Disinilah aku.
Duduk diam memandanginya. Ahhh
Matanya yang indah itu benar benar membuatku melayang. Dia benar, matanya adalah bagian terseksi miliknya.
****
"Hey! Megan.. Megan! Hey! Hello!"
"Ugh what?" tanyaku tersadar ternyata mata biru itu masih berada dihadapanku.
"Aku berbicara padamu tau! Kau dengar nggak sih?" tanyanya menaruh sisa burger yang sedang ia makan diatas piringnya.
"Eh, aku.. Maaf yah nayel.. Aku nggak dengar.. Soalnya aku sedang memikirkan sesuatu" ucapku cengengesan.
"Ah! Kan... Sudah kudugaaaa.. Kau ini." niall manyun seketika.
"Aduh.. Maaf deh yah, sorry banget. Habisin tuh burgernya udah dibayarin juga!" ocehku.
"Ish.. Yadeh lagian masih laper" ucapnya lalu kembali mengunyah burgernya.
"Lahgiahn.. Darhi kemahren kahmu ithu"
"NIALL!" bentakku.
"Uhk!! Hm uhk!! Help!"
Astaga dia keselek!
Aku pun memberinya minum, lalu berdiri menepuk punggungnya berulang ulang.
"Aduh sorry deh yell.. Maaf.. Tadi gak sengaja" ucapku dengan tidak enak hati.
"Uhk! Haaaa.. Huuuuu syukurlah.. Ih jangan bentak bentak kali megg.. Kamu tu pingin aku mati apa" aku kembali duduk dibangkuku dan manyun.
"Maaf yell.. Gak sengaja. Abisnya kamu makan sambil ngobrol. Apa lagi, mulut kamu masih penuh gitu.."
"Ya gapapa."
"Gak enak didengar tau!"
"Ush.. Udah masih laper. Mau lanjut makan lagi" dengan wajah tanpa dosa ia kembali mengunyah sisa makanannya hingga lenyap. "Huft.."
"Udah?"
"Apanya?" tanya niall polos. Yaelah. Kan dia lagi makan, masa loadingnya lama banget yah nih anak.
"Makannya lah. Ih ni anak suka lemot deh!" ucapku kesal.
"Cie marah cie... Marah yah.. Hahaha udahlah. Kan kamu lihat dengan mata kepala kamu sendiri. Gimana sih.." nih bocah ngapa ya..
"Abisnya yah kamu tuh kalo makan lupa segalanya"
"Eh by the way, burger kamu masih banyak tuh. Gak mau dimakan? Atau itu buat aku?" tanya niall semangat.
"Dih ge'er. Aku laper tau!"
"Terus kenapa gak dimakan?" tanya dia mendekatkan wajahnya.
"Badmood. Gara gara kamu nih!"
"Dih kenapa sih?"
"Gatau ah. Gak selera lagi.. Pulang yuk!"
"Ih, tapi burgernya sayang... Jangan mubazir"
"Yaelah bilang aja kamu masih laper"
"Hwhe.. Tau aja. Jadi malu.." dia tersenyum sok malu malu.
"Udah ambil aja tuh, abisin" suruhku.
"Siap boss! Masalah makan memakan mah urusan niall" dengan sigap dia membawa burger itu kedalam mulutnya.
Aku cuma memandangi dia sambil menopang dagu. Disela makan ia tersenyum padaku. Aku ikut tersenyum, huh.. Sudah lama aku ingin merasakan perasaan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day
Teen FictionAku, Niall, Zayn, Harry, Louis, dan Liam. Jujur saja ini benar benar membuatku bahagia. aku rasa mereka benar benar kehidupan baruku. Ini juga terasa menyenangkan, aku menyukainya.