Polaroid (3)

346 49 7
                                    

Beberapa minggu setelah kejadian itu. Aku diperbolehkan pulang oleh dokter. Tetapi aku harus dirumah untuk istirahat dalam beberapa hari.

Aku memesan taksi dan pergi ke arah apartmenku. Saat dalam perjalanan aku melihat pemandangan dari jalan yang cukup ramai disana. Tapi, aku terpaku pada satu toko peliharaan dan satu anjing yang sendirian di dalamnya. Aku meminta taksinya untuk berhenti disana karena berjarak hanya beberapa meter dari apartmenku. Aku masuk ke tokonya dan melihat anjing berjenis Pomenarian.

"Tuan mengapa anjing ini sendiri? Dimana yang lain?" Tanyaku pada pemilik toko yang datang padaku.

"Semua anjing telah diadopsi tuan, hanya tersisa satu anjing ini." Jelas pemilik toko sembari mengambil dan menunjukan anjingnya padaku. "Anjing ini terkena penyakit semacam stroke pada ketiga kakinya."

Aku melihat anjing itu baik baik. Dia memiliki warna yang sangat indah. Warna putih dengan kuning terang dibagian ujung rambutnya.

"Tuan akan saya beli anjing ini." Melihatnya sendiri diam tak bergerak membuatku kasihan padanya. "Berapa yang harus saya bayar tuan? Saya juga akan memberi beberapa barang untuknya."

"Tuan, sungguh anda sangat baik hati. Tuan hanya perlu membayar perlengkapannya saja. Tuan tidak perlu membayar anjingnya." Jelasnya sambil memberikan anjingnya ke gendonganku.

"Siapa nama anjingnya tuan?" Tanyaku sambil mengelus badan anjingnya.

"Namanya Moon kuharap dia akan bahagia bersama tuan." Lalu dia menyiapkan beberapa keperluan Moon dan juga kandangnya. "Tuan, lebih baik masukkan moon disini."

"Tidak tuan, masukkan sana barang barangnya disini. Aku akan menggendongnya hingga apartmenku." Dia segera membereskan barangnya dan memasukkannya ke dalam kandangnya. "Tuan, dimanakah letak klinik hewan?"

"2 blok dari sini tuan. Kliniknya juga memiliki tempat untuk perawatan khusus bagi moon. Tetapi saya tidak sempat karena jadwal buka dan tutupnya sama seperti toko saya."

"Baiklah tuan, terima kasih atas pennelasannya." Setelah itu aku membayar semuanya dan keluar dari toko itu.

Aku pergi ke klinik hewan dan berkonsultasi tentang Moon. Mereka menawarkan perawatan jangka pendek tetapi setelah kulihat itu akan membuat Moon lelah dan aku memilih perawatan dengan jangka agak panjang.

Perawatan Moon dilakukan dengan jangka waktu sekitar 7 bulan tetapi moon dapat kembali ke rumah. Tetapi dokter menyarankan untuk memperkuat hubunganku dengan Moon dahulu selama 2 minggu dan baru memulai programnya.

Aku kembali ke apartmenku dan meletakkan barang barang dari Moon dan membawa Moon ke kamarku. Aku mulai mengelus Moon dan mulai mengingatnya.

"Moon, aku memiliki seseorang yang kucintai. Aku tak tahu kapan aku bisa bertemu dengannya. Kota ini sangat luas, aku tak tahu akankah aku menemukannya atau tidak. Aku merasa tak tahan dengan semua ini. Aku-" Menangis, hanya itu yang bisa kulakukan untuk melimpahkan rasa yang campur aduk dalam diriku. Aku lelah dengan semua ini. Aku benci diriku sendiri.

Moon menaruh kakinya pada tanganku. Dengan satu kakinya dia berusaha membuatku tenang. Dia menghiburku semampu yang dia bisa. Aku merasa, aku memiliki Moon sebagai kekuatanku sekarang. Saat itu aku tersenyum dan menghapus airmataku.

Aku teringat akan kamera polaroid yang aku beli, dan memasang kettas polaroid didalamnya dan memfoto diriku bersama Moon di pangkuanku.

Itulah polaroid pertamaku. Bersama Moon yang menjadi kekuatanku untuk mencari hyungku.

Aku selalu menemani Moon saat ke klinik dan bersamanya saat terapi. Aku merasa hubungan kami semakin kuat dan kami tak bisa hidup tanpa satu sama lain.

Kadang tubuhku lemas karena kurang istirahat tetapi Moon selalu menjagaku dan menemaniku saat istirahat.

Selama 2 bulan aku bersama Moon aku menjadi semakin bersemangat dan aku merasa hidupku kembali warnanya.

Aku bahagia.




-Polaroid fin-

Fate (My Little Student)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang