadilah saya bergadang deh, hehe maaf ya bu". Jelasku pada Bu Eva.

"Yaudah, Ibu kasih kamu izin masuk jam ke 2 ya, lain kali jangan telatt lagi,nih surat izin nya", kata Bu Eva lalu memberikan selembar kertas izin padaku.

"Yeyy thanks ibuu yang cantikkk" aku ambil kertas itu, lalu berlari melewati koridor menuju kelas. Sesampainya didepan kelas kulihat Pak Asep masih menjelaskan pelajaran fisika didalam, aku pun duduk dikoridor depan kelas.

*TEEETTTTTTT*

**** Dikelas****

"Eh Rein, gue pikir lu gak masuk", kata Nesya sahabatku.

"Iya, Rein, tumben banget lu sampe gak ikut jam pertama, wah lu bolos ya??." Sambung Firda yang juga sahabat karib ku.

"Enak Aja lu kalo ngomong, gue tuh semalem gue bergadang ngerjain PR kimia tuh, kesiangan deh gue. Tadi gue didepan nunggu jam Pak Asep keluar", jawabku sambil mengeluarkan buku catatan kimia.

"Lah lu kenapa gak masuk aja si?" Tanya Firda nyeletuk.

"Yehh lu Kaya gak tau Bu Eva Aja si, mana mungkin gue dikasih surat izin buat masuk jam pertama? Udah boleh masuk jam ke 2 aja udah bersyukur gue" lanjutku sambil mengeluarkan surat izin masuk dari saku seragamku.

"Sar, nih surat izin aku ya, hehe" ucapku pada Sarah ketua kelas kami.

"Eh Reina? Kirain aku kamu gak masuk? Kapan dateng?" Tanya Sarah, baru menyadari kedatanganku.

"Hehe barusan aja, kamu sibuk nyatet si, jadi gak liat aku dateng deh".

"Iya abis belum selesai si, jadi gak sadar deh"

"It's okay Sar, yaudah makasih ya"

"Oke Rein"

"Reina, gue liat kek PR kimia lu, ada yang belum ni gue", pinta Firda sambil menadah tangannya

"Yeh lu mah kebiasaan ya, nyontek mulu. Nihh", aku memberikan buku tugas kimia ku pada Firda.

"Rein, gue juga liat yaa, hehehe" sambung Nesya terkekeh.

"Hmm iye, sahabat oyottkuuuu", kataku sambil mengejek ke duanya.

Malaikat Tanpa SayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang