Part 5

1.5K 222 73
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
Seohyun POV

Aku baru saja menemui kedua mertuaku di rumahnya, setelah sebelumnya aku menemui eomma untuk berpamitan jika aku akan bertugas di Ansan selama satu bulan lamanya. Kali ini, aku tinggal menemui Kyuhyun. Aku memasuki sekolahnya yang jauh lebih elit di banding sekolahnya dulu, tentu saja, sekolah ini memang di khususkan untuk anak dari keluarga konglomerat. Biaya masuknya pun sangat fantastis, bisa mencapai sembilan ratus juta won atau bahkan lebih besar dari itu.

Ku dengar juga, SMA Jaeguk sangat ketat peraturannya melebihi sekolah-sekolah lainnya. Pantas saja appanim memasukkan Kyuhyun ke sekolah ini, kurasa, SMA Jaeguk memang sekolah yang pas untuk menangani murid nakal semacam Kyuhyun.

"Nona, apa ada yang bisa saya bantu ?" tanya seorang yeoja paruh baya, sepertinya dia salah satu guru di sekolah ini.

"Saya kesini untuk bertemu dengan Cho Kyu Hyun, dia berada di kelas XII jurusan manajemen bisnis. "

"Oh, Kyuhyun murid baru itu, ya ?"

"Ahh, ne. "

"Tapi, nona. Sepertinya siswa dari jurusan bisnis, sedang disibukkan dengan pelatihan pemegang saham, nona. "

"Begitu ya ?"

"Ne, jika anda berniat menemui Kyuhyun, sepertinya kelas tersebut akan beristirahat sekitar pukul dua belas siang. "

"Itu berarti dua jam lagi ?"

"Iya, nona. Jika saya boleh tahu, nona muda ini siapanya Kyuhyun, ya ?"

"Saya ? Saya...noona nya. "

"Ohh, noona nya, pantas saja wajah kalian berdua terlihat mirip. Rupanya noona-dongsaeng."

"Hahaha, sajangnim bisa saja. "

"Anda ingin menunggu, nona ? Saya bisa menemani anda, kebetulan saya memiliki waktu kosong sampai pukul satu siang nanti. "

"Sepertinya tidak, satu jam lagi saya harus berangkat ke luar kota."

"Kalau begitu, ada yang ingin anda sampaikan pada Kyuhyun ? Saya bisa menyampaikan pesan anda. "

"Tidak, terima kasih. Saya permisi, sajangnim. "

"Baiklah, nona. Hati-hati. "

Bagaimana ini ? Kyuhyun tidak bisa ku temui, ku kira jam istirahatnya sama seperti kelas yang lain. Ternyata berbeda, jika begini, aku tak bisa berpamitan dengannya. Dia akan marah padaku karena pergi tanpa ijin darinya, ahhh aku harus bagaimana ? Tidak mungkin bukan jika aku menunggunya ? Bisa-bisa aku terlambat dari jadwal berangkat yang sudah di tentukan.

Ku ambil ponselku yang berada di dasboard mobil, aku sudah mencoba menghubungi Kyuhyun tapi ponselnya tidak aktif. Akhirnya aku memutuskan untuk mengirimnya pesan saja, semoga dia tidak marah padaku.

Setelah mengetikkan pesan yang cukup panjang, aku menekan tombol send, dirasa sudah terkirim aku menyimpan kembali ponselku di atas dashboard. Ku lihat arloji yang melingkar di tangan kiriku, sudah menunjukkan pukul setengah sebelas rupanya. Berarti, aku hanya memiliki waktu tiga puluh menit untuk sampai di Rumah Sakit San Giovani. Tak menunggu waktu lama lagi, ku nyalakan mesin mobil kemudian melajukannya dengan kecepatan standar.

Aku sampai di rumah sakit sekitar pukul 10:58 KST. Kulihat semua staf sudah berjajar di dekat bus yang akan membawa kami ke Kota Ansan. Aku segera bergabung dengan mereka sambil membawa satu tas besar berisi pakaianku dan dua tas berukuran kecil yang berisi perlengkapan mandi juga make up untukku.

Yonghwa oppa menghampiriku ketika dilihatnya aku kesusahan untuk membawa tas besar, dia mengambil alih tas tersebut dan meletakkannya di bagasi bus. Aku mengucapkan terima kasih padanya dan dibalas dengan senyuman lembut yang selalu membuatku gugup.

Someone Like You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang