Pendekatan (?)

1.6K 189 2
                                    

Bersama seorang guru les bernama Kim Namjoon.

Sudah 2 bulan berlalu sejak aku dan Jimin berciuman. Entah mengapa aku tidak marah dengannya dan menganggap itu sebagai hal yang biasa dan orang tuanya tidak tahu apapun. Aku sudah mengelesinya 1 tahun, jadi aku tahu banyak sekali tentang dia dan orang tuanya. Orang tuanya sangat amat sibuk. Itulah yang menyebabkan Si Tukang Onar ini berumah sebesar istana.

Waktu semakin berlalu dan entah mengapa aku merasa bahwa aku dan Jimin semakin dekat, melebihi hubungan seharusnya guru dan murid. Sekarang dia sudah berani menciumku secara tiba tiba.

Jadwalku hari ini adalah mengelesi di rumah Jimin dari jam 4.00 p.m - 7.00 p.m Dijeda jam 5.00 p.m - 6.00 p.m untuk makan. Hari ini aku mengelesi dia 3 jam. Menurutku dia pasti akan melakukan sesuatu padaku.

"Ah.. aku harus menghadapi si kecil itu." Kataku sambil turun dari kereta, berjalan menuju rumahnya.

Tiba tiba, mobil mewah parkir di tepi jalan dekat stasiun. Dari situ keluarlah Jimin yang memakai jas dan berpakaian sangat amat rapi, tak lupa dengan kacamatanya. Saat itu aku langsung berlari ke arah Jimin.

"Jimin! Apa yang kau lakukan dengan baju itu?" Tanyaku heran karena dia biasanya keluar menggunakan kaos dan jeans.

"Hyung.. hari ini aku harus menghadiri pesta menggantikan ayah dan ibu." Kata jimin dengan wajah agak menunduk.

"Jadi kita tidak les?" Kataku sambil menatap Jimin yang wajahnya agak memerah.

"B..bukan.. N..Namjoo..n hyung.. ik..kut ya.. ke pesta?" Kata Jimin terbata bata karena malu mengajakku.

"Umm.. bagaimana dengan pakaianku? Bukankah itu acara resmi?" Tanyaku karena aku hanya memakai kaos, jeans, dan jaket.

"I..itu bisa kuatasi.. kita akan mampir ke butik sebentar." Katanya dengan agak santai. Dia orang kaya.

"Baiklah." Kataku sambil membuka pintu mobil lalu masuk ke dalamnya. Aku agak sering naik kendaraan milik Jimin dan jujur jika aku melihat harganya di internet, aku bisa membeli rumah beserta perabotan yang lengkap.

Dalam perjalanan aku duduk di belakang bersama Jimin, sementara supirnya didepan. Dalam perjalanan Jimin banyak bertanya padaku soal kehidupanku, karena aku tak banyak bicara dan menceritakan 'kisah'ku.

Sesampainya di butik, aku melihat setelan jas yang sama seperti milik Jimin. Aku melihatnya terus karena sepertinya cocok untukku dan entah mengapa aku ingin memakai pakaian yang sama dengan pakaian milik Jimin.

Saat itu Jimin mengetahui bahwa aku ingin setelan itu dan membeli setelan itu.

"Jimin, mengapa kau sangat baik padaku?" Tanyaku sambil memegang tangan Jimin.

"Karena.. aku sangat menyukaimu hyung." Jawab Jimin agak malu

Bersambung...

Terbit setiap minggu

Fate (My Little Student)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang