"Makasih untuk semuanya yah. Kamu udah baik banget.. Aku gatau harus bilang apa sama kamu." katanya.
"Gak usah lebay deh babe.. Udahlah." kataku.
"Aku seneng, ternyata semua berjalan lancar.. Cuma, yah.. Meski awalnya aku kira kita gak mungkin jadian.. Tapi untungnya aku punya kesempatan untuk sama kamu"
"Tuhan ciptain kita untuk ini, makanya kita bisa sampe sekarang dengan hubungan ini" kataku.
Dia senyum bikin melt.
"Ah... Senyum mulu. Aku nanti jadi diabetes" kataku.
"Hahaha, gak akan..." kata niall.
Pengen.
Ugh.
"Niall.."
"Hm?" aku deketin wajahku kewajah dia sampe bibir kita bertemu. "Babe" katanya disaat bibir kami baru ketemu. Jadi buatku ambil bibir bawahnya.
Awalnya diam aja. Tapi akhirnya ikutan.
#
Acara yang ditunggu tunggu sudah terlewati. Kami sudah sah sebagai suami istri. Aw
Bahagia. Tapi lelah
"Thank you boys.. Kalian udah mau datang keacara kita." kataku sambil menyalami mereka dan pasangannya.
"Gak masalah megg.. Kita seneng sekarang niall gak akan kesepian dan susah makan.." kata harry buat niall pukul lengannya pelan dan kami terkikik geli."Siap siap makan mulu yah megg" kata zayn.
"Ngahbabahhaa.. Gapapalah. Sehat" jawabku.
"Nanti kalau butuh apa apa. Atau niall butuh pencerahan tanya sama liam aja" kata louis bikin liam pukul bokongnya louis. Wahahah
Acaranya berjalan lancar, gak ada kendala sedikit pun dan para tamu merasa nyaman dengan tema out door kami.
Acaranya selesai.
Niall pun mengajak aku pergi kesuatu tempat.
"Mau kemana sih babe?" tanyaku. Melihat niall yang serius menyetir.
"Nanti kamu tau kok" katanya. Bikin penasaran.
Hampir 20 menit. Dan belum juga sampe.
"Sampe" kata niall saat mobil kami berhenti dihalaman sebuah rumah yang cukup luas.
"Dimana ini babe?" tanyaku.
"Our home" katanya cepat cepat keluar dari mobil dan bukain pintuku. "Welcome.. My princess" katanya lalu buka pintu rumah ini.
"Wah..." seketika aku takjub.
Rumah aku sama niall?
Seketika aku sadar. Desain rumah ini sama kaya yang difoto bulan lalu.
Niall gandeng tanganku masuk kedalam.
Dengan gaun yang cukup ribet dipakai ini aku mengikuti arah yang niall mau.
Sampailah kami. Didepan sebuah ruangan dengan pintu daun dua yang terlihat sepertinya besar ini.
Niall membuka pintu dan melangkah masuk. "Our room" katanya.
Wahhhh...
Aku duduk dipinggir ranjang yang sudah dihias dengan kelopak bunga mawar berbentuk love.
"Do you like it?" tanyanya.
"Yes sure. I love this so much" jawabku.
Niall melepaskan tuxedonya dan dasi kupu kupu yang diapakai didepan cermin.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Day
Teen FictionAku, Niall, Zayn, Harry, Louis, dan Liam. Jujur saja ini benar benar membuatku bahagia. aku rasa mereka benar benar kehidupan baruku. Ini juga terasa menyenangkan, aku menyukainya.